Inilah Kekuatan Ekonomi ASEAN yang Ditunggu-tunggu Dunia

Inilah Kekuatan Ekonomi ASEAN yang Ditunggu-tunggu Dunia
info gambar utama
Asia tenggara merupakan salah satu wilayah dengan potensi besar kekuatan ekonomi dunia. Negara-negara yang termasuk dalam asosiasi negara-negara asia tenggara (ASEAN) diprediksi akan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, termasuk Indonesia. Namun potensi ini kerap dipertanyakan, benarkah ASEAN akan bisa menjadi wilayah yang kuat.

Memang terdapat banyak faktor untuk menjadikan ASEAN sebagai negara yang maju. Sebab ASEAN terdiri dari negara-negara yang masing-masing memiliki independensinya masing-masing. Namun berdasarkan artikel yang dirilis oleh McKinsey, ada beberapa alasan yang mampu menjawab apakah benar negara-negara yang tergabung dalam ASEAN memang berpotensi menjadi kekuatan ekonomi dunia.

Alasan pertama adalah bahwa kesepuluh anggota ASEAN bila disatukan dapat membentuk sebuah kekuatan ekonomi. Kekuatan tersebut berupa pendapatan domestik bruto (PDB) yang telah mencapai 2,4 Trilyun Dolar Amerika Serikat pada tahun 2013. Nilai ini diprediksi dapat meningkat hingga menempati nilai ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2050. Sementara Indonesia sendiri pada tahun 2050 tersebut diprediksi akan memiliki PDB mencapai 10,5 Trilyun dolar Amerika.

ASEAN dipandang berpotensi karena memiliki tenaga kerja muda yang produktif dan berjumlah banyak. Sehingga mampu mendorong pertumbuhan GDP. Penduduk ASEAN di ulang tahunnya yang ke 50 saat ini dihuni oleh 639 juta penduduk. Angka tersebut melampaui jumlah penduduk Uni Eropa dan Amerika Utara dan menempatkan ASEAN sebagai wilayah dengan jumlah tenaga kerja terbesar ketiga di dunia setelah Tiongkok dan India.

Kemudian alasan kedua yang membuktikan bahwa ASEAN merupakan wilayah dengan potensi besar adalah bahwa asia tenggara bukanlah pasar yang homogen atau monolitik. ASEAN dikenal memiliki masyarakat yang sangat beragam baik secara ekonomi maupun sosial.

Indonesia merupakan negara yang menyumbang 40 persen PDB total ASEAN. Sedangkan Myanmar merupakan negara yang baru saja berkembang keluar dari keterisolasian. Vietnam sebagai negara yang kerap tampil sebagai bangsa pemenang, perkapitanya tumbuh pesat hingga hampir mencapai angka 3.000 dolar Amerika. Singapura selama beberapa dekade telah dikenal sebagai negara yang memiliki perkapita jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di asia tenggara.

Selain itu, masyarakat di ASEAN juga terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama. Indonesia adalah rumah bagi umat muslim terbesar di dunia. Sedangkan Filipina hampir 80 persen penduduknya beragama Katolik Roma dan Thailand memiliki populasi penduduk beragama Budha hingga mencapai 95 persen. Dari segi bahasa, tidak perlu lagi dipertanyakan betapa beragamnya ASEAN. Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, Bahasa Tagalog, Bahasa Thai, Bahasa Khmer, Bahasa Inggris, adalah beberapa bahasa yang menghiasi pergaulan ASEAN.

Keberagaman memang bisa berpotensi untuk memicu konflik yang menghambat pembangunan. Namun seiring terintegrasinya negara-negara di ASEAN, keberagaman tersebut bisa menjadi kekuatan yang bisa di manfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat di asia tenggara.

Keberagaman tersebut juga membuktikan alasan potensi yang ketiga yakni ASEAN adalah wadah konsumen yang sangat besar jumlahnya. Saat ini 22 persen populasi ASEAN hidup di perkotaan dengan penduduk lebih dari 200.000 jiwa dan pada 2025 diprediksi ada 54 juta orang lagi yang akan melakukan urbanisasi.

Selain itu, berdasarkan laporan McKinsey disebutkan bahwa saat ini telah terdapat 67 juta jiwa yang mampu menjadi kelas konsumen di ASEAN. Angka tersebut diprediksi akan berganda pada tahun 2025 mencapai 125 juta jiwa. Nilai ini sangatlah besar untuk potensi pasar di masa depan.

Asia tenggara juga dianggap sebagai wilayah yang strategis dalam aliran perdagangan dunia. Inilah alasan keempat yang membuktikan ASEAN adalah wilayah yang berpotensi. Negara-negara ASEAN berada di lokasi yang sangat strategis, terletak di jalur lalu lintas perdagangan Pasifik menuju Asia, Eropa dan Afrika.

Singapura saat ini merupakan negara dengan konektifitas tertinggi keempat didunia berdasarkan McKinsey Global Institute's Connectedness Index. Sementara Malaysia berada di peringkat 18, dan Thailand peringkat 36. Konektifitas tersebut dinilai dari keluar masuknya produk, jasa, keuangan, orang dan termasuk data dan informasi.

Selain lokasinya yang strategis, negara-negara ASEAN juga merupakan negara yang memiliki komoditas dalam jumlah besar. Vietnam misalnya memiliki spesiasiasi dalam produksi tekstil dan pakaian. Sementara Singapura dan Malaysia merupakan negara pengekspor elektronik. Thailand tidak ketinggalan, merupakan negara produsen kendaraan dan suku cadang otomotif yang telah diekspor ke berbagai negara. Indonesia sendiri merupakan negara produsen berbagai sumber daya alam seperti minyak sawit, kokoa dan tin maupun barang tambang seperti batu bara. Sedangkan Myanmar yang baru saja membuka diri pada perekonomian dunia dinilai memiliki cadangan minyak, gas dan mineral-mineral berharga yang melimpah jumlahnya.

Alasan kelima bukti berpotensinya ASEAN adalah bahwa ternyata di wilayah ini telah terdapat perusahaan-perusahaan kuat dunia. Di tahun 2013, telah terdapat 74 perusahaan di ASEAN yang masuk dalam daftar Forbes Global 2000. Sedangkan dari sisi pendapatan setidaknya telah terdapat 227 perusahaan asal asia tenggara yang telah mencapai pendapatan lebih dari 1 juta dolar Amerika.

Selain itu, dalam hal aliran investasi asing yang masuk (Foreign Direct Investment) ke ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) pada tahun 2013 mencapai 128 milyar dolar Amerika. Nilai ini melampaui investasi asing yang diterima oleh Tiongkok pada tahun yang sama yang mencapai 117 milyar dolar Amerika.

Direktur Jendral Kerjasama ASEAN Jose Antonio Morato Tavares menyebutkan bahwa pada tahun 2015

investasi yang masuk ke ASEAN sebesar 120 milyar dolar. Dari jumlah tersebut investasi yang masuk ke Indonesia berjumlah 7,5 milyar dolar. "Invetasi ke ASEAN datang dari Eropa, Japan, Amerika Serikat dan Cina. Jadi yang paling banyak itu adalah Uni Eropa. Kalau Japan 17 milyar, kalau amerika serikat 13 milyar, cina sekitar 8 milyar," ungkapnya pada GNFI Mei lalu.

ASEAN sebagai asosiasi yang telah mencapai usia 50 tahun kemudian menjadi organisasi yang bakal membawa asia tenggara menuju potensi terbaiknya. Memang masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh masing-masing negara. Termasuk bagaimana memaksimalkan program intergrasi di ASEAN yakni Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah bergulir sejak awal 2016 yang lalu.

"Kita kan sudah ada asean vision 2025. Maka 10 20 tahun mendatang ASEAN itu luar biasa. Kerjasama ekonomi akan semakin meningkat. Masterplan of Asean Connectivity juga akan sangat luar biasa. Juga ada freetrade area, ada ASEAN-Japan, ASEAN-Korea Selatan, ASEAN-China, ASEAN-India, ASEAN-Australia, New Zealand, jadi ada lima FTA, free trade area saat ini. Kita di sini berkembang dengan sangat luar biasa. jadi kalau kedepannya, prospek kawasan ini bisa menjadi pendorong perkembangan perekonomian dunia," kata Tavares.


Sumber: berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini