Keren, Aplikasi Deteksi Status Gunung Api Buatan Anak Bangsa Makin Diminati Dunia

Keren, Aplikasi Deteksi Status Gunung Api Buatan Anak Bangsa Makin Diminati Dunia
info gambar utama

Sejak 2015, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi Kementerian ESDM menciptakan sebuah aplikasi untuk mendeteksi status gunung api. Aplikasi bernama Multiplatform Aplication for Geohazard Mitigation and Assessment ( MAGMA) Indonesia dikembangkan oleh anak – anak bangsa ini berisi informasi mengenai aktivitas, status gunung api, peta kawasan rawan bencana hingga sebaran abu vulkanis dari gunung api yang meletus.

MAGMA Indonesia lahir karena tingginya potensi ancaman bencana geologi di Indonesia. Dengan 127 gunung api aktif yang bisa meletus kapan saja, dampak yang ditimbulkan tentunya bukanlah sesuatu yang bisa dihindari begitu saja. Belum lagi, Indonesia memiliki tiga lempeng tektonik dan sesar di darat yang bisa mengakibatkan gempa bumi maupun tsunami terjadi seketika. Selain itu, topografi berupa lereng dan tingginya curah hujan pun ikut berpengaruh pada gerakan tanah yang secara terus menerus bisa menimbulkan bencana.

Sayangnya, tingginya potensi bencana tidak sebanding dengan pengetahuan masyarakat Indonesia akan hal tersebut. inilah yang kemudian menyebabkan KEmenterian ESMD terpacu untuk menghadirkan medium interaktif bagi masyarakat untuk ikut andil dalam hal tersebut. "Aplikasi Magma adalah aplikasi multiplatform yang dibuat secara mandiri oleh Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Geologi (PVMBG). Aplikasi ini berisikan Indormasi dan rekomendasi kebencanaan geologi terintegrasi (gunung api, gempa bumi, tsunami dan gerakan tanah) yang disajikan kepada masyarakat secara kuasi-realtime dan interaktif", ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial.

MEnteri ESDM, Ignatius Jonan saat meninjau aplikasi MAGMA Indonesia (esdm.go.id)
info gambar

Kasbani, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi KEmenterian ESDM menyatakan bahwa aplikasi ini memiliki keunggulan yang cukup bagus, bahkan telah masuk ke dalam top 99 pelayanan publik terbaik di Indonesia pada tahun 2017 ini. Lewat aplikasi ini, masyarakat bisa mengakses informasi serta bisa berkontribusi untuk menyampaikan informasi terkait gejala bencana yang terjadi di wilayah gunung api di sekitar mereka. Aplikasi ini bisa dengan mudah diakses melalui komputer serta ponsel berbasis android. "Disajikan pula informasi dan rekomendasi mengenai kebencanaan geologi lainnya untuk membantu penerbangan," ungkapnya.

Meskipun dibangun secara mandiri, namun MAGMA mendapat animo yang cukup tinggi dari publik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam pertemuan City of Volcanoes Conference beberapa waktu silam, sejumlah lembaga dari berbagai negara menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan aplikasi ini. Bahkan, The United States Survey USGS meminta agar aplikasi ini bisa diterapkan di seluruh dunia. "Aplikasi ini sangat penting dan sangat sedikit organisasi dunia yang memiliki aplikasi sejenis seperti ini. Aplikasi ini nomor satu kelas dunia", kata Jhon Pallister, Kepala Disaster Volcano Assistance Program USGS Amerika.

Selain itu, VAAC Darwin yang memegang tanggungjawab dalam rekomendasi keselamatan penerbangan di wilayah Asia Tenggara dan Australia mengatakan bahwa pekerjaan mereka terbantu signifikan dengan adanya MAGMA Indonesia yang secara rutin memberikan notifikasi peringatan dini (Early Warning) untuk keselamatan penerbangan dalam bentuk VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).

Apresiasi dari dalam negeri pun turut diterima diantaranya dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), Kementerian Perhubungan, dan lain-lain. Saat ini MAGMA Indonesia sudah dapat melayani masyarakat melalui aplikasi Web (dapat diakses di portal https://magma.vsi.esdm.go.id maupun melalui aplikasi telepon pintar/smartphone (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.magma.pvmbg.magmaindonesia). Informasi dan rekomendasi yang disajikan MAGMA Indonesia meliputi 4 (empat) matra kebencanaan, di antaranya gunungapi, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah.

Sumber: merdeka.com || esdm.go.id, Kementerian ESDM

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini