Pernah Dengar “Joger Jelek, Bali Bagus” ? Kalimat Aneh Nan Mendunia

Pernah Dengar “Joger Jelek, Bali Bagus” ? Kalimat Aneh Nan Mendunia
info gambar utama

Kalimat “Joger Jelek, Bali Bagus” pasti sudah tak asing di telinga kita. Ya, kalimat ini adalah slogan yang ternyata sukses dalam branding produk lokal oleh-oleh khas Bali, Joger. Joseph Theodorus Wuliandi atau yang lebih dikenal dengan Mr. Joger adalah pria yang menciptakan kalimat aneh tersebut. Tak hanya kalimat “Joger Jelek, Bali Bagus”, banyak kalimat lain yang ia tuangkan pada produk-produk Joger, seperti kaos, kemeja, tas, sandal, jaket, pin, dan lain-lain. Meskipun aneh, kalimat-kalimat buatan Mr. Joger tak jarang membuat sang pembeli merenung, bahkan ada yang tersindir juga. Sungguh luar biasa isi otak Mr. Joger.

Mr. Joger
info gambar

Produk-produk Joger awalnya dijual di tempat orang. Produksinya tidak dilakukan sendiri, melainkan memesan pada orang lain. Tanpa disangka, peminat Joger membeludak. Hingga saat ini, Joger telah memproduksi sendiri seluruh produknya yang dapat dibeli di dua toko yang berlokasi di Kabupaten Badung dan Kabupaten Tabanan, Bali. Kedua toko tersebut tak pernah sepi dari pembeli. Tak jarang para pembeli tersebut membeludak hingga ke pinggir jalan yang mengakibatkan lalu lintas sedikit tersendat.

Joger yang Tak Pernah Sepi Pembeli
info gambar

Dalam memasarkan produknya, Mr. Joger bekerja sama dengan para pemandu turis agar dapat menyarankan para turis yang berasal dari mancanegara untuk berbelanja oleh-oleh di Joger. Selain itu, sang istri juga membantu mempromosikan Joger dari mulut ke mulut. Lambat laun, Joger semakin dikenal banyak orang yang dampaknya adalah penjualan meningkat. Dalam berburu Joger, orang tak pernah puas hanya dengan membeli satu atau dua barang. Kata-kata yang unik dan original dalam setiap produknya menjadi ciri khas dan daya tarik bagi pembeli.

Kalimat-kalimat Khas Joger
info gambar

Sumber: pengusaha.us

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini