Kerja sama dan Komitmen Indonesia dalam KTT G-20

Kerja sama dan Komitmen Indonesia dalam KTT G-20
info gambar utama

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20, 7-8 Juli 2017 lalu di Harmburg,Jerman, banyak isu penting yang dibahas oleh para petinggi negara, Indonesia pun turut hadir dikarenakan Indonesia juga merupakan anggota negara G-20. Banyak isu penting yang dibahas mulai dari ekonomi hingga keamanan. Pertemuan ini tidak hanya bagian penting dari hubungan luar negeri Indonesia dengan negara-negara besar di dunia namun juga memiliki dampak penting dalam banyak bidang. Inilah beberapa hal yang dibahas dari pihak Indonesia dengan negara lain.

Kerja Sama Ekonomi,Penanggulangan Terorisme Dan Pemberantasan Illegal Fishing

Presiden Jokowi bersama PM Norwegia
info gambar

Dalam pertemuan penting tersebut, Indonesia tidak menyia-nyiakan hal ini untuk mempererat kerjasama dengan negara lain dalam berbagai bidang. Indonesia yang diwakili oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Lembong ini berbicara dengan beberapa petinggi negara seperti Norwegia, Amerika Serikat dan Belanda. Untuk bidang kerjasama ekonomi, Indonesia mengapresiasi adaanya peningkatan nilai perdagangan yang drastic dibanding tahun 2015 lalu. "Nilai perdagangan 2016 mengalami peningkatan 40,5 persen dibanding tahun 2015. Sementara investasi mengalami peningkatan sebesar 772 persen, termasuk peningkatan investasi portofolio dari Pension Global Fund Norwegia. Perkembangan positif ini perlu terus kita pertahankan, atau bahkan ditingkatkan," Ujar Presiden Joko Widodo kepada Perdana Menteri Norwegia, Solberg yang pernah berkunjung ke Indonesia 2015 lalu. Dalam perbincangannya bersama PM Solberg, Indonesia juga menekankan perihal dukungan Norwegia terhadap negosiasi Indonesia-EFTA CEPA (European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement) agar perjanjian ini dapat selesai pada tahun ini.

Disamping itu, Indonesia juga bertemu dengan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat dan juga Perdana Menteri Belanda Mark Rutte untuk membahas kerja sama ekonomi pada bidang ekspor kelapa sawit. Indonesia sendiri memiliki banyak kerja sama dengan Amerika Serikat seperti ekspor kedelai dan kerja sama tentang pesawat terbang.

Indonesia bersama Donald Trump
info gambar

Selain dalam bidang ekonomi, Indonesia juga menekankan kerjasama dalam pemeberantasan terorisme, beberapa kasus yang sempat diutarakan oleh presiden Jokowi adalah persoalan ISIS,” "Berkurangnya pergerakan ISIS di Syria dan Iraq mengharuskan kita memberikan perhatian ekstra kepada pergerakan mereka di daerah lain, termasuk Asia Tenggara. Penyerangan dan pendudukan grup teroris di Marawi, Filipina merupakan bukti meningkatnya ancaman terorisme," kata Presiden Joko Widodo terhadap Donald Trump. Namun tidak hanya kepada Donald Trump, kepada PM Belanda dan PM Norwegia, Presiden Jokowi juga mengutarakan bahwa apa yang terjadi di Marawi merupakan ‘Wake-Up Call’ dan perlu diberi perhatian serius.

Sektor kelautan juga tak luput dari perhatian Indonesia yang saat ini sedang mengupayakan kerjasama untuk memberantas Illegal, Unreported, and Unregulated (IIU)Fishing di Indonesia seperti illegal fishing. Sejalan dengan apa yang Menteri Perikananan dan Kelautan Susi Pudjiastuti bahwa illegal fishing adalah transnational crime.

Komitmen dalam pelaksanaan Sustainable Development Goals

Suasana forum Leaders' Retreat Sesi II Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg Jerman, Jumat (7/7/2017). (Foto: BPMI Setpres)
info gambar

Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030 menjadi perhatian penting bagi negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Adanya 17 goals yang menjadi prioritas dari SDGs ini menjadi perhatia Indonesia. Saat Leaders’ Retreat Sesi II KTT G-20 lalu, Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia dalam mendukung SDGs,” Saya telah menandatangani Peraturan Presiden dan membentuk Tim Koordinasi Nasional bagi implemenasi SDGs,” kata Presiden di Hamburg Messe Und Congress. Komitmen Indonesia juga ditegaskan dengan akan menggunakan forum PBB pada minggu yang akan datang untuk melaporkan implementasi SDGs atau disebut juga Agenda 2030 melalui Voluntary National Review.

17 Goals SDGs (sumber : Caritas Internationalis)
info gambar

SDGs yang kini diproyeksikan sebagai program untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih layak untuk kita tinggali ini juga berfokus pada penanganan sampah, pengentasan kemiskinan dan transisi energi. Indonesia saat ini menargetkan untuk mengurangi sampah sebesar 30 persen pada tahun 2025 dengan reduce-reuse-recycle dan juga mengurangi sampah plastic laut sebesar 70% pada 2025.

sumber : Kementerian Luar Negeri Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini