Kita Semua Sama, Karena Kita Sama Sama Anak Indonesia!

Kita Semua Sama, Karena Kita Sama Sama Anak Indonesia!
info gambar utama

Indonesia adalah negeri sejuta cerita, berbagai suku,ras dan budaya ada di negeri kita yang elok dan permai ini. Tanah nya yang subur dan makmur,keanekaragaman hayati yang tak akan pernah ada di Negara lain membuat saya bangga menjadi anak Indonesia.

Tapi dibalik keselimutan emas tersebut, secara umum Jika kita perhatikan baik-baik lingkungan di sekitar kita, masih banyak warga Negara Indonesia yang tidak dapat kita pungkiri masih ada yang suka membeda-bedakan satu sama lain yang biasa kita sebut dengan kata diskriminasi.

Diskriminasi artinya merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.

Negara kita merupakan salah satu negara yang sangat menjunjung tinggi keadilan dan perdamaian, namun melihat kenyataan yang ada, begitu jelas bahwa pada kenyataannya upaya untuk menjunjung keadilan dan perdamaian tersebut kurang maksimal.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus diskriminasi khususnya kepada terhadap kaum disabilitas atau penyandang cacat.

Jika kita boleh memilih, tentunya tidak ada yang ingin dilahirkan dalam keadaan tidak sempurna baik fisik ataupun mental. Namun apa daya, garis takdir yang membuat seseorang terlahir dalam keadaan seperti itu. Dalam menjalani hidup, orang yang terlahir sempurnapun tidak dengan serta merta mudah menjalani kerikil kehidupan, apalah lagi mereka yang mempunyai keterbatasan fisik dan mental. Harus diakui, Keberadaan kaumdifable atau penyandang disabilitas saat ini tidak sepenuhnya diakui. Ini terlihat dari minimnya pemenuhan hak, kebutuhan, dan perlindungan, bahkan diskriminasi.

Saya sebagai anak Indonesia turut prihatin dengan terjadinya kasus ini di Negara kita, tanpa kita sadari sebenarnya ini adalah kasus yang sangat besar,contoh yang paling sederhana adalah pelayanan pemerintah terhadap fasilitas yang seharusnya hak kaum difable,mereka juga sama manusia mereka adalah makhluk sosial, mereka sama seperti kita butuh fasilitas dari pemerintah,seperti kendaraan umum.tapi? sekarang bisa dilihat sangat minim sekali kendaraan untuk orang yang disabilitas.memang pemerintah sudah mencanangkan kendaraan umum yang didalamnya disediakan untuk kaum disabilitas Selain akses kursi roda ke fasilitas umum pun masih jarang ditemukan, begitu pula keberadaan trotoar yang ramah bagi kaum tuna netra,tapi sampai saat ini fasilitas tersebut tidak di pergunakan sebaik mungkin,dan masih saja ada orang yang normal duduk di kursi tersebut.begitulah gambaran dari minimnya kesadaran warga Negara kita.mereka yang normal ingin terpenuhi hak nya tetapi tidak memikirkan bagaimana orang disana.

Begitupun di dunia pendidikan,masih banyak kasus bullying yang dilakukan terhadap anak-anak disabilitas, sebelum kita melihat ke zona yang lebih luas,kita ambil contoh disekitar kita,yaitu di sekolah saya. Saya memiliki teman yang bisa dibilang dia kerdil atau tuna daksa,dia adalah anak yang aktif,cerdas,mahir dalam berpidato,tapi kenapa teman-teman saya ,masih saja membeda-bedakan kasta.mengapa itu bisa terjadi? Menurut saya karena kurangnya kampanye dan sosialisasi dari guru maupun pemerintah tentang adanya diskriminasi.

Diskriminasi terjadi tidak hanya pada kaum disabilitas,masih banyak guru yang membeda-bedakan mana anak yang aktif mana anak yang pasif,tak sepatutnya guru selalu membanggakan anak yang selalu aktif.ada kala nya anak pasif di bangkitkan semangatnya oleh guru tersebut.tetapi secara umum guru selalu membanggakan orang yang pintar dan membandingkannya dengan anak malas,selain itu juga terjadi di sekitar kita,coba kita lihat di lingkup masyarakat tidak jarang pihak rumah sakit yang mendahulukan menangani orang yang berada dibanding orang yang mengunakan kartu dari pemerintah,menurut saya itu termasuk kedalam diskrimani karena terjadilah pemilah-milahan timbul rasa dibedakan,padahal nyawa taruhan nya.

Cukup prihatin jika kita melihat lika liku kehidupan bangsa kita maka dari itu saya selaku generasi penerus bangsa ingin menindas adanya diskriminasi,tolong pemerintah lebih ditegaskan undang-undang mengenai adanya diskriminasi,saya tidak mau 10 tahun kedepan generasi kita semakin terpuruk dan bersifat individual dan apatis.

Terimakasih semoga harapan saya di baca oleh pemerintah.

Karya : Cindy Nur Octaviani

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Good News From Indonesia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Good News From Indonesia. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini