Kerjasama Multikulturalisme dan Dialog Generasi Muda Indonesia-Azerbaijan

Kerjasama Multikulturalisme dan Dialog Generasi Muda Indonesia-Azerbaijan
info gambar utama

Pengembangan kerjasama multikulturalisme dan Dialog antar Generasi Muda merupakan fokus pembicaraan antara Dubes RI untuk Azerbaijan, Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA dengan Rektor Azerbaijan Languages University (ALU), Kamal Abdullah pada tanggal 20 Juni 2017. Kedua belah pihak menyampaikan komitmennya untuk memajukan kerjasama dalam kedua bidang tersebut, Dubes RI justru telah membawa penawaran tertulis dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk mengembangkan kerjasama dengan ALU.

“UIN Sunan Ampel sudah menawarkan untuk mengembangkan kerjasama seperti pertukaran mahasiswa, pertukaran tenaga pengajaran, kerjasama riset bahkan menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Azerbaijan untuk sekolah di UIN Sunan Ampel “ ujar Dubes RI.

Keduanya juga membahas sekiranya memungkinkan pembukaan pusat studi Azerbaijan ataupun pusat multikulturalisme di salah satu universitas di Indonesia. ALU sendiri telah membuka pusat studi Indonesia dan merupakan pusat studi Indonesia satu-satunya di Azerbaijan. Keberadaan pusat studi ini menyebabkan terdapat kedekatan khusus antara ALU dengan Indonesia. Hal ini terlihat juga dari seringnya mahasiswa ALU yang turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan Indonesia di Azerbaijan.

Rektor ALU juga menambahkan perlunya keberadaan mahasiswa ataupun tenaga pengajar Indonesia di ALU. Menurut beliau, meski terdapat pusat studi Indonesia, belum ada mahasiswa Indonesia ataupun tenaga pengajar Indonesia di ALU. Beliau menyampaikan bahwa keberadaan mahasiswa Indonesia maupun tenaga kerja Indonesia akan mempermudah dialog antar generasi muda. ‘Keberadaan warga Indonesia di ALU akan secara nyata memudahkan pertukaran ide dan konsep mengenai multikulturalisme ala Indonesia dengan multikulturalisme yang dikembangkan Azerbaijan’

Sejak beberapa tahun terakhir ini, ide mengenai multikulturalism memang merupakan salah satu prioritas Azerbaijan. Pelaksanaan even seperti Baku International Humanitarian Forum, yang telah dilaksanakan keenam kalinya pada tahun 2016 ataupun Baku Process yang digaungkan kembali pada tahun 2017 melalui 4th World Forum on Intercultural Dialogue merupakan bentuk komitmen Azerbaijan untuk menggaungkan konsep multikulturalisme.

Dengan keberagamannya, Indonesia merupakan rekan yang sangat potensial bagi Azerbaijan untuk membangun pengetahuan mengenai multikulturalisme di kancah internasional. Dalam hal ini, Dubes RI juga menambahkan pentingnya generasi muda sebagai pemegang masa depan kedua bangsa untuk saling memahami demi semakin mengembangkan semangat multikulturalisme. Menurut Dubes RI penguatan kerjasama antar universitas, pertukaran mahasiswa dan staf pengajar merupakan langkah awal untuk membangun kemitraan yang lebih nyata antara Indonesia-Azerbaijan untuk konsep dan ide multikulturalisme.


Sumber: KBRI Baku

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini