Perjanjian Kerjasama Produksi GESITS Mengukuhkan Kemajuan Teknologi Transportasi Indonesia

Perjanjian Kerjasama Produksi GESITS Mengukuhkan Kemajuan Teknologi Transportasi Indonesia
info gambar utama

Kabar gembira yang hadir beberapa waktu lalu melalui tulisan milik Thomas Benmetan yang berjudul GESITS, Motor Listrik Buatan ITS Siap Jadi Kendaraan Nasionalagaknya menjadi lecutan semangat positif bagi siapapun yang membacanya. Terlebih lagi jika kita baca lanjutan kabar yang berhasil penulis himpun ke dalam ulasan berikut, tentunya akan semakin meningkatkan optimisme tentang dunia otomotif masa depan Indonesia.

Delapan belas Agustus, sebuah tanggal bersejarah yang 72 tahun lalu menghasilkan tonggak Dasar Negara berupa Undang-undang Dasar 1945, di tahun 2017 ini kembali menjadi tanggal yang tak patut untuk dilupakan. Pasalnya pengukuhan komitmen untuk memproduksi GESITS, motor listrik yang merupakan buah inovasi dari para mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang bekerjasama dengan Garansindo Group, berhasil dilakukan. Bertempat di Cileungsi, Bogor, penandatanganan perjanjian kerjasama antara PT. Gesits Technologies Indo (GTI), PT. Wika Industri dan Konstruksi, dan juga ITS tersebut dilakukan langsung oleh Dirut PT. WIKA: Fery Hendriyanto, Rektor ITS: Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D. serta Dirut PT. GTI: Harun Sech. Prosesi tersebut disaksikan juga oleh Menristekdikti: Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak., CEO Garansindo Group: Muhammad Al Abdullah, dan juga dihadiri oleh berbagai media.

Menurut Alief Wikarta, dosen Teknik Mesin ITS yang menjadi salah satu dalang di balik kesuksesan perjalanan GESITS hingga di level saat ini, "Bentuk detail kerjasama yang disepakati antara PT. GTI (Garansindo Group), PT. Wika Industri dan Konstruksi, serta ITS kemarin (18/08) adalah berupa perjanjian kerjasama produksi GESITS yang merupakan hasil riset dari ITS, lalu PT. WIKA akan bertindak sebagai bagian yang meng-handle produksi dan assembly, serta Garansindo yang memegang peranan sebagai perusahaan pemasaran dan penjualan."

Motor listrik GESITS memiliki komponen-komponen utama yang telah dipatenkan atas nama ITS. Komponen-komponen tersebut diantaranya adalah motor listrik, controller, monitoring system, battery management system, dan masih banyak lagi. Sehingga jelas sekali bahwa GESITS adalah karya potensial milik bangsa Indonesia. Di mana dalam proyek pengembangannya juga melibatkan para pegiat Industri Kecil dan Menengah (IKM) baik yang masih berupa start up maupun yang telah berjalan. Kenyataan-kenyataan tersebut semakin dikukuhkan degan pernyataan: "Kita perlu bersinergi untuk membangun kompetensi dan daya saing dalam industri kendaraan berbasis listrik yang andal. Kerjasama kami (ITS) bersama PT. Wika dan Garansindo menjadi momentum untuk menggerakkan seluruh elemen bangsa demi tercapainya produk kendaraan dalam negeri berbasis teknologi masa depan," kata Joni Hermana, yang juga tersemat dalam cetakan press release acara kemarin.

Selain itu, Al Abdullah juga menegaskan bahwa Garansindo berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan motor listrik GESITS, baik melalui kerjasama yang telah dilakukan sejak awal dengan ITS maupun ke depannya dengan universitas-universitas lain baik di dalam maupun di luar negeri demi terciptanya kompetensi dalam riset, pengembangan, dan industri, serta penguatan akses pasar.

Pada press release acara tersebut juga disampaikan bahwa pabrik perakitan GESITS akan menempati salah satu bangunan seluas 2.400 meter persegi di kawasan industri terpadu milik PT. WIKA (persero) yang memiliki luas total areal 30 hektar. Dan untuk hasil produksinya akan ditampung dalam gudang penyimpanan sementara seluas 1.400 meter persegi. Dengan fasilitas tersebut, sebagai tahap awal produksinya, PT WIKA mampu untuk memproduksi sebanyak 50.000 unit motor GESITS, yang menurut Alief Wikarta akan siap untuk diluncurkan di tahun-tahun mendatang (mulai 2018).

"Sejauh ini GESITS juga telah melakukan komunikasi intens dengan PLN dan Pertamina dalam hal penyediaan fasilitas sistem pengisian ulang daya serta sistem penggantian (swap) baterai di berbagai SPBU. Dan juga ke depannya PLN berencana membuat standar kemasan baterai untuk sepeda motor listrik," imbuh Alief.

Dan ketika penulis menanyakan lebih lanjut tentang teaser inovasi apa lagi yang telah direncanakan oleh ITS dalam bidang otomotif, Alief Wikarta menjawab, "yang sudah kami (ITS) diumumkan ke pers yaitu inovasi pembuatan mobil listrik untuk Rally Dakar. Di mana ITS akan melakukan kerjasama dengan Universitas Budi Luhur."

Wow, menarik sekali bukan? Sepertinya memang geliat positif menuju kemandirian teknologi Indonesia sedang dalam kondisi on fire, maka bukan tidak mungkin ke depannya akan lebih banyak lagi inovasi-inovasi dan kolaborasi yang akan terjalin di segala lini di berbagai bidang.

Lalu, masih yakin kalian akan terus berdiam diri? Yuk berkarya, agar ilmu dan potensi yang kita miliki tidak tenggelam digeser oleh perkembangan zaman.

#KotakAjaib

Sumber:

  1. Cetakan press release prosesi penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PT. Gesits Technologies Indo (GTI), PT. Wika Industri dan Konstruksi, dan juga Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Cileungsi, 18 Agustus 2017
  2. Wawancara via WhatsApp messenger dengan bapak Alief Wikarta ST., MSc.Eng. Ph.D.
  3. Gambar cover kiriman dari Gilang Maulana Hidayatullah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini