Drone Karya Indonesia Berhasil Terbang 7 Jam Tanpa Jeda

Drone Karya Indonesia Berhasil Terbang 7 Jam Tanpa Jeda
info gambar utama

Teknologi pesawat nir awak atau drone merupakan teknologi yang dibutuhkan dalam berbagai hal. Selain untuk keperluan mata-mata, teknologi ini juga penting untuk pemetaan suatu ruang. Itu sebabnya pemerintah memandang bahwa Indonesia harus mampu menciptakan tekologi drone secara mandiri. Cita-cita tersebut agaknya semakin lama semakin dapat terwujud berkat berita terbaru yang mengabarkan bahwa tim peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berhasil menerbangkan drone buatannya selama tujuh jam tanpa jeda di Pangandaran, Jawa Barat Minggu 21 Mei 2017.

Sebagaimana diberitakan ANTARA, drone bernama Alap-alap PA4 tersebut menjelajah wilayah sejauh 623 kilometer dan menempuh jarak terjauh 100 kilometer pada ketinggian 5.000 kaki. Dalam misi unjuk ketahanan tersebut drone juga berhasil dilakukan pemetaan seluas 750 hektar.

Kepala program Drone BPPT, Joko Purwono mengungkapkan bahwa drone Alap-alap buatan PA4 buatan Indonesia ini mampu melakukan pemetaan sejauh 50-80 kilometer dengan kapasitas 2.600 hektar per jam dengan resolusi 13 sentimeter per pixel. Dirinya juga menjelaskan drone ini sangatlah efisien untuk melakukan misi pengawasan kawasan hutan, karena hutan seluas satu juta hektar akan mampu dipetakan dalam waktu 76 hari saja.

Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu W Pandoe juga menjelaskan bahwa BPPT akan berupaya keras untuk mewujudkan teknologi drone yang bsia dimanfaatkan oleh institusi pemerintah yang membutuhkan. Baik untuk keperluan militer maupun sipil.

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa pihaknya perlu memiliki skuadron drone alap-allap untuk membantu pengawasan kawasan hutan di Sumatera dan Kalimantan yang luasnya mencapai jutaan hektar.

Bila drone ini berhasil dikembangkan dan mampu diproduksi secara masal untuk kebutuhan pemerintahan. Maka akan tidak mungkin Indonesia dapat semakin berdaulat dari pengawasan udara. Kebutuhan untuk pengawasan perbatasan dan mencegah kebakaran hutan akan semakin mudah dilakukan.


Sumber: ANTARA

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini