Film "Istirahatlah Kata-Kata" Sukses Curi Perhatian Dunia Internasional

Film "Istirahatlah Kata-Kata" Sukses Curi Perhatian Dunia Internasional
info gambar utama

Kabar gembira dunia perfilman Indonesia datang dari belahan Eropa Timur. Film “Istirahatlah Kata-kata” yang ditayangkan 19 Januari 2017 ini telah berhasil membawa pulang penghargaan khusus dewan juri dalam kompetisi di acara International Film Festival Love is Folly yang berlangsung di kota Varna, Bulgaria. Penghargaan tersebut langsung diterima oleh Konsul Kehormatan RI di kota Varna, Krassimir Simov.

Total terdapat 102 film yang ditampilkan dalam acara yang berlangsung pada 25 Agustus - 3 September 2017 itu. Dan film “Istirahatlah Kata-kata” menjadi salah satu film yang menerima penghargaan kedua tertinggi setelah Grand Prix Award.

Dalam Festival Internasional tersebut, Indonesia memiliki sesi khusus yang bertajuk Indonesia Panorama yang menayangkan enam film nasional, , yaitu 'Salawaku' (2016), 'Istirahatlah Kata-kata' (2017), 'Nokas' (2016), 'Mother' (2016), 'Aisyah' (2016), dan 'Kejarlah Daku Kau Kutangkap' (1986).

Film Istirahatlah Kata-kata garapan sutradara Yosep Anggi Noen itu menceritakan penggalan kehidupan penyair sekaligus aktivis Wiji Thukul yang "dihilangkan" oleh rezim Orde Baru. Penggalan kehidupan Wiji yang dijadikan film ini khusus menceritakan tentang kehidupan Wiji yang melarikan diri dari beringasnya rezim hingga berdiam diri di Pontianak karena menjadi buron Orde Baru.

"Pemilihan film ini (Istirahatlah Kata-kata) untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut salah satu diantaranya adalah karena cerita Widji tukul dapat terjadi pada siapa saja, sehingga wakil dari bangsa lain pun bisa merefleksikan atas isi cerita tersebut," ungkap Sekar Ayu Asmara selaku kurator dari Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Selasa (5/9/17).


Sumber: Kumparan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini