Berbagi Inspirasi dengan YouTube ala Gita Savitri Devi

Berbagi Inspirasi dengan YouTube ala Gita Savitri Devi
info gambar utama

Jauh dari Indonesia bukan berarti tidak peduli, bukan berarti pula tidak dapat berkontribusi. Itulah yang terbesit dalam benak Gita Savitri Devi, YouTuber muda Indonesia yang kini tinggal dan menetap di Jerman. Walaupun jauh dari tanah air, gadis kelahiran tahun 1992 ini secara aktif memanfaatkan channel YouTube-nya untuk berbagi vlog inspiratif dari perjalanannya berkuliah di Jerman. Ia ingin mengubah persepsi kebanyakan orang Indonesia yang menganggap bahwa kuliah dan tinggal di luar negeri itu enak. Selain itu ia juga ingin berbagi nilai-nilai positif dari Jerman yang anak muda Indonesia harus tahu.

Perjalanan vlog Gita dimulai dari keresahannya melihat sedikitnya tontonan YouTube yang bernuansa edukatif yang dibuat oleh YouTuber dalam negeri. Menurut Gita, kebanyakan tayangan YouTuber Indonesia walaupun berkualitas, kontennya hanya berkisar tentang jalan-jalan di luar negeri dan tantangan (challenge) yang sedang populer. Tidak menafikan pula, banyak juga YouTuber yang menyajikan konten-konten negatif. Karenanya, selain ingin memenuhi kebutuhan finansial, gadis yang lebih dikenal dengan sebutan Gitasav ini ingin memberikan pilihan tayangan lain berupa konten-konten positif yang bernuansa edukatif.

Tujuannya sederhana, Ia ingin memberikan motivasi kepada anak muda supaya mereka lebih semangat belajar dan lebih awas terhadap negaranya sendiri serta orang lain. Karena baginya, generasi muda inilah yang nantinya akan membangun Indonesia. Untuk itulah Ia mencoba masuk ke wilayah ini, dan media sosial menurutnya adalah cara yang paling efektif supaya aspirasi dan pendapatnya didengar.

Seperti vlog-vlog pada umumnya, vlog-vlog yang dibuat oleh Gita juga tidak jauh berbeda dari vlog-vlog yang menceritakan kehidupan seseorang di luar negeri. Vlog jalan-jalan, beauty content, dan ulasan produk komersial pun masih mewarnai channel YouTube-nya. Namun apa yang membuat vlog Gita berbeda adalah, tidak hanya ia menceritakan tentang asiknya hidup di luar negeri, namun ia juga bercerita tentang tantangan-tantangannya. Segmen “Tentang Jerman” misalnya yang menceritakan tantangan kehidupan mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Jerman mulai dari masalah kuliah, kisaran biaya hidup di Jerman, tentang rasisme, sampai pengalamannya berjilbab di Jerman. Juga segmen “Beropini”-nya yang berisi tentang opini Gita mengenai isu-isu hangat baik di Indonesia maupun di dunia. Tidak ketinggalan pula, dengan suaranya yang merdu, Gita membuat channel-nya semakin berwarna dengan video-videonya meng-cover lagu.

Pengalamannya tinggal di Jerman selama kurang lebih lima tahun membuatnya ingin membagikan hal-hal positif dari Jerman yang menurutnya patut ditiru oleh generasi muda Indonesia. Ia ingin berbagi ke semua orang bahwa orang Jerman memiliki mental yang tidak neko-neko. Orang Jerman, menurutnya, adalah orang-orang yang menghargai waktu dan energi yang mereka punya. Sedangkan kebalikannya orang Indonesia, menurutnya, memiliki kecenderungan untuk hidup seakan-akan tidak ada masalah, walaupun sebenarnya banyak. Akibatnya, masyarakat kita mudah disibukkan dengan isu-isu yang kurang penting dari isu artis sampai isu agama. Untuk itu, dengan vlog-vlog yang dia buat, Gita berharap dapat merubah pandangan anak muda Indonesia tentang hal-hal tersebut.

Gita Savitri Devi, YouTuber Indonesia © 2017Gita Savitri Devi
info gambar

Berbicara tentang channel Gita Savitri Devi, setelah kurang lebih setahun Ia secara rutin membuat video, channel tersebut akhirnya berhasil dinobatkan menjadi salah satu nominasi YouTube Creators for ChangeFellows.YouTube Creators for Change sendiri adalah program YouTube untuk memerangi hate speech,xenophobia, extremism, dan isu-isu sosial lainnya. Di seluruh dunia, hanya ada 27 Creators yang terpilih, dan channel Gitasav berhasil terpilih mewakili Indonesia bersama dengan channelJovi Adhiguna dan Film Maker Muslim. Dengan terpilihnya Gita menjadi salah satu Fellows, Gita ditugaskan untuk membuat konten yang mengangkat masalah isu-isu tersebut. Dengan program ini pula, Gita dan fellow-fellow lainnya akan mendapatkan pelatihan tentang bagaimana memproduksi video yang baik secara teknis maupun isi. Dengan ini, Ia berharap bisa menjadi seorang YouTuber yang mampu menghadirkan acara yang berkualitas. Ia ingin serius menjadikan YouTube sebagai wadahnya berkarya, menyebarkan inspirasi, dan mengajak anak muda lainnya untuk membawa dunia ke arah yang lebih baik.

Menjadi seorang mahasiswa sekaligus YouTuber pastinya bukanlah hal yang mudah. Namun begitu, penggemar Utha Likumahuwa ini mengaku tidak punya trik khusus untuk mengatur waktu. “Hidup saya memang jadi hektik banget, sehingga otak saya sekarang tidak bisa berhenti berfikir kecuali ketika sedang tidur. Hektik sih, tapi seru!” ujarnya ketika diwawancara oleh Kawan GNFI beberapa waktu yang lalu. Selain aktif membuat konten video dan menulis blog, saat ini Ia telah meliris single-nya yang pertama bersama Paulus Partohap dan kini sedang dalam tahap menulis buku.

Kepada Indonesia, Gita hanya berharap semoga Indonesia bisa kembali bersatu dan tidak lagi terpecah belah seperti sekarang ini.


Sumber:
Wawancara Pribadi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini