Mengharumkan Tanah Air, Inilah Anak Muda di Konvensi Diaspora Indonesia!

Mengharumkan Tanah Air, Inilah Anak Muda di Konvensi Diaspora Indonesia!
info gambar utama

Mulai dari Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bambang Susantono selaku Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB), hingga pekerja seni, akademisi, ilmuwan dan politikus ikut andil mewakili Diaspora Indonesia pada Konvensi Diaspora kemarin. Konvensi Diaspora yang baru saja digelar pada tanggal 1 Juli 2017 ini merupakan pembuka sekaligus kunci dari rangkaian konvensi yang akan digelar selama 4 hari berturut-turut (1 s/d 4 Juli 2017). Berbicara mengenai konvensi diaspora, apakah kawan GNFI tahu apa arti sebenarnya dari diaspora tersebut?

Diaspora berasal dari Bahasa Yunani kuno yang artinya merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis manapun yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan tanah air, etnis tradisional mereka. Singkatnya, diaspora adalah mereka yang memutuskan untuk merantau ke luar negeri. Dari Indonesia sendiri, banyak sekali diaspora yang berhasil dan menorehkan prestasi yang sungguh luar biasa di kancah internasional. Siapa saja mereka? Berikut ini adalah Diaspora-Diaspora kebanggaan Indonesia.

Yoshi Sudarso

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Lahir pada April 1989 di Jakarta, Yoshi Sudarso merupakan costplay dan juga aktor yang kini menetap di Amerika. Lantas mengapa dianggap sebagai diaspora Indonesia? Tidak main-main, pria dengan 24 ribu followers di twitter ini nyatanya mampu membuktikan kiprahnya di dunia Internasional. Bermimpi menjadi guru matematika sewaktu kuliah, faktanya kini Yoshi menjadi pahlawan bagi anak-anak kecil diluar sana. Melalui casting yang berkali-kali, Yoshi pun akhirnya berhasil mendapatkan peran sebagai power rangers biru yang sudah mulai ditayangkan di Nickelodeon pada tanggal 7 Februari 2015 lalu. Tak hanya itu, ini merupakan serial terbaru setelah power rangers dipandang cukup lama vakum di layar televisi. Bermain dalam seri terbarunya yakni “Power Rangers Dino Charge”, menariknya ialah Yoshi Sudarso merupakan power ranger pertama dalam sejarah yang menampilkan aktor Indonesia untuk terlibat didalamnya.

Yoshi Sudarso sebagai Power Ranger Biru (news.tokunation.com)
info gambar

Meskipun tak pernah bermimpi menjadi aktor, Yoshi mengatakan bahwa ia selalu suka dengan power ranger. “I’ve always been dreaming to be power ranger. It’s always been my dream”, tutur Yoshi jelas di konvensi diaspora kemarin. Hadir sebagai panel atau pengisi acara dalam tema Belajar, Bekerja, Bersaing dan Berprestasi di Luar Negeri: Pengalaman Diaspora”, Yoshi menceritakan bagaimana awalnya ia didorong adiknya untuk terus semangat mengikuti casting meskipun telah gagal berkali-kali.

Yoshi Sudarso dalam Konvensi Diaspora Sabtu kemarin (dok. pribadi)
info gambar

Tania Gunadi

(sumber: listal.com)
info gambar

Lahir di Bandung 29 Juli 1983, Tania merupakan sosok yang rendah hati dan juga humoris. Ini terbukti ketika hadir pada konvensi diaspora kemarin, Tania masih kental dengan aksen sundanya ketika berbicara didepan para hadirin disana. “Saya dulu bawa uang 3 juta rupiah ke Amerika dan saya pikir itu udah banyak banget, eh ternyata dalam waktu 2 minggu sudah habis untuk bayar buku dan keperluan lainnya”, pungkas Tania dengan candanya. Mengatasi hal tersebut Tania disana memutuskan bekerja sebagai pelayan di Pizza Hut dan karyawan pembersih toilet.

Tania Gunadi (dress ungu) sebelah kanan Maudy Ayunda
info gambar

Melihat Tania yang selalu ceria dalam situasi apapun, temannya pada saat itu menawarkan dirinya untuk ikut casting iklan Disneyland. Dan semenjak hal tersebut, kehidupan Tania berubah dan ia pun memutuskan untuk konsisten menjadi aktor. Kiprahnya sebagai aktor tercatat dalam banyak film dan serial yang ia telah ikuti. Contohnya ialah Scooby-Doo! Shaggy’s Showdon (2017), Special Forest (2015), Such Good People (2014), Avengers Assemble berperan sebagai Xiaoyi Chen, Star Wars: Uprising berperan sebagai Okuvim the Younger, dan masih banyak lagi. Saat ditanya mengenai apa definisi sukses, Tania mengatakan bahwa sukses ialah dimana kalian bias bahagia dalam setiap proses yang kalian jalani.

Tania Gunadi dalam Transformer Prime (news.tfw2005.com)
info gambar

Tasia dan Grasia

(sumber: radioaustralia.net.eu)
info gambar

Tasia (26) dan Gracia Seger (25) ialah kakak beradik yang memenangkan My Kitchen Rules (MKR) 2016 di Australia. Hadir dalam konvensi diaspora, dua kakak beradik ini membagikan kisahnya bagaimana mereka bisa terlibat dalam kompetisi memasak tersebut. “Awalnya saya hanya apply saja tanpa memberitahu Gracia terkait hal ini dan langsung saja pihak mereka menelfon Gracia.” Gracia pun membenarkan pernyataan Tasia sambil terrtawa mengingat responnya pada kala itu sangatlah spontan. Saat ditanya dari pihak My Kitchen Australia apakah benar mereka mendaftarkan diri untuk program ini, gracia dengan lugu menjawab “acara masak apa ya?”

Tasia dan Gracia dalam Konvensi Diaspora
info gambar

Berhasil memenangkan hadiah sekitar Rp2,5 Milliar dari acara tersebut, Tasia dan Gracia menyatakan bahwa mereka sangat ingin untuk bisa mendirikan restaurant di Indonesia. Tasia juga berpesan bahwa tak masalah jika kita kehilangan kepercayaan diri dalam melakukan sesuatu, karena terkadang hal tersebutlah yang mendorong kita untuk berbuat lebih.

Tasia dan Gracia pada saat memenangkan My Kitchen Rules Australia 2016 (dailymail.co.uk)
info gambar

Maudy Ayunda

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Terakhir ialah Maudy Ayunda. Dikenal sebagai penulis lagu dan penyanyi, Maudy juga belajar dan menempuh pendidikan di Inggris, Oxford University. Saat ditanya bagaimana bisa bertahan di Inggris, Maudy menuturkan bahwa kendalanya lebih kepada dua hal, yaitu cuaca dan juga makanan. Maudy mengatakan cuacanya yang berubah-ubah dan juga sangat dingin menjadikan Maudy cukup sulit untuk bisa mengatasi hal tersebut. Tak hanya itu, bahkan makanan pun, Maudy mengatakan bahwa ia termasuk yang tak bisa lepas dari nasi, sambel, dan juga ikan teri. Menutup perbincangan tersebut, Maudy menyarankan kepada anak muda bahwa sebenarnya kita bisa bersaing dengan pelajar-pelajar luar negeri. Kuncinya ialah terletak pada kemauan untuk mencoba.

Maudy Ayunda saat berjabat tangan dengan Obama (maudyayunda/instagram)
info gambar

Melihat para diaspora yang hadir di konvensi ini, apakah kawan GNFI cukup terinspirasi? Atau apakah kawan GNFI bermimpi untuk menjadi diaspora Indonesia selanjutnya?


Sumber: diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini