Sri Mulyani Soal Pemuda Indonesia vs Eropa: Secara Ekonomi, Kami Lebih Beruntung

Sri Mulyani Soal Pemuda Indonesia vs Eropa: Secara Ekonomi, Kami Lebih Beruntung
info gambar utama

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jelaskan posisi Indonesia yang lebih beruntung dibanding Eropa secara ekonomi. Hal ini terkait dengan populasi kaum muda dan efektifitas kebijakan fiskal. Demikian perbincangan Sri Mulyani dengan Vidi Legowo-Zipperer, jurnalis media Jerman Deutsche Welle.

Apa yang harus dilakukan untuk tingkatkan hubungan Indonesia dengan Uni Eropa, seperti Jerman?

Eropa masih berjuang paska krisis keuangan 2007-2008. Ini menjadi peluang bagi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, mengingat ASEAN merupakan salah satu wilayah ekonomi paling dinamis di dunia.

Bahkan ketika pertumbuhan ekonomi Eropa mulai meningkat, Indonesia masih miliki keunggulan lebih. Keunggulan ini terutama dalam hal populasi kaum muda. Eropa kini sedang alami persoalan demografi yang serius, dimana jumlah angkatan kerja sangat minim sedangkan populasi dan migrasi kaum tua mendominasi.

Hal ini menjadi potensi besar bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian.

Indonesia perlu banyak belajar dari Eropa. Misalnya jika berbicara tentang produktivitas teknis, Eropa khususnya Jerman, miliki reputasi besar dalam hal kemampuan dan kompetensi. Kerjasama antar kedua negara sangat diperlukan, misalnya dengan pelatihan peningkatan keahlian di sekolah teknik kejuruan.

Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menguat, kedua negara dapat ciptakan hubungan perdagangan, investasi dan permodalan yang saling menguntungkan.

Mengapa ekonomi terbuka begitu penting bagi Indonesia?

Indonesia mendapat keuntungan dari perdagangan. Memanfaatkan pasar global dapat membawa masyarakat keluar dari kemiskinan. Di saat yang sama, Indonesia mendisiplinkan diri untuk tingkatkan daya saing perdagangan.

Dengan membuka diri, Indonesia memperoleh keuntungan ganda, yaitu dapat mengekspor produk dalam negeri sekaligus memberi akses bagi masuknya pemain pasar asing.

Sejarah mengajari kita, bahwa mengurangi kemiskinan dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan kita untuk bertransformasi. Transformasi tersebut berlangsung dari pertanian, usaha kecil dan produk pertanian, hingga manufaktur dan produktivitas yang lebih tinggi.

20 tahun lalu Asia alami krisis keuangan, apa hal berbeda yang dilakukan Indonesia sekarang?

Belajar dari krisis, Indonesia kini kelola ekonomi secara lebih hati-hati dan konsisten. Indonesia juga banyak berinvestasi di bidang infrastruktur dan SDM yang mendukung pertumbuhan dan memungkinkan kita mengejar pembangunan ekonomi dengan cara yang lebih baik dan lebih inklusif.

Melihat krisis keuangan global yang dialami banyak negara Eropa dan AS, adalah pelajaran yang dapat dipetik Indonesia. Memiliki kebijakan dan pemerintah yang baik merupakan modal terbaik.

Dalam hal kinerja ekonomi, Indonesia termasuk yang terbaik di G20. Jika mengukur jumlah pertumbuhan, Indonesia merupakan yang tertinggi ketiga setelah Indoa dan Cina. Dalam hal inflasi dan stabilitas, ekonomi Indonesia berada di posisi sehat. Dari segi kebijakan fiskal, defisit dan eksposur hutang, kita termasuk yang terendah.


Selanjutnya dpaat disimak di sini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini