Memaksa Bangsa Lain Mendengarkan Indonesia Raya

Memaksa Bangsa Lain Mendengarkan Indonesia Raya
info gambar utama

Mendengarkan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, itu adalah kewajiban bagi segenap masyarakat dan bangsa Indonesia, setiap warga Negara pasti pernah merasakan upacara setiap Hari Senin, disitu sebelum sambutan dari ibu atau bapak guru pasti pemimpin upacara akan menyuruh untuk melaksanakan ritual menyanyikan lagu kebangsaan, tapi bukan hanya itu saja suatu momen menyanyikan lagu kebangsaan dinyanyikan bersama-sama, banyak momen yang disitu juga diadakan ritual menyanyikan lagu kebangsaan, seperti Upacara Hari Pahlawan, Upacara Sumpah Pemuda, pembukaan Ospek, Wisuda, itu semua dihitung jika dari segi acara formal lho ya.

Belum lagi dari acara yang masih belum formal tetapi sering dilaksanakan, contohnya seperti Upacara 17an, atau upacara hari kemerdekaan, sekarang ini banyak lho momen upacara kemerdekaan itu tidak hanya dilakukan di lapangan, banyak dikalangan pemuda sekarang melaksanakan upacara di saat pendakian ke gunung, banyak juga antusiame dari kalangan pemuda untuk melaksanakan upacara di atas ketinggian yang dikelilingi awan, hawa sejuk dan pakaiannyapun ala kadarnya pendaki, prosesi upacara juga mirip mirip upacara kemerdekaan seperti aslinya lho, mungkin momen sambutan di-prememori.

Meskipun tidak begitu resmi tapi dari nilai yang bisa didapat dari acara seperti itu ialah rasa antusiasme pemuda-pemudi pada jaman sekarang ini yang ikut andil dalam menyalurkan rasa patriotism dan cinta tanah air kepada sesame, yang dimaksud menyalurkan disini seumpama ada pendaki yang pada tanggal 17 tersebut tidak mempunyai niat untuk melakukan upacara didaerahnya atau tempat tinggalnya, mereka pemuda-pemudi tidak melaksanakan memang tidak mempunyai niat upacara, mereka memilih mendaki, selagi melaksanakan pendakian di suatu pegunungan itu mereka melihat atau mengetahui adanya pelaksanaan upacara kemerdekaan, yang mana akhirnya mereka tertarik untuk ikut melakukan upacara kemerdekaan tersebut disamping juga melaksanakan pendakian, menjadi dapat 2 momen kan, itu yang bisa dikatakan tidak langsung menyalurkan.

Ada lagi yang mungkin agak ekstrim ya, suatu momen upacara kemerdekaan di dalam laut, ada lho ini ceritanya, mereka melaksanakan upacara kemerdekaan itu di dalam air, ya seperti penyelam yang melaksanakan upacara kemerdekaan di dalam laut, juga menancapkan bendera merah putih juga, tapi saya masih belum tahu pada prosesi tersebut upacara kemerdekaannya itu bagaimana, kan pada posisi tersebut mulut mereka sedang mengemut selang oksigen, jadi bagaimana prosesi menyanyikan lagu kebangsaan, terus prosesi persiapan barisan oleh pemimpin upacara, itu yang saya belum tahu.

Pelaksanaan tersebut meskipun katanya "biar tidak umum atau biar tidak mainstream" atau sekedar gengsi tidak masalah bagi saya karena mereka memang mempunyai cara sendiri untuk memperingati Upacara Kemerdekaan tersebut, yang terpenting adalah mereka sebagai generasi pemuda itu dapat memberikan contoh positif bagi kalangan masyarakat, yang mana diambil dari segi kecintaan mereka terhadap tanah air, itupun juga dapat menambah daya tarik kepada wisatawan lho, jadi banyak manfaatnyakan jika seperti itu.

Belum lagi para atlit yang mengharumkan nama bangsa di bidang olahraga masing-masing, seperti Butet dan Owi pada saat Olimpiade Rio 2016, yang mendapatkan penghormatan atlit yang sebenar benarnya terhormat, bagaimana tidak, mereka berdua mendapatkan undangan oleh pejabat Negara, dijemput dengan jamuan yang paling baik daripada jemputan pemenang sebelumnya, belum lagi mereka diarak menggunakan bus double deck yang atasnya tidak ada atapnya, diaraknyapun ke istana Negara. Setelah itupun mereka mendapatkan hadiah yang sangat besar dari Negara selama seumur hidup, entah hadiahnya berupa apa yang terpenting hadiahnya diberikan seumur hidup, betapa bangganya masyarakat dan Negara dengan mereka sehingga mendapatkan perlakuan seperti itu, bangganya itu jika digambarkan akan tidak memiliki wujud, karena mereka memberikan hadiah besar kepada Negara, mengharumkan nama Negara di kancah internasional, yang mengenal bukan hanya domestic dan tetangga saja, apalagi hingga mereka itu ingin menimba ilmu dari Negara kita ini, dalam bidang badminton,

Seperti itu lho seorang pahlawan yang mengharumkan nama bangsa, seharusnya perlakuan seperti itu bukan dimulai dari tahun 2016, tetapi dari dulu, agar atlit atlit kita ini mendapatkan dorongan yang lebih, jadi biar tidak menjadi atlit terlantar, kan banyak sekali sekarang berita yang membahas atlit terlantar, apalagi jika mendekati hari kemerdekaan dan hari pahlawan, padahal dulu di jaman klasik juga ada bapak Lim Swie King, Ibu Susi Susanti mereka yang sekuat tenaga dan rasa kecintaan tanah air yang "Memutar" lagu kebangsaan dalam kejuaraan olahraga Badminton.

Setelah itu di bidang balapan moto 2 seorang pemuda Surabaya Gerry Salim dan rekannya Andi Gilang memaksa Panitia "Memutar" lagu kebangsaan Indonesia raya saat adu balap di Thailand dan Losail, belum lagi yang membuat masyarakat Indonesia merinding dan bernyanyi bersama-sama jauh dekat terasa dekat, di balik ataupun di dalam layar televise, di dalam atau di luar stadion, pada saat itu bulu kuduk kita dipaksa untuk berdiri, membuat gemetar rasanya diri, tetesan keringat bertaruh emosi tinggi, pada saat itu Timnas Indonesia berlaga, iya pada saat itu pula semua insan yang memiliki KTP berkewarganegaraan Indonesia seraya menyanyi bersama sama, dengan rasa netral, rasa persaudaraan dan taukah bahwa pada saat itu juga kita lupa apa namanya Ras, semua melebur menjadi satu dalam goncangan hati menjadi Warga Negara Indonesia, hanya dengan spontan berirama lagu Indonesia raya.

Banyak sekali momen momen yang di dalamnya mengandung atau melakukan bernyanyi bersama lagu kebangsaan, seperti halnya ospek, disitu juga mahasiswa "dipaksakan" untuk berdiri seraya menyanyikan lagu kebangsaan indonesia raya, mungkin upacara pernikahan jika sang pengantin ada ide, bisa itu minta diputarkan lagu kebangsaan indonesia raya, agar apa ? iya mungkin biar orang yang hadir juga ikut merasakan semangat bernegara, kan maklum, akhir akhir ini kita kan sering diteror oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, meneror menggunakan ideologi dan landasan ilmu pengetahuan, sudah tidak usum lagi itu terror bom panci dan mengebom halte, manfaatnya apa ? tidak ada manfaatnya, lha wong yang ke'ebom itu orang orang yang berjualan disana, jualan cireng, jualan tahu, jualan cang ci men, tukang jaga toilet, tukang yang nyariin bus untuk penumpang, untuk apa juga mereka di bom ?, kan kasian deh, mereka juga survive dalam hidupnya, mencari rezeki halal untuk diri sendiri dan keluarga.

Lebih baik seperti mereka yang sekedar berjualan dan mungkin rame-rame menjual dagangannya dengan bernyanyi ataupun dengan teriak teriak berkali kali, daripada teriak sekali tetapi menghilangkan nyawa banyak orang, sampai saat ini saya tidak tahu maksutnya itu untuk apa dan manfaatnya itu apa saya belum tahu.

Kita sebagai bangsa Indonesia sangat bangga jika sudah melihat perwakilan masyarakat Indonesia itu terkenal di luar negeri, entah itu melewati jalur film, menyanyi, karya seni, apalagi jika sudah kejuaraan dan memenanginya pasti kita bangga, sekarang ini banyak masyarakat Indonesia yang sudah merintis karir Go Internasional, maupun yang sudah terkenal lewat bidangnya masing masing.

Ada joe taslim yang siapa sangka atlet judo peraih medali perak sea games 2007 ini menjadi sangat fenomenal setelah bermain dalam film The raid : redemption dan tambah terkenal lagi setelah membintangi film Fast and Furious 6, saya aja liat film FF6 itu pas adegan joe taslim-nya saja yang diputar ulang ulang, saat dia berkelahi dengan tyresse dan sung kang, pasti kalian juga sudah menonton di youtube, apa mungkin baru menonton ? tinggal search dengan keyword "Joe Taslim Fast and Furious 6". Oh iya dia juga bermain di film Star Trek Beyond dan jadi Alien yang bernama Manas, itu film Hollywood yang dibintangi oleh joe taslim ya, mungkin ada yang sudah nonton ? atau mau nonton ?

Ada lagi artis indonesia yang go internasional, Joey Alexander, seorang anak kelahiran Bali yang pada usia 13 tahun sudah manggung di acara Grammy Award 2016, pemain piano genre jazz, masih keponakan nafa urbach, yang orang tuanya juga penggemar music jazz, sebelum tampil di Grammy mungkin kita belum mengetahui siapa itu Joey, padahal sebelum tampil di grammy joey sudah terkenal terlebih dahulu di Amerika, sudah pernah tampil di hadapan Bill Clinton pada acara Newport Jazz Festival 2015, setahun sebelum grammy ya, saya telat mengetahuinya kalo gak diundang grammy mungkin lebih telah lagi saya mengetahuinya.

Sangat bangga rasanya bisa membawa nama Negara dikancah internasional, mengharumkan apalagi, secara tidak langsung kita sudah membangun semangat nasionalisme dan patriotism dalam diri dan jiwa kita, secara tidak langsung juga kita memberitahukan kepada bangsa lain bahwa bangsa kita itu besar,bangsa yang berkembang dalam bidangnya, majupun dalam bidangnya, yang berarti juga harus disegani dalam bidangnya, tetapi juga harus dijaga dan dilestarikan secara keseluruhan, tidak menilik atau mensekat-sekat, sedangkan banyak lagi manusia kelahiran Indonesia yang menjadi idola di luar negeri, apa kamu tidak mau ? kalo saya ya mau banget, menurut saya kan "Kalo terkenal di luar negeri pasti akan terkenal di Indonesia" tahu kenapa ? iya banyak faktor dan alasannya pokoknya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini