Apresiasi Luar Biasa terhadap Indonesia di  Surrey Fussion Festival 2017

Apresiasi Luar Biasa terhadap Indonesia di  Surrey Fussion Festival 2017
info gambar utama

Tak henti-hentinya anak-anak bangsa mengharumkan nama Indonesia serta memberikan kesan baik Indonesia di mata dunia. kali ini nama Indonesia menjadi harum di Kanada, pasalnya Indonesia mendapatkan penghargaan di sebuah festival terbesar di Kanada Barat, Surrey Fusion Festival.

Bertempat di Holand Park, Surrey Canada pada tanggal 22-23 Juli 2017 lalu, beragam perayaan di Kanada yang meriah digelar menyatukan berbagai elemen masyarakat di Kanada yang berasal dari berbagai negara. Tahun 2017 ini merupakan 10 tahun peringatan perayaan Surrey Fusion Festival dan bertepatan dengan 150 tahun konfederasi Kanada yang menjadikan festival tahun ini menjadi meriah. Ada beberapa tema acara yang diusung yakni seperti Canada 150 Zone dan Canada 150 Stage yang menjadi highlight penyelenggaran festival. Pengunjung yang berdatangan akan dimanjakan dengan berbagai permainan, edukasi mengenai Kanada, sejarah konfererasi serta interactive indigeneous village. Tercatat seanyak 42 negara ndigenous groups dan komunitas yang berpartisipasi di festival ini.

Indonesia di Celebration Stage (sumber : Kementerian Luar Negeri)
info gambar

Indonesia pada festival ini berhasil meriah predikat sebagai pemenang kedua (runner-up) dalam kategori “ Best Dressed Pavilion 2017” dimana di tahun 2016 Indonesia juga mendapatkan penghargaan yang sama. Tak hanya itu, KJRI Vancouver mengirimkan grup tari yang terdiri dari 9 (Sembilan) pelajar mahasiswa Indonesia untuk menampilkan beberapa tari Indonesia seperti Tari Cendrawasih (Bali), tari Piring dan Tak Tong Tong dari Sumatera Barat, tari Ratoh Jaroe dari Aeh dan tari Krincing Mas dari Jawa Tengah. Tarian-tarian ini mendapatkan apresiasi dari para pengunjung yang kagum atas kedinamisan, kekompakan serta semangat yang ada dari dalam tarian yang terpancar oleh sang penari.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Untuk mempromosikan Indonesia serta memeriahkan festival ini, KJRI Vancouver yang melibatkan diaspora Indonesia bekerjasama dengan Dharma Waita Persatuan Eksotika Design, Vitic, Omnita dan Anabel Kewas yang menjual produk batik, aksesoris dan kerajinan khas Indonesia yang ditempatkan di pavilion budaya. Untuk pavilion kuliner, KJRI Vancouver melibatkan diaspora Indonesai dari Gereja Bethani dan gereja HFAN untuk menjajakan menu utama Indonesia yakni rendang dan sate ayam dan untuk minuman, KJRI Vancouver bekerjasama dengan Nusa Coffee untuk mempromosikan kopi Indonesia. tercatat dalam pagelaran dua hari ini, pavilion kuliner mampu menjual 3500 tusuk sate, 60 kilogram rendang, dan 400 gelas kopi Indonesia. sedangkan pavilion kerajinan telah berhasil mencatatkan transaksi sekitar CAD 5000 atau sekitar 55 juta rupiah

Sumber : Kementerian Luar Negeri Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini