Yogyakarta Punya Julukan Baru: Kota Cyber

Yogyakarta Punya Julukan Baru: Kota Cyber
info gambar utama

Siapa yang tidak kenal dengan kota budaya satu ini? Kota yang masyhur atas kekayaan budaya lokal yang dimiliki, hingga menyandang predikat sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun topik pembahasan kali ini bukan seputar kekayaan budaya yang ada di kota gudeg ini. Kali ini tentang Jogja Cyber Province. Jogja Cyber Province merupakan program yang dicanangkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berbasis teknologi dan internet.

Digadang-gandang sejak tahun lalu, akhirnya pada Selasa, 16 Mei 2017 kemarin, salah satu daerah istimewa di Indonesia ini resmi menjadi kota cyber di Indonesia. untuk merealisasikan program ini, pemerintah menggandeng Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), serta perusahan perangkat lunak ternama di Indonesia, Microsoft Indonesia, dan Universitas Gajah Mada. Peresmian tersebut dikemas dalam suatu acara bertajuk ‘Press Conference Realisasi Jogja Cyber Province’.

Kampung Cyber Yogyakarta yang beberapa waktu lalu dikunjungi oleh Mark Zuckerberg
info gambar

Dalam acara peresmian ini, M. Farhan, Sekjen Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dalam sambutannya menyebutkan bahwa selain terkenal dengan warisan budaya yang mendunia, sudah saatnya Yogyakarta mejadi provinsi yang juga memiliki sumber daya manusia (SDM) berkelas dunia. Melihat persoalan tersebut, Farhan menganggap teknologi-lah yang mejadi juru kunci untuk membawa perubahan ke arah kelas dunia tersebut.

Sebenarnya untuk menyukseskan program ini, selama 2016 sampai 2017 telah diadakan serangkaian program dan kegiatan, seperti Program Pelatihan Siap Kerja, pelatihan ilmu komputer, pelatihan TIK dan penerapan teknologi dalam Konsep Pembelajaran Abad 21, serta program pengembangan dan penggunaan aplikasi e-raport, yakni sebuah aplikasi untuk otomatisasi rapor siswa yang saat ini telah digunakan di lebih dari 50 sekolah.

Dengan adanya program-program tersebut, ia juga berharap supaya setiap elemen masyarakat dapat saling rangkul terlibat dalam program Jogja Cyber Province ini. Bukan hanya itu, ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat agar mampu membangun fondasi Jogja Cyber Province secara bersama-sama.

Jogja Cyber Province
info gambar

Sementara itu, Corporate Affair Director Microsoft Indonesia, Ruben Hatari menyebutkan salah satu hasil riil yang sedang diterapkan di Yogyakarta adalah inovasi e-raport. Ia menyebutkan inovasi berwujud aplikasi ini penting untuk membantu tugas para guru mengisi raport. Rencananya, pengembangan-pengembangan serupa akan terus dilakukan. Ia juga mengatakan behwa saat ini, pihaknya – Microsoft – masih terus menggali potensi-potensi yang dimiliki anak-anak muda dalam melihat isu-isu lokal dan membuat solusinya.

“Jika secara manual, guru membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu untuk mengisi rapor, tetapi dengan aplikasi ini, pengisian rapor bisa selesai dalam hitungan jam,” ujarnya.

Dalam kesempata yang sama, Rony Primanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY melalui sambutannya mengungkapkan bahwa ia berharap agar anak muda dapat memanfaatkan program ini sebaik dan seproduktif mungkin.

“Saya harap kegiatan ini dapat memacu kreativitas, inovasi, serta pembelajaran bagi anak muda terkait berbagai hal yang berkaitan dengan dunia digital, aplikasi, sains, dan ilmu komputer.”

Aplikasi e-raport saat ini sudah digunakan di 50 sekolah di seluruh DIY. Menanggapi adanya aplikasi besutan mahasiswa UGM ini, ia menargetkan tahun 2018 e-raport sudah bisa digunakan di seluruh sekolah di DIY.

“Ya di seluruh sekolah di Yogyakarta, mulai sari SD sampai SMA/SMK. Kan dengan begitu guru dapat semakin fokus memberikan materi pada siswa daripada hanya mengurusi hal yang bersifat administratif,” pungkasnya.


Sumber: mediaindonesia.com, gudeg.net.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini