Seperti diberitakan ANTARA, pada Selasa (14/08) yang lalu bahwa karya Fin Komodo ini rupanya merupakan inovasi yang banyak bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Sebabnya, kendaraan off-road itu banyak digunakan di daerah-daerah perintis yang belum memiliki infrastruktur jalan yang baik.
Fin Komodo merupakan kendaraan berpenggerak empat roda yang memiliki desain single platform. Sehingga dapat dimodifikasi untuk berbagai misi operasi di daerah-daerah terpencil, pedesaan, perkebunan, hutan, tambang, misi kesehatan dan bahkan untuk keperluan TNI dan Polri.
Sebagai simulasi, untuk medan hutan, Fin Komodo mampu menempuh jarak sepanjang 100 Km dalam waktu 6-7 jam dengan bahan bakar kurang lebih 5 liter. Sementara, kapasitas tangkinya 20 liter. Sehingga, kendaraan ini bisa berada dalam hutan selama 7x4 jam atau 4 hari untuk pengoperasian siang hari. Dalam hal kapasitas angkut sendiri, Fin Komodo dapat digunakan untuk mengangkut beban hingga 250 Kg.
Kendaraan yang telah dikembangkan oleh Ibnu sejak tahun 2005 tersebut 100 persen merupakan produk Indonesia. Mulai dari tahap riset, material, produksi hingga pemasarannya. Kendaraan yang dalam produksinya melibatkan 42 UKM ini telah terjual ke berbagai daerah di Indonesia dan bahkan telah di ekspor ke Afrika dan Malaysia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News