Lagi, Putra-putri Indonesia Berjaya di YSEALI 2017, Kali Ini UGM!

Lagi, Putra-putri Indonesia Berjaya di YSEALI 2017, Kali Ini UGM!
info gambar utama

Lagi-lagi, anak bangsa harumkan nama Indonesia di kancah Asia Tenggara. Kali ini Tim MINO, salah satu tim asal Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil memenangkan kompetisi Tantangan Inovasi Pangan Internasional, Young Southeast Asian Leaders Initiatives (YSEALI) 2017. Tak tanggung-tanggung, melawan tim-tim dari berbagai negara se-ASEAN, tim ini mampu memenangkan hadiah utama.

Mengusung teknologi MINO Microbuble Generator, tim yang terdiri dari Nabil Satria, Fajar Sidik, dan Untari Ramadhani ini mampu mengalahkan 200 tim dari berbagai negara se-ASEAN. Teknologi yang diusung Tim MINO ini menghasilkan gelembung microbubble, sehingga mampu meningkatkan oksigen dalam air. Dengan teknologi tersebut, ukuran ikan menjadi 40 persen lebih besar daripada ukuran normalnya. Bukan hanya itu, teknologi ini juga mampu meningkatkan kuantitas hasil panen ikan melalui peningkatan angka kemampuan hidup, sebesar 9 persen.

Tim Mino di ajang teknologi se-ASEAN, YEASL
info gambar

Seperti yang dihimpun dari dikti.go.id, Nabil Satria, selaku CEO MINO menyatakan bahwa inovasi yang mereka kembangkan ini dilatarbelakangi keprihatinan mereka akan kondisi perekonomian petani ikan local. “Dengan menggunakan teknologi MINO Microbubble, petani ikan dapat panen ikan tiga kali dalam setahun, dengan ukuran ikan yang lebih besar 40 persen,” ungkap Nabil.

Ia juga berharap teknologi MINO Microbubble dapat meningkatkan kesejahteraan petani ikan lokal, terutama melalui perekonomian. Jika sebelum menggunakan teknologi ini, petani ikan hanya dapat melakukan panen dua kali dalam setahun, sedangkan jika menggunakan teknologi hasil tim MINO ini, petani ikan dapat panen tiga kali setahun dengan hasil yang lebih banyak.

Tim MINO mempresentasikan Teknologi MINO Microbubble
info gambar

Nabil juga menambahkan,“Berdasarkan testimoni dari petani ikan yang ikut pilot projek di daerah Yogyakarta, ikan yang dipanen terlihat lebih besar dan lebih sehat, sehingga disukai konsumen”. Saat ini, teknologi MINO masih difokuskan untuk ikan nila, namun ke depan akan dikembangkan untuk ikan jenis lain dan udang.

Atas prestasi yang telah mereka raih, Tim MINO asal UGM ini mendapatkan kesempatan study tour ke pusat teknologi dan inovasi Austin, Texas, Amerika Serikat. Study tour ini difasilitasi oleh USAID Indonesia. Selain itu, untuk memperkaya teknologi temuannya agar lebih baik, tim berprestasi ini juga memperoleh pelatihan dari Cisco dan Intel Coorporation di Singapura.

Jumpa pers Kemenristekdikti bersama Tim MINO
info gambar

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Tim MINO UGM atas prestasi yang telah mereka peroleh. Begitu juga dengan Ainun Na’im, selaku sekretaris Jenderal Kemenristekdikti yang sekaligus mengungkapkan bahwa inovasi yang dihasilkan oleh Tim MINO ini sesuai dengan tema peringatan Hari Pendidikan Nasional 2017. “Kementerian ingin membangun pendidikan tinggi yang memiliki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya dalam jumpa pers bersama Tim MINO UGM, Rabu, 3 Mei 2017.

Ia juga menambahkan bahwa pihak Kemenristekdikti saat ini telah menyiapkan berbagai program untuk mendorong inovasi, salah satunya melalui program pada Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) di Direktorat Jendral Penguatan Inovasi. Selain itu, Kemenristekdikti juga menyediakan hibah penelitian baik mahasiswa, dosen, maupun peneliti. “Daya saing bangsa akan meningkat melalui inovasi, dan inovasi tersebut harus dilahirkan ke Industri,” ujarnya.

Ainun juga berharap agar prestasi dan inovasi yang berhasil dicapai Tim MINO ini dapat memotivasi dan menambah kepercayaan diri mahasiswa di seluruh Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi.


Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini