Potensi wisata mangrove di Bentang Pesisir Padang Tikar begitu luas. Bahkan, mangrove yang ada di Kabupaten Kubu Raya itu merupakan salah satu terlengkap di dunia. Melihat Potensi tersebut, Sampan Kalimantan bersama warga Desa Batu Ampar membuat satu ekowisata mangrove di dalam Hutan Desa. Ketika berkunjung kesana, tak hanya menikmati pemandangan indah tempatnya, kita juga bisa mengetahui tentang mangrove lebih dalam.
Lebih dari 80 persen dari total jenis mangrove yang ada di dunia, berada di hutan seluas 30 hektar ini. Hal tersebut disampaikan Direktur Sahabat Masyarakat Pesisir (Sampan) Fajri Nailus, pada acara peresmian Kawasan Ekowisata Mangrove dan hutan desa yang berada di bentang pesisir Padang Tikar Kecamatan Batu Ampar.
“Mangrove di sini dengan spesies yang terkengkap, disini yang baru 150 meter saja kita lalui, sudah ada 30 jenis pohon mangrove, mulai dari nipah, nyirih, dan macam-macam banyak sekali jenisnya,” kata Fajri
Objek wisata tersebut diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus. Duta besar Kerajaan Norwegia pun turut hadir dalam peresmian itu. Lokasi ekowisata mangrove dan hutan desa yang berada di bentang pesisir Padang Tikar Kecamatan Batu Ampar ini bisa ditempuh kurang lebih dua jam dengan menggunakan speedboad dari Pelabuhan Rasau Jaya.
“Ini potensi wisata yang sangat baik, yang patut dikembangkan. Terlebih di dalamnya terdapat beberapa habitat yang langka seperti Pesut, Bekantan, Kucing Bakau, Ikan Tiris dan beberapa hewan lainnya. Juga bisa menikmati kuliner khas yang sangat kaya sekali, seperti kepiting, udang dan macam-macam,” paparnya.
Ia mengatakan sejak tahun 2013 pihaknya telah menfasilitasi masyarakat, mendorong secara bersama-sama, untuk pengelolaan hutan desa. Terdapat 11 desa 10 diantaranya berada di dalam kawasan hutan. “Sampan akan membuat paket wisata hutan mangrove, tidak hanya menawarkan jalur perjalanan pada hutan mangrove tetapi juga wisata pendidikan, pemancingan dan petualangan ke bukit Bongkok yang ada di desa Batu Ampar,” jelasnya.
Tidak hanya menikmati pesona hitan bakau, para pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan Laut Cina Selatan. Dalam perjalanan menyusuri hutan mangrove ini Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) akan memberikan paket wisata sejarah mengenai Kerajaan Kubu.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pun akan memberikan paket wisata sejarah mengenai Kerajaan Kubu dalam perjalanan. “Ini yang akan kita manfaatkan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, termasuk sebagai paket wisata,” pungkasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
