Tarsius, Primata Asal Sulawesi yang Menginspirasi Karakter Star Wars

Tarsius, Primata Asal Sulawesi yang Menginspirasi Karakter Star Wars
info gambar utama

Adalah tarsius, primata endemik Asia Tenggara dari famili tarsiadee . Di masa lalu, daerah penyebaran hewan ini sangat luas, namun kini hanya dapat ditemukan di sedikit wilayah. Salah satu jenis tarsius langka terdapat di Sulawesi, Indonesia.

Dalam sebuah publikasi di jurnal Primate Conservation yang dikutip USA Today, baru-baru ini ilmuwan dari Western Washington University, Kebun Raya Bogor - LIPI, Australian National University dan International Union for Conservation of Nature (IUCN), menemukan dua spesis baru tarsius. Mereka menamakannya tarsius spectrumgurskyae dan tarsius supriatnai. "Penemuan ini diharap akan mendorong pelestarian kawasan yang menjadi habitat tarsius," kata Myron Shekelle, ahli tarsius dari Western Washington University.

Indonesia merupakan negara ketiga di dunia yang memiliki kekayaan primata, setelah Brazil dan Madagaskar. Temuan kedua spesies tarsius ini menambah daftar primata mengesankan di dunia, sekaligus menjadi temuan kesebelas dalam daftar spesies asli Sulawesi.

[Baca juga: Bukti Kekayaan Budaya Manusia Purba di Asia Tenggara Ada di Indonesia]

Karakter Yoda dalam film Star Wars. © Star Wars the Movie
info gambar

Temuan ini juga menjadi kekayaan ke-80 dan 81 dalam ilmu pengetahuan tentang primata dunia, selama abad 21. Sekitar 16 persen dari seluruh spesies primata yang pernah ditemukan, diwakili oleh kedua tarsius Sulawesi tersebut. "Data ini menunjukkan betapa kita, manusia, baru mengetahui hanya sedikit tentang keanekaragaman hayati unik di planet kita," jelas Russ Meittermeier dari Conservation Internasional.

Sejumlah pihak meyakini tarsius sebagai inspirasi tokoh Yoda, yaitu sebuah karakter dalam film Star Wars. Tokoh Yoda buatan George Lucas ini, muncul pertama kali dalam "The Empire Strikes Back" (1980). Dengan julukan Grand Jedi Master Yoda, ia melatih para jedi--tokoh pejuang utama dalam cerita Star Wars. Tarsius dan Yoda sama-sama memiliki mata besar, badan kecil, serta telinga dan jari yang panjang.

[Baca juga: Mengenal Tum-tum, Hewan Khas Indonesia nan Eksotis]

Yodan dan Tarsius. © USA Today
info gambar

Saat ini seluruh spesies tarsius masuk dalam daftar merah IUCN, yaitu sebagai spesies yang keberadaannya genting (endangered) dan kritis (critically endangered) dari kepunahan. Inilah ciri-ciri tarsius yang membuatnya unik dibanding primata lainnya:

  • Bersifat nokturnal.
  • Bertubuh kecil dengan berat hanya sekitar 4 ons.
  • Bermata besar, dengan diameter mencapai 16 millimeter, atau berukuran sama dengan otaknya.
  • Tulang tarsus atau rangka sendi di kakinya sangat panjang, ini yang membuatnya diberi nama tarsier.
  • Panjang tubuhnya sekitar 10-15 sentimeter, namun kaki belakang mencapai hampir dua kali panjang tubuhnya.
  • Sebagaimana burunghantu, tarsius dapat memutar kepala hingga 180 derajat.
  • Ekor ramping, sepanjang 20-25 sentimeter.
  • Jari-jari sangat panjang, dengan jari ketiga yang sama panjang dengan lengan atas.
  • Memiliki kuku, yang pada jari kedua dan ketiga kaki belakang berupa cakar.
  • Bulu lembut mirip beludru, warna coklat abu-abu, coklat muda atau kuning jingga.

Kawan GNFI dapat membaca publikasi hasil penelitian tersebut di sini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini