Mau Menukarkan Uang untuk Lebaran? Simak Dulu Informasi Penting dari BI Ini

Mau Menukarkan Uang untuk Lebaran? Simak Dulu Informasi Penting dari BI Ini
info gambar utama

Seperti biasa, saat Hari Raya Idul Fitri tiba masyarakat Indonesia punya tradisi unik, yakni bagi-bagi uang kepada sanak saudara. Di hari yang spesial tersebut tentu sebagian besar masyarakat ingin membagikan uang dengan penampilan yang rapi dan masih bersih alih-alih uang yang sudah agak lusuh yang tersimpan di dalam dompet. Maka, beberapa waktu menjelang hari raya, di tepi jalan seringkali kita temui para 'inang-inang' alias 'penjaja' uang baru yang menyediakan jasa penukaran uang lama dengan yang baru.

Tahun ini, Bank Indonesia sudah menyiapkan uang Rupiah baru emisi 2016 yang siap ditukarkan dengan uang lama. BI memperkirakan kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Idul Fitri naik sekitar 14 persen dibandingkan tahun lalu, yakni sejumlah Rp167 triliun. Uang ini akan disebar hingga pelosok Nusantara sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing. Dan jangan khawatir tidak mendapat Rupiah dengan desain baru karena sebagian besar stok uang yang siap ditukarkan oleh BI adalah Rupiah baru emisi 2016.

Layanan penukaran uang ini oleh BI sudah dibuka sejak 22 Mei lalu di kawasan Monas, Jakarta. Menurut Deputi Gubernur BI, Sugeng, hingga 29 Mei realisasi penukaran uang di Monas mencapai sekitar Rp2,6 Triliun dengan 600 orang yang melakukan penukaran. Untuk memperlancar semuanya, BI menggandeng 13 perbankan serta Kantor Pos dan Pegadaian untuk melayani penukaran uang.

Uang emisi 2016 sudah disiapkan oleh BI untuk Lebaran nanti
info gambar

Nah, di mana saja Kawan bisa menukarkan uang tersebut?

BI mengungkapkan pihakya melayani penukaran uang di 120 titik distribusi yang terdiri atas 43 kantor BI di daerah dan 77 kas titipan di bank komersial. Di Jakarta sendiri ada 200 kantor bank yang siap melayani penukaran uang ini.

Kalau agak sungkan untuk antri di bank, Kawan juga bisa menukarkan uang di gerai-gerai penukaran uang resmi dari BI yang titik lokasinya berada di area publik, seperti kawasan Monas tadi misalnya. Di daerah lain pun bisa kita temui di pusat-pusat kota: Gedung Juang (Lampung, Lapangan Puputan (Bali, Masjid Islamic Center (Lhoksumawe), GOR Segiri (Kaltim), Alun-alun Bandung, dan Lapangan Benteng Medan. Penukaran uang pun bisa dilakukan di Gedung DPR RI, Pemerintah Daerah atau Kota.

Sementara itu di Jawa Timur, Kantor Perwakilan BI turut menggandeng Kantor Pos dan Pegadaian untuk melayani penukaran uang lebaran. "Kerja sama ini sebagai antisipasi tingginya permintaan uang setiap lebaran. Pada 2017 ini kami juga bekerja sama dengan Pegadaian untuk membuka cabang penukaran uang di beberapa lokasi," ujar Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI, Titien Sumartini.

Pun untuk mengantisipasi kerugian pada masyarakat yang akan menukar uang, Titien mengimbau agar masyarakat tidak melakukan penukaran di pinggir jalan karena khawatir ada yang palsu dan adanya selisih nilai.

Tiap orang dibatasi jumlah tukarnya

Hati-hati memilih tempat penukaran uang karena khawatir uangnya palsu atau ada selisih nilai
info gambar

Pihak BI juga sudah siaga mengantisipasi kekurangan uang yang akan ditukarkan dan agar uang-uang yang baru ini bisa diterima oleh banyak masyarakat, yakni dengan menetapkan aturan pembatasan jumlah uang. Dalam sehari satu orang hanya boleh menukarkan maksimal Rp3,7 juta di titik pelayanan BI. "Biar tidak ada orang yang sama berkali-kali menukarkan uang," jelas Sugeng.

Jumlah tersebut terdiri dari berbagai pecahan uang mulai dari Rp20 ribu sampai Rp2.000.

"Jadi satu pack ada Rp20 ribu sebanyak 100 lembar, berisi Rp2 juta. Dan satu pack Rp10 ribu berisi Rp1 juta, Rp5.000 dengan total Rp500 ribu per-pack, dan Rp2.000 dengan tital Rp200.000, jadi satu orang totalnya Rp3,7 juta," jelas Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi.

Perlu diketahui juga persyaratan lain untuk menukarkan uang, yakni jangan lupa menyiapkan kartu identitas sehingga setiap orang tidak bisa menukarkan uang sebanyak dua kali meski di lokasi berbeda.

"Dimintakan identitas supaya kita bisa melayani lebih banyak masyarakat. Kalau dia sudah datang di hari itu, enggak bisa menukarkan lagi. Tapi kalau memang mau besok dia bisa datang lagi untuk bisa menukar uangnya," pungkasnya.


Sumber: diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini