Aku, Mimpiku, dan Indonesia-ku

Aku, Mimpiku, dan Indonesia-ku
info gambar utama

Aku, Mimpiku, dan Indonesia-ku

Halo anak Indonesia, generasi penerus bangsa!

Aku ingin bercerita tentang mimpiku, tentang cita-citaku.

Aku punya banyak sekali mimpi, dan mimpiku yang satu ini spesiiiaaaaaal banget karena mimpiku ini adalah mimpiku untuk Indonesia.

Menurutku punya mimpi untuk Indonesia adalah wajib hukumnya buat kita anak-anak Indonesia, karena nanti 20 tahun lagi kita yang akan menjadi orang-orang dewasa dan negeri kita ini akan tergantung kepada kita. Jadi, kita harus memikirkan nasib negara kita tercinta ini. Kalau kita mempunyai mimpi untuk Indonesia berarti kita memikirkan nasib negara ini. Kalau kita punya mimpi-mimpi yang hebat dan berusaha untuk meraihnya, nanti Indonesia juga akan menjadi negara yang hebat! Misalnya kalau kita punya mimpi menjadi arsitek, dokter, atau pengusaha, lalu kita berusaha untuk meraihnya dan nanti kita jadi arsitek yang handal, dokter yang berprestasi, pengusaha yang terkenal di seluruh dunia, maka Indonesia akan jadi negara yang maju, karena orang-orangnya hebat! Nah, bagaimana teman-teman, apakah sudah terbayang mimpimu untuk Indonesia? Aku berharap seluruh anak-anak Indonesia punya mimpi untuk Indonesia dan bisa meraihnya, aamiiin!

Kalau mimpiku untuk Indonesia adalah… aku ingin menjadi Menteri Pendidikan Republik Indonesia.

Kenapa aku punya mimpi seperti itu? karena aku melihat keadaan anak-anak yang tinggalnya di pelosok Indonesia seperti ini ceritanya,

Beberapa bulan yang lalu, aku tidak ingat di bulan apa, aku menonton acara televisi yang membuatku tahu kalau ada banyak teman-teman kita, anak-anak Indonesia juga, masih kesulitan untuk bersekolah. Acara di tv itu menayangkan cerita dari anak-anak di pelosok Indonesia dan guru-guru yang datang dari Jakarta untuk mengajar di sana. Sayangnya acara itu tidak rutin ditayangkan di tv, tapi untungnya aku masih bisa menonton acara itu di youtube. Ternyata banyak sekali daerah pelosok Indonesia yang anak-anaknya kesulitan untuk bersekolah. Anak-anak dari daerah pelosok Indonesia itu bukannya sulit bersekolah karena tidak punya biaya atau tidak punya seragam atau tidak punya alat-alat tulis. Mereka kesulitan bersekolah karena sekolah mereka berada jauh sekali dari rumah, dan itu adalah satu-satu nya sekolah di daerah mereka. Mereka ke sekolah harus berjalan melewati bukit tanpa kendaraan apapun, hanya berjalan kaki. Tidak pakai motor, sepeda, atau mobil. Aku gak bisa membayangkan bagaimana capeknya mereka, padahal aku di sini saja sering ribut capek kalau jalan ke sekolah yang jaraknya tidak jauh dari rumahku.

Selain karena jarak sekolah mereka yang jauh, anak-anak di pelosok Indonesia itu juga kekurangan guru. Untung saja masih ada guru-guru yang baik sekali hatinya yang mau jauh-jauh dari Jakarta untuk mengajar mereka di daerah pelosok seperti itu. Nanti, sebelum aku menjadi Menteri Pendidikan Republik Indonesia, aku ingin juga menjadi guru di pelosok seperti kakak-kakak di acara itu. Oh iya, selain jarak yang sangat jauh dan kekurangan guru, anak-anak di pelosok itu juga bersekolah di sekolah yang bangunannya tidak bagus. Beberapa daerah yang aku lihat di acara itu, sekolahnya hanya pakai atap seng, tidak ada kaca jendelanya, tidak ada pintunya, tidak ada lantai keramiknya. Ada yang lebih parah lagi, salah satu sekolah SMA di pelosok itu tidak punya kursi, jadi murid-murid SMA itu harus membawa kursi dari rumah, setiap hari. Sebenarnya setiap menonton acara itu aku selalu ingin menangis, tapi tidak pernah bisa keluar air mataku, karena Ibuku selalu menemaniku menonton, jadi aku malu kalau menangis dilihat Ibu.

Nah, itu lah yang aku tahu tentang keadaan anak-anak di pelosok Indonesia. Jauh sekali berbeda dengan aku di sini, dan juga teman-teman pasti tidak seperti itu kan? Tapi aku jadi bingung, kenapa kondisi anak-anak di Pelosok itu harus berbeda dari kondisi anak-anak di sini? Menurutku seharusnya tidak boleh berbeda seperti itu, karena anak-anak di pelosok itu juga generasi penerus bangsa seperti kita kan? Mereka nanti akan menjadi orang-orang dewasa yang akan memikirkan nasib negara ini. Seharusnya mereka bisa bersekolah dengan mudah, supaya bisa jadi orang-orang dewasa yang hebat. Kata Ibuku, keadaan teman-teman kita yang di pelosok itu karena belum banyak orang yang mau mengurus daerah pelosok itu. Makanya, aku punya mimpi biar bisa menjadi Menteri Pendidikan Republik Indonesia. Supaya semua anak-anak, generasi penerus bangsa Indonesia, bisa bersekolah dengan baik, walaupun anak-anak yang tinggalnya di pelosok. Kalau aku jadi Menteri Pendidikan Republik Indonesia, tidak boleh ada anak-anak yang berjalan jauh sekali untu ke sekolahnya, tidak boleh ada anak-anak yang harus membawa kursi sendiri dari rumahnya masing-masing, tidak boleh ada sekolah yang kekurangan guru. Agar anak-anak bisa sekolah dengan baik, punya mimpi-mimpi yang hebat, bisa meraih mimpi-mimpi mereka, dan menjadi orang-orang dewasa yang hebat nantinya.

Itu lah mimpiku untuk Indonesia. Aku berdoa kepada Tuhan supaya bisa meraih mimpiku. Selain itu, aku juga akan rajin belajar dan tidak malas untuk ke sekolah supaya bisa meraih mimpiku itu. Semoga aku bisa meraih mimpiku, aamiiin! Semoga teman-teman juga bisa meraih mimpi teman-teman semua ya! Semoga seluruh anak-anak Indonesia bisa meraih mimpi-mimpinya, di mana pun berada. Aamiiiiin!

Karya : Amanda Salsabila

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Good News From Indonesia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini