Terpilihnya Guru Besar Indonesia Menjadi Wakil Ketua Komisi Pangan Dunia

Terpilihnya Guru Besar Indonesia Menjadi Wakil Ketua Komisi Pangan Dunia
info gambar utama

Codex Alimentarius Commission (CAC), biasanya cukup disebut Codex merupakan sebuah badan antar pemerintah yang didirikan pada awal November 1961 dan bertugas melaksanakan Joint FAO/WHO Food Standards Programme (program standar pangan FAO/WHO).

Tujuan dari CAC yaitu untuk melindungi kesehatan pelanggan dan memastikan praktik yang adil di perdagangan pangan internasional.

CAC ini sendiri sangat terkenal dengan Codex Alimentarius yang merupakan kumpulan standar-standar yang diterima diseluruh dunia, kode praktik, panduan dan rekomendasi lain yang berhubungan dengan makanan, produksi pangan dan keamanan pangan.

Pada tahun 2012, terdapat 186 anggota Komisi Codex Alimentarius termasuk Indonesia. Dan pada tahun ini, salah satu Guru besar Indonesia, Purwiyatno Hariyadi terpilih sebagai Wakil Ketua Codex Alimentarius Commission (CAC) periode 2017-2018. Pemilihan tersebut berlangsung selama Pertemuan CAC ke-40 di Jenewa, Swiss pada Kamis, 19 Juli 2017 (waktu setempat).

Sebuah prestasi yang membanggakan, mengingat peran aktif di Codex sangat penting bagi Indonesia karena memiliki status sebagai badan pembentuk standar internasional yang menjadi acuan dan rujukan global dalam standarisasi pangan guna melindungi kesehatan konsumen dan memfasilitasi perdagangan pangan internasional yang adil.

Prof. Purwiyatno Hariyadi (© Indofood Riset Nugraha)
info gambar

Dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri RI, Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan PTRI Jenewa, Purwiyatno - guru besar pada Institut Pertanian Bogor (IPB) - berhasil meraih suara tertinggi sebanyak 103 suara dari total 122 suara. Dia mengalahkan kandidat dari Inggris, Lebanon, dan Papua Nugini.

Wakil Tetap RI di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, menilai bahwa terpilihnya kandidat Indonesia merupakan pengakuan 188 negara anggota Codex atas kompetensi Prof. Purwiyatno dan komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam CAC.

"Keberhasilan tersebut juga bukan hanya akan meningkatkan citra dan kredibilitas Indonesia pada forum-forum internasional lainnya, namun juga dapat dimanfaatkan untuk terlibat aktif dalam mempengaruhi penetapan standar internasional yang berdampak pada peningkatan akses pasar makanan Indonesia," ujar Dubes Hasan Kleib.

Purwiyatno Hariyadi merupakan profesor muda yang menekuni bidang Food Process and Engineering Laboratory di Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam kariernya di bidang pangan, ia telah mencapai beberapa posisi yang membanggakan yaitu President of the Indonesian Palm Oil Society (2002-2008) dan President of Indonesian Association of Food Technologist (IAFT) untuk dua periode (2006-2008 dan 2008-2010). Saat ini ia menjabat sebagai Direktur South East Asia Food & Agricultural Science & Technology (SEAFAST).

Prof. Purwiyatno sudah aktif dalam Komisi Codex Alimentarius sejak 2010. Dalam masa tugasnya kali ini beliau akan bekerjasama dengan kandidat Brazil yang terpilih sebagai Ketua Codex periode 2017-2018.


Sumber: ANTARA

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini