Unsur Warna Merah Putih dalam Bendera Merah Putih

Unsur Warna Merah Putih dalam Bendera Merah Putih
info gambar utama

Memasuki bulan Agustus ini wajah di daerah daerah Indonesia ini sudah mulai ramai dengan warna merah dan putih, semua warga negara yang menjungjung tinggi kedaulatan Indonesia ini berbondong bondong menghiasi daerah mereka dengan nuansa warna merah dan putih, mengapa warna merah dan putih ?, jawabannya sudah pasti karena warna daripada bendera pusaka Indonesia ialah warna Merah dan Putih, dan masing masing dari warna itu memiliki arti yang berbeda beda, tetapi memiliki kesatuan arti yang berharga tinggi, warna merah mewakili rasa keberanian, yang jika dijabarkan itu masyarakat yang memiliki jiwa cinta tanah air Indonesia itu harus berani, berani dalam apa ?, berani dalam melakukan kebaikan, berani membela kedaulatan negara, berani menyuarakan kebaikan dan berani dalam apapun pokoknya dalam kebaikan, bisa diartikan jika ada masyarakat atau kelompok orang atau seseorang yang memiliki jiwa berani tapi dalam hal keburukan, seperti berani mencuri, mencuri uang rakyat, berani membunuh, membunuh karakter orang lain atau memfitnah, berani menjegal, menghentikan cita cita bangsa Indonesia maka orang orang tersebut dipastikan tidak melambangkan keberanian yang dimaksud oleh warna merah dalam bendera Pusaka.

Setelah itu warna putih melambangkan kesucian, suci yang dimaksud ialah masyarakat Indonesia itu jauh dari segala bentuk perilaku yang buruk, perilaku yang merugikan masyarakat atau merugikan negara, bersih dari perilaku kotor, mengurangi nafsu nafsu buruk yang tertanam dalam hatinya, karena perbuatan yang "Kotor" tersebut dapat merusak semangat persatuan dan kesatuan dari bangsa Indonesia tersebut, bisa diartikan jika orang tersebut memiliki jiwa yang "Kotor", rakus kekuasaan, merugikan negara dan orang lain, suka memicu konflik di tengah tengah masyarakat maka bisa dibilang orang tersebut tidak sesuai dengan warna putih yang disimbolkan sebagai bendera Pusaka negara Indonesia.

Tidak berhenti disitu saja, banyak juga masyarkat yang mengartikan bahwa bendera merah putih tersebut memiliki arti sendiri-sendiri yang dalam, pengartian tersebut sesuai dengan pendapat mereka masing-masing, secara opini mereka sendiri-sendiri sehingga dengan opini tersebut mereka tambah meyakinkan diri bendera merah puitih tersebut sebagai simbol mewakili karakter mereka, seperti halnya dulu orang jawa mengartikan merah putih itu seperti Gula Jawa ( merah ) dan Nasi ( putih ), dimana kedua makanan itu ialah makanan orang orang Jawa, begitupun akhir akhir ini juga ada istilah baru sebagaimana warna merah ialah pertanda darah dan warna putih ialah tulang, yang jika diartikan itu seperti "Merah Putih itu ya aku, dia berada didalam tubuhku untuk menopang ragaku dan mengalir dalam urat nadiku".

Jika kita menengok pada masa lampau, jauh sebelum Ibu Fatmawati menjahit sang saka merah putih, bendera berwarna merah putih sudah banyak digunakan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia, bukan kerajaan yang seumur jagung, tapi kerajaan-kerajaan besar yang dapat menyatukan Nusantara kala itu. ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara dan hampir menguasai Asia Tenggara kalo dalam peta modern ini, Kerajaan Majapahit menggunakan Umbul-Umbul Merah Putih sebagai Simbol daerahnya, umbul-umbul tersebut terpasang di banyak tempat di daerah Nusantara sebagai pertanda bahwa itu ialah daerah kekuasaannya, Kerajaan Majapahit menyebut benderanya sebagai Umbul-Umbul Abang Putih. tidak hanya disitu para pasukan mereka yang dipimpin Gadjah Mada dinamai Prajurit Gula Kelapa, dimana pengartiannya itu Gula Kelapa itu pertanda Merah dan Gula Kelapa sendiri berasal dari sari kelapa yang asalnya berwarna putih, ada juga yang menyebutkan bahwa para prajurit yang dipimpin Gadjah Mada itu Prajurit Getah-Getih, yang bisa diasumsikan bahwa Getah itu berwarna putih dan Getih itu darah dalam bahasa jawa yang berwarna merah.

Prof. H. Muhammad Yamin pernah membuktikan bahwa di Candi Borobudur, yang dibangun pada tahun 824 Masehi oleh penganut Budha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra pada salah satu relief pada dindingnya terdapat ukiran yang menggambarkan ada tiga orang membawa bendera yang gelap dan terang yang diperkirakan bendera tersebut ialah bendera berwarna merah dan putih, bisa diperkirakan pada waktu itu bendera berwarna merah putih dijadikan sebagai simbol kejayaan dari Wangsa tersebut, ada juga catatan sejarah yang menceritakan pada masa kerajaan Kediri memberontak kepada Kerajaan Singasari, Raja Jayakatwang dari Kediri sudah menggunakan Bendera berwarna merah dan putih sebagai panji kerajaannya pada tahun 1292.

Sejarawan juga banyak yang menceritakan bahwasannya pada masa Perang Jawa pada tahun 1825 sampai 1830 antara skuad Belanda yang dipimpin jendral De Kock dan orang orang jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro, banyak terlihat bendera merah putih berkibaran diantara tengah-tengah pasukan Pangeran Diponegoro, bendera tersebut sebagai simbol pasukan pro-jawa yang melawan penindasan dan penjajahan yang dilakukan oleh orang orang Belanda, ada juga pernyataan mengenai letak warna putih mengapa di bawah dan warna merah di atas ?, secara opini warna putih ialah dasar atau jiwa, dan merah ialah fisik atau raga, ilustrasi seperti ini menggambarkan bahwasannya Jiwa itu menopang Raga, jadi sesuai dengan sebuah Ungakpan yang berbunyi, " Di dalam jiwa yang sehat terdapat Raga yang kuat ", dari ungkapan tersebut memang benar, dimana ada orang yang memiliki jiwa sehat atau keadaan rohani yang sehat tidak "Sakit" maka orang itu badannya akan kuat, atau apa yang dilakukannya itu pasti baik dan hal itu positif, aktifitas yang dijalaninya akan sangat bermanfaat dan tidak bakal merugikan, tetapi jika sebaliknya jika jiwa itu sakit, maka badannya akan ikut "Sakit" apalagi bisa "Menyakiti" orang lain, karena memang jiwanya sakit, perlu pengobatan jiwanya dengan pentaubatan, seperti itu mungkin.

Beberapa cerita dan bukti lain mengenai warna merah putih masih sangat banyak dan tidak bisa dituangkan secara bersamaan, negeri kita ini kaya, sangat kaya, kaya dalam sejarah, kaya dalam budaya, sehingga banyak sekali nilai history yang terkandung hanya dalam sebuah warna, semestinya sebagai masyarkat yang baik wajib menjaga martabat bendera negara, meskipun dalam negara ini banyak sekali golongan dan setiap golongan mempunyai lambang maupun simbol masing masing atau bendera kebesaran masing masing, tapi tetap sadar bahwasannya bendera negara kita ialah Sang Saka Merah Putih, bendera yang tidak akan pernah bisa diturunkan dalam keadaan apapun, ibaratnya selagi pasukan Paskibraka masih berbaris tegap bendera merah putih akan tetap naik.

Berkibarlah benderaku, lambang suci gagah perwira, di seluruh pantai Indonesia, kau tetap pujaan bangsa, siapa berani menurunkan engkau, serentak rakyatmu membela, Sang Merah-Putih yang perwira, berkibarlah selama-lamanya”. Saridjah Niung Bintang Soedibjo.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini