Kado Pemerintah Untuk Warga Di Desa Samarinda Dalam Rangka 72 Tahun Kemerdekaan RI

Kado Pemerintah Untuk Warga Di Desa Samarinda Dalam Rangka 72 Tahun Kemerdekaan RI
info gambar utama

Masih dalam rangka HUT RI yang ke 72, haris kamis lalu tepatnya tanggal 10 Agustus 2017 masyarakat Dusun Loa Kumbar, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda bisa menikmati listrik seharian penuh. Dengan hadirnya listrik di Loa Kumbar setelah 72 tahun Indonesia merdeka merupakan sebuah kado manis. Sekitar 300 penduduk kampung Loa Kumbar, akhirnya bisa menikmati aliran listrik selama 24 jam sekaligus sebagai hadiah HUT Kemerdekaan RI ke-72.

Dusun Loa Kumbar yang letaknya tidak jauh dari Samarinda ini merupakan salah satu dusun terisolir di Samarinda yang medannya sangat sulit ditempuh. Sampai tahun 2014, belum ada jalan darat ke kampung ini dan hanya bisa lewat Sungai Mahakam ke arah Tenggarong. Tetapi, akhirnya PLN di Wilayah Kaltimra melalui Unit Pelaksana Pembangunan Kelistrikan (UPPK) Kalimantan Timur (Kaltim) selaku penanggung jawab dari program listrik pedesaan di Kaltim ini, dapat merampungkan pembangunan jaringan listrik Loa Kumbar.

“Padahal, jarak dari Loa Buah lebih kurang hanya dua kilometer. Baru tahun 2014 itu jalan darat dibangun, langsung dari Loa Buah menembus bukit-bukit, tak terlalu jauh dari tepi Sungai Mahakam. Setelah ada jalan darat ini baru kami bisa masuk, masang pacang tiang listrik dan tarik kabel.” Kata Rustamadji selaku General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra).

Sebelumnya, Loa Kumbar adalah kampung terakhir di Samarinda yang belum mendapatkan aliran Listrik dari PLN. Sejak kampung ini terbentuk pada tahun 1976, warga mendapatkan suplai listrik menggunakan genset swadaya milik warga yang disalurkan ke rumah-rumah. Listrik dari genset ini berlangsung selama enam jam, mulai pukul 18.00 s.d 24.00 WITA.

Rustamadji menambahkan bahwa hadirnya PLN di Loa Kumbar bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lewat listrik, baik secara perekonomian, infrastruktur dan pendidikan. Hal ini sejalan dengan slogan pemerintah untuk menumbuhkan perekonomian dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

PLN sendiri sudah merencanakan proyek ini sejak 2014. Namun, pemerintah baru memiliki dana tahun 2016, dan baru selesai Agustus 2017 ini. PLN menghabiskan Rp1,7 miliar untuk memberikan infrastruktur kelistrikan listrik di Loa Kumbar. Dengan panjang jaringan 3,89 kms untuk tegangan menengah (JTM) dan 0,63 kms untuk tegangan rendah (JTR), listrik di Loa Kumbar siap melayani kebutuhan listrik bagi 87 kepala keluarga (KK) yang tercatat sebagai warga disana.

“Hebatnya, warga Loa Kumbar berlangganan listrik nonsubsidi 1.300 watt dan 900 watt,” Kata Rustamaji.

Rustamadji juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada warga Loa Kumbar atas partisipasinya demi kelancaran penyelesaian proyek kelistrikan di Loa Kumbar melalui kerja bakti pangkas pohon yang dapat mengganggu jaringan listrik. Sudah menjadi tugas PLN untuk menerangi daerah terisolir, terutama di pedesaan. Untuk mewujudkan itu, PLN harus menggandeng pemerintah desa yang memerlukan listrik.

“Terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan semua pihak atas dukungan yang diberikan pada PLN, sehingga kami dapat melewati hambatan-hambatan yang terjadi selama pengerjaan proyek kelistrikan ini.” Tambah Rustamadji.

Rustamaji menargetkan 97 persen wilayah Kaltim dan Kaltara akan teraliri listrik secara merata dalam dua tahun mendatang, terutama di wilayah pedesaan. Saat ini, rasio elektrifikasi di kedua wilayah tersebut sudah mencapai 89 persen.

Walikota Samarinda mengunjungi dusun Loa Kumbar | Tribunnews.com
info gambar

Sementara itu, Syaharie Jaang selaku Walikota Samarinda mengatakan bahwa pihaknya menyadari usaha keras dari pihak PLN untuk mewujudkan masuknya listrik di Loa Kumbar.

“Kami paham bahwa untuk melistriki dusun ini membutuhkan upaya yang luar biasa dan juga anggaran yang tidak kecil. Kami bersyukur dan berterima kasih, PLN sebagai bagian dari BUMN dengan slogan BUMN hadir untuk negeri kini hadir untuk menerangi dusun Loa Kumbar,” Kata Syaharie Jaang.

Syaharie Jaang juga berpesan agar warga senantiasa menjaga infrastruktur kelistrikan di daerahnya, agar distribusi listrik bagi warga tidak terganggu. Melalui listrik yang kini masuk di Loa Kumbar tersebut, beliau berharap pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan infrastruktur bisa berkembang dengan cepat.

“Saya sangat gembira. Ada masalah pembangunan yang sudah teratasi di Loa Kumbar. Wajar, kalau masyarakat mengeluh listrik. Apalagi ini di ibukota Kaltim, tentunya menjadi viral. Baru menikmati listrik di usia 72 tahun Indonesia merdeka. Alhamdulillah, tidak ada lagi di Samarinda terisolir listrik.” Kata Syaharie Jaang.

Program listrik untuk pedesaan ini bukanlah yang pertama digulirkan oleh PLN. Baru-baru ini saja, PLN Wilayah Kaltimra sudah mengoperasikan listrik 24 jam di desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yaitu Long Apari dan Long Pahangai. Selain itu, ke depannya PLN akan selalu mendapatkan tantangan demi tantangan, terutama untuk melistriki daerah – daerah terpencil dan yang belum terjamah listrik PLN.


Sumber: dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini