Perjuangkan Kelapa Sawit, Mahasiswi Ini Raih Gelar Distinction Student

Perjuangkan Kelapa Sawit, Mahasiswi Ini Raih Gelar Distinction Student
info gambar utama

Le Pain Quotidien adalah sebuah kedai kopi di Great Marlborough Street, London, yang menjadi saksi bisu betapa terkesimanya saya mendengar cerita dari Annya Suhardi mengenai beragam pencapaian dan prestasi yang ia raih.

Ia adalah Mahasiswi Pasca Sarjana, Program Material Futures, Central Saint Martins, London, Inggris, yang baru saja lulus dan berhasil meraih gelar distinction student.

Pada projek akhir dalam masa studinya, Annya membuat sebuah arcade machine yang terinsipirasi dari permainan paint ball. arcade machine ini adalah sarana untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai minyak kelapa sawit, produksi pada industri pengolahan minyak kelapa sawit, serta kontroversi di baliknya.

Sebagai mahasiswi yang berasal dari negara salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, Annya merasa bahwa media massa dari negara-negara di kawasan barat merefleksikan minyak kelapa sawit sebagai bagian dari produk-produk yang merusak lingkungan.

Padahal minyak kelapa sawit hadir di lebih dari setengah produk sehari-hari yang kita konsumsi, dari makanan ringan hingga shampoo. Sehingga pertanyaan ini muncul di benak Annya Suhardi, "Apakah melestarikan lingkungan adalah prioritas utama dibandingkan kehidupan jutaan orang yang bergantung pada minyak kelapa sawit itu sendiri?"

Bagi Annya, melarang beroperasinya industri pengolah minyak kelapa sawit bukanlah solusi untuk melestarikan alam. Jika hal tersebut benar-benar dilakukan, maka akan berdampak buruk bagi lingkungan yang lainnya, yakni lingkungan sosial.

"Banyak orang yang mendapatkan penghasilan utama dari minyak kelapa sawit. Penghasilan ini yang membuat mereka bertahan hidup dan mendapatkan sumber air bersih, sanitasi yang layak, pendidikan, dan sarana infrastruktur seperti tempat tinggal dan jalan yang layak."

Dengan projek arcade machine bertajuk Phantaspalma ini, Annya berharap dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat mengenai industri minyak kelapa sawit lebih dalam. Hal ini dikarenakan, selama ini ia merasa masyarakat tidak diberikan informasi yang cukup mengenai sisi positif dan negatif dari industri tersebut.

Menciptakan permainan edukatif untuk memberikan perspektif baru dari kelapa sawit itu sendiri, arcade machine ini memungkinkan para pemainnya untuk beberapa saat menjadi pemilik industri minyak kelapa sawit. Selanjutnya, para pemain ditantang untuk memberikan keputusan solutif baik untuk industri maupun alam dan lingkungan.

Memberikan edukasi dengan membangun kesadaran betapa daruratnya sebuah isu melalui beragam saluran komunikasi, adalah langkah yang sama pentingnya dengan menyelesaikan permasalahan atau isu tersebut bagi Annya.

Penulis dan Annya Suhardi ketika bertemu di Le Pain Quotidien, Great Marlborough Street, London

Penulis ketika bertemu dengan Annya Suhardi di Le Pain Quotidien, Great Marlborough Street, London © adeeperkasa

Untuk menyelesaikan projek ini, Annya Suhardi tentunya melakukan riset di perusahan industri pengolahan minyak kelapa sawit di Indonesia. Selama berhari-hari ia berinteraksi langsung dengan para petani, buruh, dan pekerja dalam sektor perusahaan ini.

Pengalaman ini yang kemudian meyakinkan Annya bahwa selama ini terdapat miskonsepsi di dalam industri minyak kelapa sawit itu sendiri.

Di Indonesia misalnya, telah terdapat peraturan yang jelas mengenai pelarangan menebang hutan lindung. Sedangkan, sistem tebang-bakar dalam pengolahan sebuah lahan pertanian maupun perkebunan adalah teknik pengolahan yang juga dilarang, serta seringkali dikaitkan dengan pengolahan industri minyak kelapa sawit.

Pada kenyataannya, industri pengolahan minyak kelapa sawit di Indonesia semakin membaik. Dari segi dampak terhadap alam, maupun kesejahteraan para pekerjanya.

Sebelum mengerjakan projek ini yang kemudian berhasil mengantarkannya mendapatkan gelar distinction student, di tahun pertama studinya Annya Suhardi mengerjakan sebuah projek desain spekulatif dengan memprediksi masa depan yang diberi nama Lichenised City.

Dalam projek tersebut, Annya melakukan sebuah konsep untuk melakukan pengawasan pada polusi udara di sebuah kota dengan menggunakan sejenis jamur bernama Lichen.

Berikut adalah video penjelasan Annya Suhardi mengenai projek phantasplama buatannya.

https://www.youtube.com/watch?v=Dm5Bk3Jzdrk&feature=youtu.be

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini