Tarusan Kamang : Kekentalan Kearifan Lokal Dalam Fenomena Alam Yang Menakjubkan

Tarusan Kamang : Kekentalan Kearifan Lokal Dalam Fenomena Alam Yang Menakjubkan
info gambar utama

Asro Sikumbang Minangkabau

Sebuah Catatan Perjalanan, Pengalaman dan Analisa menelusuri/menggali Kekayaan Minangkabau dan Nusantara.

Perjalanan,Napak Tils dan Explore Minangkabau : Kamang Mudiak

Semangat patriotik melawan kolonialisme Belanda sangat terasa didaerah ini. Hal ini dapat ditemui dalam catatan sejarah. Dimana daerah ini sangat dikenal sebagai tempat kelahiran dari salah satu tokoh Kelompok Harimau Nan1 Salapan2, yaitu sebuah kelompok yan dikenal sebagai pionir pergerakan kelompok agama di Minangkabau dalam "Perang Paderi". Tuanku Nam Renceh,salah satu tokoh dari Harimau Nan Salapan yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol lahir didalam kedamaian kampung ini. Selain itu semangat patriotik masyarakat daerah ini juga tercatat dalam catatan sejarah melawan Belanda, hal ini tertuang dalam sejarah terjadinya Perang Kamang dimana peran ini menjadi satu catatan penting dalam sejarah perlawanan masyarakat terhadap Belanda di Tanah Minangkabau.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

'Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Makan Tuanku Nan Renceh "Harimau Nan Salapan"

Pahlawan Perang Paderi

Kamang Mudiak merupakan sebuah nagari3 yang termasuk kedalam wilayah admnistratif Kecamatan Tilatang Kamang,Kabupaten Agam,Provinsi Sumatera Barat. Daerah ini sangat dekat dari Kota Bukittinggi. Dapat ditempuh dengan waktu tempuh 10 menit.

Ketika memasuki wilayah ini,suasana perkampungan yang masih alami baik alamnya maupun masyarakatnya sangat terasa. Dikelilingi oleh perbukitan yang merupakan gugusan bukit barisan dengan hutan yang masih terjaga, sejauh mata memandang hamparan luas persawahan membentang luas. Selain itu,hingga saat ini didaerah ini masih sangat terasa nilai lokalitas dan kearifan lokal masyarakat Minangkabau masih terjaga. Diantaranya trasa dri cara bermasyarakat hingga bahasa Minangkabau dialek Agam masih kebanggaan berkomuikasi masyarakat yang juga dikenal dengan kuliner khas kerupuk Kamang ini.

Selain sejarah hingga makanan khas yang membuat daerah ini dikenal, keindahan alamnya yang masih terjaga menyimpan sebuah fenomen alam yang unik dan menajubkan. Yang dalam sejarah masyarakat Kamang Mudiak pun fenomena alam ini juga menjadi catataan dalam sejarah tutur asal muasal terbentuknya daerah ini yang menjadi suatu nilai kearifan lokal yang harus dipertahankan.

Tarusan Kamang, merupakan sebuah fenomena alam yang membuat Kamang Mudiak semakin dikenal oleh masyarakat Luas. Keunikan dari Tarusan Kamang adalah sewaktu - sewaktu tempat ini menjadi genangan air yang membentuk telaga / danau sangat luas , dan diwaktu lain daerah ini akan menjadi sebuah padang rumput yang luas tanpa waktu yang ditentukan sehingg fenomena alam yang terjadi ini sering disebut juga sebagai telaga ajaib. Sehingga daerah ini menjadi daya tarik oleh masyarakat luas oleh keunikannya ini.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Disaat kondisi menjadi sebuah telaga / danau, Tarusan dimanfaatkan sebagai tempat pembudidayaan ikan,kubangan kerbau,tempat memancing dan saat ini menjad daya tarik kunjungan masyarakat dar berbagai daerah. Dibawah kaki buki dapat dinikmati kekayaan alam dan fenomena alam Kamang Mudiak. Ditemani suara - suara alam dari perbukitan,utamanya populasi hutan yang masih terdapat didaerah ini. Simpai dan siamang bernyanyi keras menemani suasanaTarusan yang airnya tenang. Selain itu kita dapat menikmati tarusan ini diantara aktivitas masyarakat utamanya yangbekerja disawah, ditemani itik yang berenang, kerbau yang menceburkan diri ke air dengan menaiki transportasi air tradisional masyarakat “rakik4” yang telah disediakan untuk menikmati tarusan. Selain keunikannya yang dalam suatu waktu menjadi genangan air,dan dilain waktu menjadi padang rumput yang luas. Keunikan lai yang terjadi ketika menjadi sebuah genangan adalah terdapatnya dataran yang tidak tergenang oleh air. Sehingga terlihat seperti sebuah pulau. Tumpukan tanah yang tidak tergenang ketika terjadi genangan ini oleh masyarakat sekitar disebut "Padang Doto" yang dalam kearifan lokal masyarakat sangat erat hubungannya dengan sejarah terbentuknya perkampungan ini yang semakin indah karena adanya satu batang pohon beringin yang tumbuh diatas permukaannya.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Ketika Tarusan Kamng tidak menjadi sebuah genangan, tempat ini tetap terlihat indah dengan berubahnya menjadi kawasan padang rumput yang luas. Hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai kawasan tambak ikan , tempat mengembala ternak hingga menjadi lapangan luas untuk bermain.

Selain keunikannya yang suatu saat menjadi genangang, dan disaat lain menjadi sebuah padang rumput. Keunikan terjadinya fenomena ini adalah air akan tergenang meskipun saat kondisi musim kemarau sekalipun, dan disaat muim hujan sekalipun tidak dapat dipastikan danau akan tergenang. Keunikan in semakin menjadi misteri dalam keberadaan Tarusan Kamang yan kondisinya tidak dapat ditentukan juga lama waktu tergemanh menjadi sebuah telaga / danau karst atau lama menjadi sebuah padang rumput.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Oleh karena keunikan dan fenomena alam yang terjadi. Kawasan tarusan kamang juga menjadi pusat perhatian peneliti geologi dunia. Diawali oleh peneliti Perancis, Jepang, hingga peneliti Indonesia pun datang untuk meneliti keunikan dan keanehan yang terjadi.Sehingga sangat jelas hal ini terjadi oleh karena pengaruh topplogi alam yang terdapat didaerah ini sehingga Tarusan Kamang dalam bidang ilmu pengetahuan termasuk kedalam kategori telaga dan juga kategori danau karst. Disebut telaga Hal ini disebabkan oleh cakupan wilayah yang digenangi oleh air sangat luas namun tidak seluas danau. Dan juga termasuk kedalam kategori danau karst terbentuknya disebabkan oleh daerah ini merupakan daerah yang mengandung batu kapur. Danau karst merupakan sebuah danau yang terbentuk oleh pengikisan batu kapur. Selain itu dalam hasil penelitian,Tarusan Kamang terbentuk oleh karena langsung terhubung dengan aliran sungai bawah tanah. Dalam teori ilmu pengetahuan,ketika air bawah tanah naik mak loromg - loromg yang terdapat dibawah batu batu gamping yang brada tepat diataTarusan Kamang akan menyembur, dan apabila air tanah turun maka air yang tergenang akan menyusut dan tersedot yang kemudian merubah daerah ini menjadi padang rumput yang luas. Penelitian juga menyebutkan bahwa patahan Sumatera melewati daerah ini, yang turut mendukung fenomena alam ini terjadi. Penelitian yang dilakukan salah satunya oleh peneliti Indonesia, Professor Handang juga mengungkapkan banyak fenomena alamyang terjadi diTarusan Kamang. Diantaranya terdapat bongkahan batu kapur (gamping) ditepi danau yang berusia ratusan abad yang mana biasanya batu kapur terdapat didaerah pantai. Dalam kondisi alam, Sumatera Barat memang memiliki keunikan yang unik,salah satunya batu kapur yang berada didaratan. Sangt jelas pada masa lampau wilayah Minangkabau dan Sumatera Barat saat ini merupakan wilayah lautan,didukung juga dengan keberadaan lembah harau yang memiliki keunikam sebagai batu karang bukan batu perbukitan. Diperkirakan usia batu kapur di tarusan Kamang sudah berusia ratusan abad dan karst yang terdapat didaerah Kamang berusia utaan tahun lebih tua daripada karst yang terdapat di Jawa hal ini dibuktikan dengan tumbuh suburnya pohon yang terdapat didaerah ini. Selain fenomena yang terjadi didaratan, daerah Kamamg memiliki pptensi gua aktif dibawah permukaan bukit, danau bawah tanah dam sungai bawah tanah. Sangat terlihat jelas Kamang Mudiak sebagai kawasan potensi karst dengan adanya salah satu perbukitan menjadi penambangan batu kapur yang dkelola oleh putra daerah.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Selain dalam kajian penelitian, dalam tutur dan kearifan masyarakat lokal akan keberadaan Tarusan Kamang juga berkembang. Tarusan Kamang menjadi salah satu tempat yang menjadi bagian sejarah terbentuknya perkampungan ini.Dari hasil Wawancara dengan salah satu generasi Kamang yang juga merupakan keturunan dari Datuak Gunuang Ameh salah satu tokoh yang diutus membuka daerah Kamang Mudiak dan juga keturunan Tuanku Nan Renceh. Sejarah terbentuknya wilayah ini diperkirakan pada abad 17 dengan datangnya 2 rombongan yang berasal dari Pagaruyung untuk membuka wilayh baru yang dalam bahasa Minangkabau disebut manaruko5. Utusan yang dikirim adalah dua orang Kepala Kaum beserta rombongannya, dalam perjalanannya mereka menemukan daerah yang masih digenangi air dari atas perbukitan. Hingga air surut mereka turun kedataran rendah dan mnghentikan perjalanan mereka dalam mencari daerah baru kemudian membangun pemukiman didaerah Kamang saat ini.Dalam tutur masyarakat , kata Tarusan berasal dari kata Taruih yang berarti lanjut. Dalam lokalitas bahasa masyarakat Minangkabau,kata - kata yangdipakai dalam nama wilayah yang berasal dari fenomena,sejarah dan peristiwa tidak selalu bermakna sesuai dengan namanya.Seperti kata Tarusan yang berasal dari kata Taruihanberarti lanjutkan,tidak berarti melanjutkan akan tetap akhirnya ditemukan sebuah wilayah setelah perjalanan yang terus dilanjutkan sebelumnya. Dalam kearifan lokal masyarakat yang berkembang sangat mendukung dengan hasil perkiraan penelitian,bahwa daerah kamang pada masanya merupakan daerah lautan yang digenangi oleh air. Selain itu lokalitas yang terdapat dalam Tarusan Kamang adalah adanyapenamaan - penamaan pada bagian tarusan dan memiliki fungsi masing - masing. Mulai dari Talingo6 Tarusan yang terdapat diatas bukit yang dipercaya sebagai sumber air terbentuknya tarusan, dalam cerita masyarakat apabila Talingo Tarusan meledak maka akan dipastikan Tarusan Kamang menjadi tergenang penuh,namun dalam kondisi biasa Talingo Tarusan hanya mengeluarkan air - air kecil yang membentuk tarusn. Kemudian Pusek7 Tarusan yang merupaka. Bagian tarusan yang tidak tergenang oleh air. Pusek Tarusan merupakan sebuah datara yang tidak akan digenangi oleh air meskipun dalam keadaan penuh. Diatas datara yang tidak tergenang menyerupai sebuah pulau ketika air tergenang ini n ini terdapat senatang pohon beringin yang meniasi keindahan dataran ini. Bagian lain Tarusan adalah Lidah Aia8 yang merupakan tempat yang berada jauh dari sumber air yang tempat ini tidak pernah kering meskipun Tarusan Kamang telah berubah menjadi Padang rumput. Dan hal yang unik adalah bagian Pupuikan yang merupakan bagian terakhir dalam Tarusan Kamang, Pupuikan9 merupakan nama tempat hilangnya air di Tarusan Kamang. uniknya lokasi habisnya air ini berada dekat dengan sumber air. Lokasi Pupuikan sangat terlihat jelas batu kapurnya, dan dilokasi pupuikan juga terdapat sebua tumpukan batu kapur yang disebut batu manggigia10 yang menurut cerita masyarakat sewaktu waktu akan berbunyi seperti alat musik talempong yang dapat didengar ketikaberada disekitarya

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Tarusan Kamang sebuah anugerah yang jatuh dalam kedamaian Nagari Kamang Mudiak. Tarusan Kamang menjadi satu bagian kecil yang menceritakan fenomena,kekayaan dan keberagaman yang terdapat di bumi Nusantara bangsa Indonesia saat ini. Mari kita jaga alam bangsa zamrud khatulistiwa ini yang juga semakin kaya dengan keberagaman nilai - nilai luhur warisan nenek moyang.

Bangga menjadi Nusantara

Bangga menjadi Indonesia

Salam Persaudaraan dalam keberagaman

Kata Kunci :

Tarusan Kamang, Telaga, Danau Karst, Fenomena Alam, Kekayaan Alam, Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia

Glosarium :

  1. Nan : Yang
  2. Salapan : Delapan
  3. Nagari : Desa / Wilayah Adat dan Budaya di Minangkabau
  4. Rakik : Rakit
  5. Manaruko : Membuka wilayah baru
  6. Talingo : Telinga
  7. Pusek : Pusat
  8. Aia : Air
  9. Pupuikan : Tempat air tarusan kamang hilang

Referensi :

  1. Catatan Perjalanan Asro Sikumbang Minangkabau
  2. Wawancara dengan Penduduk Kamang, Zulmahdi Tuanku Rajo Ameh
  3. Wikipedia

Foto :

  1. Dokumentasi Asro Sikumbang Minangkabau
  2. Dokumentasi Photographer Minangkabau Erison J Kambari
  3. https://aet.co.id/pariwisata/makam-tuanku-nan-renceh-menelusuri-jejak-padri-minangkabau
  4. https://arungi.selatsunda.co.id/napak-tilas/tuanku-nan-renceh/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AM
YF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini