Ketika Misa Katolik Mendoakan Umat Muslim yang Berpuasa

Ketika Misa Katolik Mendoakan Umat Muslim yang Berpuasa
info gambar utama

"Bahagia!" jawab Achi Pradipta (29) ketika ditanya perasaannya saat ikut mendoakan kelancaran ibadah puasa umat muslim, yang menjadi bagian dari ibadah misa gereja.

Dalam perayaan ekaristi Hari Kenaikan Isa Almasih 24-28 Mei 2017 lalu, Gereja Katolik Santo Antonius Padua di kawasan Kotabaru Yogyakarta adakan Misa Kenaikan Isa Almasih. Ini merupakan misa tahunan yang diadakan gereja-gereja Kristen untuk memperingati peristiwa kenaikan Yesus Kristus.

Di tengah pelaksanaan misa tersebut, ada pembacaan beberapa butir Doa Umat. Memanjatkan doa bagi umat agama lain merupakan salah satu butir Doa Umat, terutama ketika masa peringatan hari raya keagamaan. Isi doa dalam teks misa mengacu pada sejumlah hal, seperti bagian dari kitab suci yang dibahas pada pekan tersebut, suasana internal gereja, hingga situasi yang sedang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Saudara-saudara, umat Islam akan memasuki bulan Ramadan pada tanggal 27 Mei nanti. Umat dihimbau untuk menghormati dan mendukung Saudari-Saudari kita tersebut untuk dapat menjalankan ibadah puasa dengan khidmat dan khusuk.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Doa ini dibacakan Lektor (petugas misa) Gereja Kotabaru, lalu diamini umat dan Pastor dengan merapal jawaban sebagaimana yang tertulis dalam teks misa. Achi merasa, latar belakang keluarganya yang sangat plural membuatnya dapat merasakan kebahagiaan ketika mendoakan umat agama lain.

"Mendoakan umat lain, apapun agamanya, rasanya merupakan hal biasa," tambahnya. Bagi Achi, itu bukan hal luar biasa, sebab sudah sewajarnya lah umat beragama saling mendoakan. "Masa ya ndoain orang ndadak mikir agamanya apa, kesuwen (Jawa: masa ketika mendoakan orang lain, kita harus memikirkan terlebih dahulu apa agamanya, kelamaan)," guraunya.

Hal ini senada dengan pendapat Martin Sigap (45), yang juga mengikuti misa di Gereja Kotabaru. Dalam misa yang dihadirinya itu, Martin menilai bahwa tak ada keberatan dari umat yang mengikuti misa untuk ikut mendoakan muslim.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Memanjatkan doa untuk agama lain memang kerap dilakukan gereja Katolik. "Ini merupakan kebiasaan umum di kolese-kolese Katolik, terutama di gereja Serikat Yesus (SJ)," jelas Martin. Dalam kotbah jelang Ramadan, Pastur kerap mengajak umat Katolik untuk menghormati muslim yang berpuasa.

Menurut Martin, jalinan persahabatan antar pemeluk agama di Indonesia sejak jaman dahulu kala, membuat kebiasaan saling mendoakan menjadi hal yang sangat biasa. "Jika kini ada yang melihat itu sebagai hal luar biasa, kita dapat menduga adanya pihak tertentu tidak menginginkan keharmonisan," jelasnya.

Bagi Achi, saling mendoakan merupakan bentuk saling mendukung, sekaligus sebagai cerminan akan keselarasan umat yang hidup berdampingan. Menurut Martin, sebab kita hidup berlandas Bhinneka Tunggal Ika, itu adalah hal biasa yang sudah sewajarnya terjadi.

Sikap gereja yang mendoakan umat agama lain, sedikit banyak berpengaruh pada cara umat Kristen bersikap terhadap umat agama lain. Sikap toleransi yang ditunjukkan gereja ini, dilakukan untuk menjunjung keutuhan NKRI.

"Maka ketika gereja melakukan hal biasa seperti mendoakan umat agama lain dianggap sebagai hal yang luar biasa, kita justru perlu mencermati suasana apa yang terjadi hingga melahirkan kegumunan (keheranan--Red) semacam itu," jelas Martin.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini