Dari 26 Negara, Tim Pelajar Indonesia Meraih Tempat Terbaik Ketiga di Olimpiade IPTEK Internasional

Dari 26 Negara, Tim Pelajar Indonesia Meraih Tempat Terbaik Ketiga di Olimpiade IPTEK Internasional
info gambar utama

Dalam the 2nd International Olympiad of Metropolises yang diadakan di Moskow pada 4-9 September lalu tim pelajar Indonesia dari DKI Jakarta berhasil meraih tempat terbaik ketiga dari 26 negara pesaing di Eropa, Asia Afrika dan Amerika Latin. Olimpiade Internasional tersebut diikuti oleh sekitar 400 orang peserta dari 36 kota dunia.

"Banyak pengalaman berharga diperoleh para pelajar kita. Mereka dapat berfikir kritis, seperti keberanian berdebat dengan juri saat moderasi karena nilai yang diberikan dianggap keliru. Selain itu, makna Olimpiade sangat menarik, yaitu setiap peserta bukanlah musuh, tetapi teman di masa depan.” kata Muhamad Husin, Ketua Tim yang juga pendamping Tim Pelajar DKI Jakarta saat bertemu dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, di Moskow, Sabtu (9/09). Demikian rilis yang disampaikan oleh KBRI di Moskow.

Tim Pelajar DKI Jakarta terdiri dari 8 orang peserta yang berasal dari berbagai sekolah di Jakarta, yaitu SMAK 5 BPK Penabur, SMA Negeri 8, SMANU MH Thamrin, SMA Kolese Kanisius dan SMA Santa Ursula. Pelajar perwakilan dari Indonesia tersebut menempati posisi ketiga bersama beberapa kota lainnya, seperti Istanbul, Budapest, Zagreb, Chengdu, Leipzig, dan Riga.

Tim Pelajar DKI Jakarta disambut oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Wahid Supriyadi | Kemlu.go.id
info gambar

Duta Besar Wahid menyampaikan bahwa kehadiran Tim Pelajar DKI Jakarta tidak hanya membawa nama baik Jakarta, tertapi juga bangsa Indonesia. “Apa yang dilakukan para pelajar juga merupakan bagian dari diplomasi, karena diplomasi tidak hanya dilakukan para diplomat”, ujarDuta Besar Wahid.

Dalam Olimpiade Internasional itu, semua pelajar perwakilan Indonesia berhasil membawa pulang medali, 2 medali perak dan 6 medali perunggu. Medali perak dipersembahkan oleh Jason Jovi Brata untuk kategori Fisika dan Rendy Wijaya untuk Kimia. Sementara medali perunggu dipersembahkan oleh Prawira Satya Darma untuk Fisika, Filbert Fedinand dan Kristoforus Jason dalam olimpiade Matematika, Muhammad Ariqsyah Indra untuk Kimia,Inigo Ramli dan Rania Rusdy dalam kategori Informatika.

“Banyak peserta yang sudah memiliki pengalaman di berbagai Olimpiade sehingga mereka terlihat siap berlomba. Kita perlu persiapan yang lebih banyak lagi untuk lomba seperti ini di masa mendatang,” kata Inigo Ramli, salah seorang peserta Tim Pelajar DKI Jakarta.

DKI Jakarta merupakan satu-satunya wakil dari Asia Tenggara. Kota-kota lain peserta Olimpiade adalah Abu-Dhabi, Almaty, Astana, Baku, Banja Luka, Belgrade, Bishkek, Bratislava, Budapest, Wina, Gaborone, Hanover, Hong Kong, Düsseldorf, Zagreb, Jerusalem, Krakow, Leipzig, Lima, Luoyang, Milan, Minsk, Moskow, New-Delhi, Beijing, Riga, Roma, St. Petersburg, Sofia, Istanbul, Tallinn, Tel-Aviv, Helsinki, Chengdu dan Shanghai.

Tak hanya Olimpiade, Tim pelajar DKI Jakarta di Moskow saat itu juga berkesempatan menyaksikan kepiawaian orang-orang Rusia dalam membawakan tarian-tarian daerah Indonesia. Disana mereka juga berbaur dengan masyarakat dan diaspora Indonesia di Rusia karena pada saat bersamaan diselenggarakan acara perkenalan pejabat baru KBRI Moskow, pertemuan dengan diaspora Indonesia dan sekaligus pembubaran panitia Festival Indonesia 2017. Hampir seminggu berada di Moskow, kerinduan Tim Pelajar DKI Jakarta terhadap masakan Indonesia terpenuhi dengan adanya sajian hidangan makan siang, seperti soto ayam dan sate.


Sumber: Kemlu.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini