SMART-COMIC: Alat Sterilisasi Santan Non-Thermal yang Mampu Memperpanjang Daya Simpan Santan Hingga 4 Hari di Ruang Terbuka

SMART-COMIC: Alat Sterilisasi Santan Non-Thermal yang Mampu Memperpanjang Daya Simpan Santan Hingga 4 Hari di Ruang Terbuka
info gambar utama

SMART-COMIC: Alat Sterilisasi Santan Non-Thermal yang Mampu Memperpanjang Daya Simpan Santan Hingga 4 Hari di Ruang Terbuka

Apa benar santan bisa lebih tahan lama di ruang terbuka? Yap, dengan metode non-thermal yaitu perpaduan sterilisasi menggunakan mesin berbasis sinar ultraviolet dan gelombang ultrasonik santan segar dapat bertahan hingga satu minggu di ruang terbuka. Mesin tersebut dibuat oleh lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Lima Mahasiswa tersebut adalah Pangestu Riski Lestari, Firman Ichsan, Ariful Hanan, Musyaroh, dan Viga Dwi Andrian. Mereka membuat mesin sterilisasi santan karena selama ini tingkat konsumsi santan di Indonesia sangat tinggi. Hampir setiap rumah tangga, bakery, rumah makan, maupun hotel di Indonesia menggunakan salah satu bahan pangan ini. Dan disisi lain masyarakat juga menginginkan adanya santan segar yang dapat meningkatkan cita rasa makanan yang dibuat. Oleh karena itu kelima mahasiswa Universitas Brawijaya terpikir untuk membuat mesin sterilisasi santan tersebut.

Mesin yang dibuat oleh Pangestu Riski Lestari, Firman Ichsan, Ariful Hanan, Musyaroh, dan Viga Dwi Andrian tersebut diberi nama SMART COMIC (Smart Coconut Milk Sonication). Project pembuatan mesin ini merupakan hasil pendanaan PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA dari KEMENRISTEK DIKTI tahun 2017 bidang Karsa Cipta. Kelima mahasiswa tersebut dibimbing oleh salah satu dosen dari Jurusan Keteknikan Pertanian yang bernama Ibu Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc. Pangestu Riski menyebutkan bahwa tim ini terbentuk dari kolaborasi antar dua jurusan dimana Pangestu Riski, Firman Ichsan, dan Ariful Hanan berasal dari jurusan Keteknikan Pertanian sedangkan Musyaroh dan Viga Dwi Andrian berasal dari Jurusan Teknologi Industri Pertanian.

Cara penggunaan mesin SMART COMIC diawali dengan pemasukan santan cair pada tangki input yang mana akan langsung mengalir menuju tangki proses 1 yaitu ruang Sinar UV. Kemudian tekan tombol power UV sehingga akan dilakukan proses sterilisasi sinar UV selama 6 menit. Selanjutnya santan dialirkan pada tangki proses 2 (ruang termosonikasi) dan dilakukan proses sonikasi. Adanya sinar UV dan gelombang ultrasound pada mesin ini dapat merusak DNA mikroorganisme yang terdapat pada santan sehingga santan menjadi lebih steril. Proses sterilisasi santan menggunakan mesin SMART COMIC membutuhkan waktu 30 menit. Adapun frekuensi yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat pada santan sebesar 40 kHz.

Keunggulan dari mesin sterilisasi ini adalah menggunakan sistem kontrol sehingga alat dapat bekerja secara otomatis. SMART COMIC dilengkapi dengan kontrol waktu dan suhu, Proses sterilisasi pada SMART COMIC merupakan proses sterilisasi suhu rendah sehingga kandungan gizi pada santan akan tetap terjaga. Penggunaan SMART COMIC untuk proses sterilisasi tidak merubah rasa, aroma dan warna dari santan itu sendiri, Bahkan santan hasil sterilisasi menggunakan SMART COMIC memiliki stabilitas emulsi yang tinggi dibandingkan dengan santan biasa. Ariful Hanan menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pengujian produk santan, SMART COMIC terbukti berhasil menurunkan jumlah mikroba sebesar 3 siklus log atau sebesar 99,9% serta kandungan nutrisi santan sesuai dengan standar SNI santan. Keunggulan lainnya mesin ini juga dirancang secara sederhana dengan komponen (bagian-bagian) yang mudah untuk dibuka atau dilepas sehingga perawatan mesin ini dapat dilakukan dengan sangat mudah.

Salah Satu Penyebab Santan Cepat Basi Karena Mengandung Bakteri Ecoli

Menurut penelitian, Musyaroh menjelaskan santan hanya mampu bertahan 4-5 jam saja jika tidak di sterilkan. Sedangkan santan instan dalam kemasan yang ada di pasaran memang sangat awet, namun keawetan ini berasal dari zat pengawet kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Selain itu rasa yang dihasilkan santan instan tidak sama dengan santan yang biasa diperas sendiri di rumah. Tingginya permintaan pasar terhadap santan berkwalitas dan juga awet inilah yang membuat Musyaroh dan kawan-kawannya akhirnya memutuskan untuk menciptakan alat ini.

“Memang santan instan di pasaran itu awet, namun rasa dan kwalitasnya kan buruk. Masyarakat ingin sesuatu yang fresh dan rasanya sama seperti memeras sendiri.” Tandasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini