Mahasiswa UB Ciptakan Pupuk Alternatif Mikroalga dari Limbah Cair Ikan Layang yang Bernilai Gizi Tinggi dan Ekonomis

Mahasiswa UB Ciptakan Pupuk Alternatif Mikroalga dari Limbah Cair Ikan Layang yang Bernilai Gizi Tinggi dan Ekonomis
info gambar utama

Limbah cair seperti yang kita ketahui apabila dibuang secara langsung dapat mencemari lingkungan. Hal ini berlaku pula untuk limbah cair pengolahan ikan layang. Berdasarkan Ditjen Perikanan Tangkap yang dilatsir pada tahun 2007 ikan layang (Decapterus sp.) merupakan jenis ikan laut, yang memiliki produksi perikanan tangkap pada tahun 2006 paling tinggi yakni 52% dari seluruh hasil tangkapan, yaitu sekitar 2.323.365 ton,kata Ruli.

Pengolahan ikan layang terbesar terdapat di daerah Muncar, Banyuwangi Jawa Timur yang menghasilkan limbah cair pemindangan ikan layang cukup melimpah. Sehingga perlu dimanfaatkan salah satunya sebagai media pertumbuhan mikroalga, kata Bagus

Permasalahan baru dalam kultur mikroalga seperti Dunaliella sp. yaitu mahalnya pupuk (PA) Pro Analis. Harga pupuk (PA) walne dijual cukup mahal yaitu berkisar Rp. 500-1000 /mL. Apabila pembudidaya mikroalga mengkultur dengan volume 1 ton maka biaya produksi untuk menghasilkan mikroalga sebesar 1 juta untuk pupuk saja, belum kebutuhan listrik dan lain-lain, kata Shilvia

Limbah cair pengolahan ikan layang mengandung Fe. Fe (besi) dalam pemupukkan mikroalga merupakan unsur mikronutrien yang penting dalam regulasi metabolisme sel dan jika kekurangan Fe akan menekan pertumbuhan sel. Sehingga berpotensi digunakan sebagai pupuk alternatif dalam proses kultur mikroalga, kata Okki.

Melihat multi polemik diatas, empat anak bangsa mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya yang terdiri dari Shilvia Astryanti, Okki Putriani, Arulia Zalni dan Bagus Adi memberikan solusi yaitu BioFeLa, inovasi pupuk organik alternatif berbahan dasar limbah cair pengolahan ikan layang. Dengan adanya pupuk BioFeLa ini diharapkan petani budidaya mikroalga dapat menekan biaya produksinya, dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini