Agustus 2017 Filatelis-filatelis Dunia Akan Berkumpul di Bandung

Agustus 2017 Filatelis-filatelis Dunia Akan Berkumpul di Bandung
info gambar utama

Kabar baik untuk para penggemar prangko di Indonesia alias filatelis karena pameran filateli dunia tahun ini akan dihelat di Bandung. Pameran yang berlangsung pada 3-7 Agustus mendatang ini akan dihadiri 60 negara anggota federasi filateli dunia atau Federation Internationale de Philatelie FIP). Adapun tema yang diangkat tahun ini adalah "Jembatan Menuju Dunia yang Damai Melaui Prangko".

“Lewat pameran ini, filatelis dunia, terutama Indonesia, ingin berandil menciptakan perdamaian dunia,” kata Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) R Soeyono dalam acara pembukaan Pameran Nasional Filateli (Panfila) Bandung 2017 di Bandung, dikutip dari kompas.id.

Tujuan diusungnya tema ini adalah untuk meningkatkan persahabatan antara filatelis dunia sebagai salah satu andil untuk menciptakan perdamaian dunia dan memajukan dunia filateli dari segala aspek.

Serunya, di ajang ini juga akan diadakan olimpiade filatelis yang nantinya akan menentukan filatelis terbaik melalui koleksi prangko atau benda pos yang dimilikinya. Olimpiade ini akan melibatkan 40 juri filateli dunia.

"Nanti akan ada dua ribu frame yang ditampilkan dan mempertandingkan sembilan kelas dari berbagai tema," jelas Soeryono.

Dengan kepercayaan FIP kepada Indonesia untuk menyelenggarakan pameran filateli dunia ini, Soeryono berharap agar semua pihak bisa memanfaatkan momen ini. Terlebih dengan tema yang diangkat tahun ini, gelaran akbar ini harus dijadikan momen untuk menyebarkan perdamaian dunia. Sekaligus juga memperkenalkan hobi filateli ini kepada generasi muda.

"Kami ingin filateli di kalangan anak muda bisa lebih populer lagi karena sekarang di kalangan muda filateli hampir menjadi hobi yang punah," kata Soenaryo seperti ditulis Antara.

Indonesia harus memanfaatkan momentum ini untuk mengampanyekan perdamaian dunia
info gambar

Sebagai pemanasan, pekan lalu pada 10-14 Mei 2017 Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) bersama PT POS dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Pameran Nasional Filateli (Panfila) Bandung 2017 di Festival Citylink. Di acara ini PT Pos Indonesia meluncurkan prangko cetak tindih Seri Daerah Tujuan Wisata yang sudah dicetak pada Februari 2017. Kemudian stok yang ada dicetak tindih dengan gambar Cepot yang diterbitkan sebanyak 2.000 lembar dengan jumlah 16.000 keping prangko.

“Bagi kolektor, prangko edisi khusus ini merupakan sesuatu yang unik yang sudah sekian lama tak dilakukan cetak tindih,” kata Vice President Konsinyasi dan Filateli PT Pos Indonesia Munawar Ainy.

Ketua Dewan Juri Kompetisi Panfila Bandung 2017 Suwito Harsono menjelaskan, dalam pameran nasional ini, koleksi peserta akan dikualifikasi untuk dapat mengikuti kompetisi internasional dalam ajang Pameran Filateli Dunia di Bandung. Hanya koleksi yang memiliki medali vermeil, di antara kategori gold dan silver, kata Suwito, bisa ikut dalam pameran internasional itu.

Zaman digital dan tantangan para filatelis

Hobi filateli di Indonesia menurun karena orang-orang beralih ke surat elektronik
info gambar

Kapan terakhir kali Kawan mengirim surat menggunakan prangko? Di masa sekarang sejak awal tahun 2000an kita bisa dibilang amat jarang berkirim surat menggunakan prangko. Hal ini karena zaman sudah beralih ke digital, termasuk surat-menyurat. Menurut salah seorang juri Pameran Filateli Dunia 2017 Suwito Harsono, perkembangan teknologi seperti ponsel pintar mempengaruhi minat generasi muda terhadap filateli di Indonesia.

"Filateli mulai tidak populer di kalangan anak muda ketika gadget seperti smartphone mulai muncul dan ini ada hubungannya dengan penggunaan digital dalam kehidupan sehari-hari yang begitu masif digunakan," kata Suwito Harsono, disela-sela Panfila Bandung 2017 dilansir Antara.

Oleh karenanya, ia sangat berharap agar anak-anak muda sekarang tetap memiliki minat menekuni hobi filateli karena banyak manfaat yang bisa didapat dari hobi ini. Di antaranya adalah ketekunan, ketelitian, kedisiplinan, dan kejujuran.

"Harapan filateli tetap ada dan saya yakin akan tetap ada karena filateli ini banyak nilai positifnya buat anak-anak. Filateli mengajarkan anak menjadi lebih teliti dan mengenalkan sejarah dunia kepada anak-anak," katanya.

Nostalgia sedikit. Prangko di Indonesia mulai diedarkan pada tahun 1864. Sedangkan perkumpulan filatelis pertama didirikan pada 1924 bernama Bataviasche Vereeniging van Postzegelverzamelaars yang kemudian berubah namanya menjadi Nederland Indische Vereeniging van Postzegelverzamelaars. Lalu pada tahun 1969, Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) menjadi anggota Federation Internationale de Philatelie melalui kongres ke-39 di Sofia, Bulgaria.

Sumber: diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini