Kampung Pelangi Semarang Jadi Obrolan Media Internasional

Kampung Pelangi Semarang Jadi Obrolan Media Internasional
info gambar utama

Coba ketik 'Indonesia' di search engine Kawan-kawan, lalu klik bagian 'News'. Sebagian besar berita yang muncul mungkin adalah berita terkini tentang politik dan hal-hal yang kita alami beberapa hari ini. Tapi, ada satu berita unik tentang Indonesia yang ditulis oleh Vogue. Kemudian di bawah link berita dari Vogue juga ada berita serupa yang ditulis oleh media internasional lainnya. Berita itu adalah cerita tentang Kampung Pelangi yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Bagi kita mungkin kampung warna-warni seperti ini bukan hal baru karena sebelumnya sudah ada Kampung Jodipan di Malang dan Kampung Code di Yogyakarta. Namun, beberapa hari belakangan media-media luar negeri senang sekali membahas kampung warna-warni yang berada di Kampung Wonosari, Kelurahan Randusari, Semarang Selatan, Jawa Tengah. Mashable bahkan tanpa ragu menulis, "Kampung Pelangi harus menjadi salah satu kampung paling berwarna di dunia, khususnya di Indonesia."

Kalau melihat dari foto before dan after-nya, memang tampak sekali perubahan yang terjadi pada kampung ini. Awalnya kampung ini tampak tidak tertata, namun kemudian seorang kepala sekolah Slamet Widodo (52) berinisiatif untuk mengubah wajah kampung ini supaya jadi menarik. Dengan bantuan dari pemerintah Kota Semarang, sebanyak 232 rumah di kawasan ini disulap menjadi lebih artistik dan berwarna.

Kampung Wonosari sebelum disulap jadi warna-warni (foto: Anom Harya)
info gambar

Proyek renovasi yang menghabiskan dana sekitar Rp300 juta ini tidak cuma menampilkan warna, tapi di beberapa dinding juga dilukis mural dengan berbagai motif, panel polkadot, dan relief 3 dimensi.

Dengan penampilan barunya yang unik ini, tak heran kalau banyak orang berbondong-bondong datang ke Kampung Wonosari untuk berfoto ria. Vogue menulis, Kampung Pelangi ini sungguh "Instagram-worthy".

"...as visitors from near and far make pilgrimages to the candy-color wonderland to snap photos for Instagram." - Vogue.

Menarik sekali, ya kampung ini seteah diwarnai (foto: instagram/arieprakhman)
info gambar

Kalau sedang gundah gulana, mungkin kampung ini bisa jadi destinasi untuk meredamnya dan jadi bahagia dalam sekejap. Bukan tanpa bukti, seperti yang kita lihat tadi kampung ini begitu "abu-abu" dan tenyata setelah disulap menjadi warna-warni, warga kampung ini tampak lebih bahagia. Salah satu warga Kampung Wonosari Aries (12), misalnya. Ia senang sekali dengan perubahan kampung tempat tinggalnya ini dan menganggapnya sebagai hadiah Ramadhan bagi kampungnya. Ia juga senang kini kampungnya menjadi ramai.

"Sekarang banyak yang datang ke tempat kami untuk berfoto, kampung jadi ramai. Tidak seperti dulu sepi sekali," kisahnya seperti ditulis Tribun Jateng.

Hal ini senada dengan yang ditulis oleh Andrea Smith di Lonely Planet:

"Life can be grey at times, but an Indonesian village is doing its best to add some colour and vibrancy to the world with its gaily-hued houses and painted walls."

Tak hanya warna-warni, kampung ini juga berubah kebersihannya, terutama di bagian sungai. Warga yang kini amat bersemangat membangun kampungnya pun bergotong-royong menjaga kebersihan kampung.

"Sungai kotor kalau ada yang membersihkan, saya pasti ikut membantu. Kan, sayang sekali sudah bagus kampungnya tapi sungai masih banyak sampah," ujar Maulana (12) yang juga sangat bangga dengan kampungnya sekarang.

Kampung pelangi #kampungpelangisemarang #semaranghits #visitsemarang #indonesia #streetphotography

A post shared by Amu Yarkhamu (@amu_yarkhamu) on

Semangat warga Kampung Wonosari mengajarkan kita untuk mencintai lingkungan tempat tinggal kita sendiri dengan membuatnya menjadi indah, nyaman, dan bersih. Walikota Semarang Hendrar Prihadi juga mengatakan, "Proyek ini akan mendorong warga untuk terlibat dalam pengembangan tempat tinggalnya."

Wah, Kampung Pelangi Wonosari harus masuk ke daftar kunjungan untuk libur lebaran tengah tahun nanti, ya, Kawan!


Sumber: diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini