Rafa Jafar, Aktivis Muda Pembasmi Sampah Eletronik

Rafa Jafar, Aktivis Muda Pembasmi Sampah Eletronik
info gambar utama

Rafa Jafar atau yang kerap disapa RJ, adalah anak hebat yang saat ini masih duduk di bangku sekolah. Anak kelahiran 7 Februari 2003 ini membuat suatu gerakan tentang sampah elektronik atau yang biasa disebut e-waste. Tak main-main, RJ bahkan menulis sebuah buku tentang e-waste pada usia 11 tahun. Buku tersebut akhirnya terbit setahun kemudian, tepat ia berusia 12 tahun.

Buku Karya RJ
info gambar

Tak berhenti sampai disitu, RJ mulai mengkampanyekan tentang e-waste ketika usianya menginjak 13 tahun. Ia menekankan beberapa poin penting, seperti jumlah sampah elektronik yang terus meningkat dan bahayanya apabila tidak diolah dengan tepat. Bebarengan dengan itu, RJ membuat drop zone yang digunakan sebagai wadah sampah elektronik.

Drop Zone untuk Sampah Elektronik
info gambar

Saat ini, terdapat 20-50 juta ton sampah elektronik di dunia yang mengandung racun B3. Racun B3 merupakan bahan berbahaya dan beracun. B3 harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang sebagai limbah, oleh karena itu dibutuhkan penanganan yang tepat. Sayangnya tak banyak yang mengetahui tentang bahaya B3 ini, sehingga RJ aktif untuk menyebarkannya melalui gerakan e-waste. Menurut RJ, hal berbahaya yang dapat timbul ketika salah dalam mengolah B3 , yaitu:

  1. Ketika B3 dibakar, uap yang dihasilkan akan menyebar melalui udara. Jika dihirup oleh makhluk hidup akan menyebabkan munculnya penyakit pernafasan.
  2. Ketika B3 ditimbun, racun akan keluar dan mengkontaminasi tanah. Tanah sebagai medium untuk pertumbuhan tanaman otomatis akan tercemar. Jika tanaman tersebut dikonsumsi oleh makhluk hidup, akan mengakibatkan timbulnya kanker. Selain itu, jika dikonsumsi oleh ibu hamil, janin terancam mengalami kecacatan.
  3. Ketika B3 dirusak, tangan tanpa alat perlindungan atau proteksi akan tercemar racun. Lagi-lagi, hal ini mengakibatkan timbulnya penyakit.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Drop zone yang dibuat oleh RJ selanjutnya akan dikirim ke perusahaan-perusahaan elektronik yang mampu untuk mengolah sampah elektronik. Selain diolah, sampah elektronik juga dapat didaur ulang menjadi alat elektronik baru.


Sumber: dihimpun dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini