Lagi, Fosil Gajah Purba Setinggi Atap Rumah Ditemukan di Banjarejo

Lagi, Fosil Gajah Purba Setinggi Atap Rumah Ditemukan di Banjarejo
info gambar utama

Indonesia kaya akan sejarah-sejarah purbakala didalamnya. Ribuan fosil banyak ditemukan di Indonesia baik fosil manusia, fauna dan sebagainya. Salah satu tempat bernama Banjarejo di Jawa Tengah sudah kerap menjadi bahan perbincangan karena seringnya terdapat fosil disana. Penemuan fosil yang baru-baru saja terjadi di Banjarejo adalah penemuan fosil Stegodon.

Dilansir dari Wikipedia, Stegodon merupakan salah satu Gajah Purba Proboscidea terbesar yang telah punah. Stegodon banyak tinggal Asia, Afrika Tengah dan Timur pada 2,588,000 sampai 11,700 tahun yang lalu. Fosil Stegodon itu sendiri cukup banyak ditemukan di Indonesia.

Fosil Stegodon yang ditemukan di Banjarejo (© Tribun Jogja)
info gambar

Di Banjarejo, fosil Gajah purba yang berukuran setinggi atap rumah dan seberat 12 ton ini sitemukan dengan lengkap. Fosil ini ditemukan oleh pertama kali oleh seorang petani dan pemilik tegalan di Dusun Kuwojo yang bernama Mbah Rusdi pada 7 Juni 2017.

"Dibilang kaget ya tidak terlalu kaget, karena di sini memang sering ditemukan. Tapi saya senang fosil itu ada di tegalan saya," kata Mbah Rusdi sembari menambahkan dulu ia sering menemukan benda serupa, tapi karena tidak tahu hanya dibuang atau dipinggirkan ke pematang lahan.

Sudah ribuan fragmen fosil fauna darat dan air ditemukan di Banjarejo dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya fosil Stregodon, dua fragmen besar fosil dan beberapa artefak kecil pun kembali ditemukan saat perluasan penggalian situs pada hari Jumat (21/7/2017).

Temuan ini diinformasikan Ketua Tim Ekskavasi Banjarejo, Wahyu Widiyanta, kepada Tribun Jogja, Sabtu (22/7/2017).

Temuan baru seperti Tanduk Kerbau di Lokasi yang sama (© Tribun Jogja)
info gambar

"Ada beberapa karakter yang menunjukkan familia atau keluarga Bovidae (banteng, kerbau, Red)," kata Wahyu sebelum meneruskan ekskavasi, Sabtu pagi.

"Berupa tanduk, Cervidae (rusa, kijang, Red), Hippotamidae (kuda sungai/nil, Red), dan buaya," ucapnya menambahkan.

Temuan baru ini semakin menguatkan dugaan bahwa wilayah Banjarejo merupakan hunian luas fauna purba kala Plestosen. Nama Banjarejo memang belum banyak diketahui umum, termasuk kalangan arkeolog dan peneliti. Namun temuan terakhir fosil Stegodon yang relatif utuh ini bisa mengubah segalanya.

"Tak hanya sejarah purba, Banjarejo ini punya riwayat lengkap," lanjut Wahyu Widiyanta.

"Kekayaan sejarah Banjarejo ini ada jejaknya mulai zaman purba, klasik, Islam, hingga modern. Ada temuan kubur kuno zaman megalitik (kubur budo), hunian klasik masa Hindu/Budha, hingga masuknya Islam hingga sekarang," ucap dia.


Sumber: Tribunnews.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini