Rumah Panjang: Miniatur Kerukunan di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Rumah Panjang: Miniatur Kerukunan di Perbatasan Indonesia-Malaysia
info gambar utama

Rumah panjang merupakan sebuah bangunan yang berderet memanjang di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Di dalam rumah panjang, terdiri dari banyak petak rumah milik puluhan kepala keluarga. Setiap petak rumah terdiri dari kamar tidur, ruang tamu, dan dapur. Secara geografis, rumah pajang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.

Pada bagian depan setiap petak rumah, terdapat area luas memanjang yang digunakan sebagai teras bersama. Di teras bersama ini para penghuni berinteraksi setiap harinya. Penghuni rumah panjang sangat heterogenitas. Mereka memiliki latar belakang yang beragam, berbeda agama, pendidikan, dan status sosial. Permasalahan kerap datang, tetapi teras panjang menjadi saksi penyelesaian setiap masalah. Mereka tetap hidup secara rukun dan damai. Anak-anak yang hidup di rumah panjang telah belajar memahami perbedaan sedari kecil. Anak-anak terbiasa hidup bersama dalam perbedaan agama, pendidikan, dan kehidupan sosial lainnya.

Teras Bersama di Dalam Rumah Panjang
info gambar

Rumah panjang menjadi rumah bersama yang selalu digunakan untuk mediasi atau musyawarah jika terjadi konflik antarsesama. Biasanya, yang menjadi mediator adalah para tetua adat, seperti Tumenggung dan Patih yang mengayomi umat Katolik dan Kristen, serta Punggawa yang memangku umat Islam (Melayu). Kebersamaan hak dan kewajiban adalah hal mutlak yang selalu dikedepankan.


Sumber: kemenag.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini