Aku dan Indonesia di Masa Depan

Aku dan Indonesia di Masa Depan
info gambar utama

Aku adalah seorang siswa SMP Negeri 1 Mejobo Kudus. Aku siswa berumur 13 tahun yang berkeinginan mengadakan perubahan besar pada bangsa ini untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Saya sadar bahwa saya adalah bagian dari Indonesia, bertugas sebagai seorang siswa yang tidak hanya bertanggung jawab pada sekolah, namun juga pada pengabdian sebagai penerus bangsa.

Saya merupakan bagian dari pemuda, agen-agen perubahan bangsa. Pemuda memiliki potensi yang dibutuhkan bangsa ini untuk menjadi lebih baik dalam segala hal karena pemuda adalah sumber semangat, mimpi, harapan, dan senjata yang paling ampuh untuk mengubah Indonesia, negara yang memiliki banyak kekayaan.

Indonesia adalah negara kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Letak geografisnya sangat strategis, yaitu di antara 2 benua dan 2 samudera. Indonesia berpenduduk lebih dari 220 juta jiwa, sebuah jumlah yang tidak sedikit dibandingkan dengan negara-negara lain.

Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai sopan santun dan tata krama. Indonesia memiliki keragaman ras, suku bangsa, budaya, adat istiadat, ditambah lagi tingkat pendidikan, ekonomi, dan partisipasi politik yang beraneka ragam. Indonesia juga merupakan negara multireligius karena terdapat berbagai agama, dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.

Indonesia merupakan negara besar, negara yang memiliki segudang kekayaan sumber daya alam tersendiri yang tidak dimiliki negara lain di dunia ini. Keunikan dan keanekaragaman budaya yang membentang luas dari Sabang sampai Merauke adalah aset bangsa yang tak ternilai harganya.

Hal-hal di atas adalah realitas-realitas obyektif atau kenyataan-kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, bahwa Indonesia adalah negara besar dan kaya. Sesungguhnya Indonesia memiliki banyak peluang untuk menggapai masa depan yang cerah dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Sumber daya alam yang melimpah menjadi modal utama yang belum tentu dimiliki oleh negara lain, ditambah lagi letak Indonesia berada pada posisi yang sangat strategis secara geografis. Kemajemukan penduduk juga menjadi peluang bagi bangsa ini untuk mengoptimalkan semua potensi yang ada. Semua hal tersebut adalah harapan dan cita-cita yang tentu membangkitkan semangat dan optimisme bagi bangsa ini.

Saat ini Indonesia berada di tengah era baru, yang dinamakan era reformasi. Kondisi bangsa kita di era reformasi ini ditandai dengan beberapa fenomena yang mengemuka sebagai tantangan, banyak permasalahan yang muncul pada negara ini, di antaranya permasalahan di bidang politik, hukum, ekonomi, pendididikan, dan lain sebagainya.

Kita analisa lebih jauh permasalahan mendasar di bidang politik, yaitu terkait dengan kepemimpinan. Kita merasakan kepemimpinan secara nasional belum sepenuhnya efektif dalam mengejar ketertinggalan-ketertinggalan yang ada, dan mempercepat laju pembangunan, belum lagi perilaku para penguasa yang tidak empati dan jauh dari simpati.

Di bidang hukum kita sudah tidak asing lagi dengan permasalahan yang satu ini, yaitu korupsi. Upaya reformasi terus dilakukan termasuk dalam pemberantasan korupsi, tetapi masih banyak catatan tersisa. Korupsi di negeri ini seolah menjadi sebuah budaya yang tidak bisa lepas dari rahim peradaban bangsa kita. Nasib Indonesia masih begitu buram ke depannya jika korupsi menjadi sebuah budaya pejabat yang tidak sadar akan kepentingan dan masa depan bangsa ini.

Di bidang ekonomi kondisinya belum pulih, tingkat pengangguran tinggi, daya saing cenderung melemah, pertumbuhan ekonomi cenderung lambat, dan kita masih banyak menemukan kemiskinan di pelosok-pelosok negeri ini. Semakin hari kemiskinan di Indonesia terus meningkat. Betapa malangnya nasib mereka. Mereka sibuk mencari makan untuk sehari-hari, sedangkan yang lain sibuk mencari-cari dukungan dan kursi kekuasaan.

Permasalahan di bidang pendidikan sangat memprihatinkan. Saat ini beribu rakyat Indonesia mengenyam pendidikan, namun berjuta rakyat Indonesia tak tersentuh oleh pendididkan. Dilihat dari kacamata UUD Pasal 31 ayat 1, bahwa “ Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan”, seharusnya di era ini sudah tidak ada lagi kasus seorang anak tidak melanjutkan sekolah karena tidak memiliki biaya.

Bagaimana bisa masih banyak anak yang putus sekolah karena tidak memiliki biaya, sedangkan SDA melimpah di negeri ini. Apa karena faktor kualitas SDM yang rendah ? Minimnya kualitas SDM dan krisis moral telah membuat kekayaan yang ada hangus begitu saja. Akibatnya SDA yang ada dikuras habis oleh negara lain karena kita belum mampu mengolahnya.

Indonesia memang telah merdeka, tapi tidak untuk anak-anak jalanan, tidak untuk warga miskin, tidak untuk buruh, tidak untuk mereka yang masih jauh dari kata sejahtera. Indonesia perlu berbenah.

Wajah Indonesia memang sedang tergores persoalan kemiskinan, korupsi, pengangguran, serta sejumlah tumpukan masalah bangsa yang belum terselesaikan. Tetapi hal itu tidak membuat saya putus asa dalam menatap masa depan bangsa ini. Semua masalah itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti dan pesimistis memandang masa depan. Kita harus sadar bahwa setiap masalah yang muncul terdapat solusi untuk memecahkannya. Semua tergantung usaha dan kerja keras.

Hujan pasti akan reda, begitu juga dengan Indonesia, Indonesia pasti bisa sejahtera. Aku dan jutaan rakyat yang mempunyai tekad pasti bisa mewujudkannya. Bagaimana Indonesia di masa yang akan datang ?

Masa depan Indonesia yang ada dipikiran saya adalah bangsa yang subur dan makmur, bangsa yang dapat memberi harapan besar dan mewujudkan mimpi warga negara, bangsa yang para pemimpinnya benar-benar orang arif dan bijaksana, yang dapat dijadikan contoh bagi putra-putri bangsa, serta selalu memihak dan memikirkan nasib rakyatnya.

Terbayang masa yang akan datang, saat masyarakat mampu mandiri dalam semua sendi kehidupan, saat tidak ada kemiskinan yang menjadi nama kedua Republik Indonesia, saat masyarakatnya bermoral dan menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan, saat Indonesia mempunyai pemimpin yang berani, berani memiliki Indonesia seutuhnya. Berani mengolah SDA dan percaya diri bahwa SDM kita mampu mengolahnya. Menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri.

Kemudian pendididikan tidaklah menjadi momok yang menakutkan lagi bagi mereka yang beranggapan bahwa pendidikan itu mimpi. Jika pendidikan merata maka akan banyak lahir SDM yang unggul, sehingga mampu mengolah SDA dengan baik. Dengan begitu akan banyak lapangan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran. Semua orang berhak mengeyam pendidikan dan semua orang bisa menciptakan lapangan pekerjaan maupun memperoleh pekerjaan.

Tentu mimpi akan masa depan bangsa ini terletak di tangan pemuda, karena pemuda adalah sumber semangat, harapan, dan agen-agen perubahan bangsa. Mewujudkan mimpi Indonesia sejatinya perlu dipersiapkan sejak sekarang, untuk itu diperlukan generasi muda yang memiliki kualitas yang baik. Sebab Indonesia di masa depan sangat membutuhkan anak muda yang berkualitas dan memiliki mentalitas anti korupsi.

Negara ini membutuhkan pemuda yang memiliki keahlian dan dan intelektual yang cukup mumpuni. Di dunia kerja. Indonesia di masa tertentu untuk bersaing di dunia kerja. Indonesia di masa depan jelas memerlukan generasi muda yang profesional dan menguasai ilmu pengetahuan secara mendalam untuk memenangkan kompetisi sekaligus mewujudkan mimpi Indonesia. Bangsa ini sedang menanti bangkitnya anak-anak muda untuk mulai mewujudkan mimpi indonesia di masa depan. Oleh karena itu pastikanlah setiap langkah yang kita lakukan itu tidak hanya memberi dampak pada diri sendiri, melainkan berdampak pada Indonesia juga.

Bangkitlah pemuda, Jayalah Indonesia !!

Nama : Louissa Damayanti
Alamat : Gulang rt 02 rw 01 Gg.Dahlia, Kec.Mejobo, Kab.Kudus, Jawa Tengah
Sekolah : SMP Negeri 1 Mejobo Kudus
Kelas : 8 ( Dua SMP )

Informasi artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi Impianku untuk Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Good News From Indonesia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini