Nusa Tenggara Timur Terang Terus

Nusa Tenggara Timur Terang Terus
info gambar utama

Berulang kali meyakinkan diri, ini adalah sebuah amanah hebat yang hanya diberikan kepada orang-orang yang hebat. Terbiasa dengan suasana malam yang terang benderang di Pulau Jawa, membuat saya sangat heran ketika melihat Nusa Tenggara Timur yang masih memiliki banyak sisi gelap di malam hari. Masih ada banyak desa di NTT yang sampai di usia kemerdekaan Indonesia yang ke 72 ini masih dilanda kegelapan, belum teraliri listrik. Bisakah teman-teman bayangkan kehidupan tanpa adanya listrik? Masih bisakah hidup dengan situasi seperti itu? mungkin saja bisa, namun bisakah berkembang kemampuan kita dalam keadaan seperti itu? Tidak bisa baca buku dengan leluasa di malam hari, tidak bisa beraktivitas dengan maksimal di malam hari dan hanya punya waktu dari pukul 6 pagi hingga 6 petang untuk dapat melihat wajah orang-orang terkasih dengan jelas setiap hari.

Tak heran jika Bapak Presiden RI, Joko Widodo, mengamanahkan kepada PLN Wilayah NTT untuk segera merealisasikan wacana 100% desa berlistrik di NTT. Sayang sekali jika potensi wisata di NTT harus padam di malam hari. Itulah mungkin yang menyebabkan banyak rekan-rekan calon pegawai PT PLN (Persero) ditempatkan di Wilayah Nusa Tenggara Timur. Visi kami sederhana, Nusa Terang Terus, namun realisasinya jangan ditanya, sulitnya luar biasa. Bukan hal yang mudah melistriki wilayah yang sulit akses dan sulit dibangun jaringan-jaringan listrik. Merubah pola pikir masyarakat yang sudah terbiasa hidup dengan cahaya lampu minyak, agar dapat menerima hadirnya listrik dengan segala dampak baik dan buruknya juga bukan perkara yang mudah. Demi tercapainya Indonesia yang tidak hanya terang di satu sisi, kami harus membuang jauh kata sulit. Membuatnya menjadi sebuah amanah dengan balasan pahala dari Yang Maha Mengatur Segalanya, pasti bisa kami realisasikan.

Salah satu tahapan yang dapat saya ikuti, karena basic saya bukan teknik melainkan keuangan, adalah sosialisasi desa berlistrik di Talibura, Kabupaten Sikka, NTT. Tepatnya bulan Juli tahun 2017, saya dan rombongan divisi Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) Area Flores Bagian Timur melakukan sosialisasi langsung dengan masyarakat disana. Jalan yang kami lalui bukan jalan aspal, melainkan pasir yang rentan sekali menerbangkan debu. Untung saja, tidak terlalu jauh letaknya dari Kota Maumere.

Tidak seperti sosialisasi pada umumnya yang menggunakan proyektor dan pengeras suara serta hidangan lengkap, sosialisasi kami kali ini berlangsung dengan sangat sederhana. Dengan dihadiri Bapa Desa (sebutan untuk Bapak Kepala Desa), Bapa Tua (sebutan untuk sesepuh laki-laki) dan beberapa warga Desa Talibura, sosialisasi kami lakukan dengan menyampaikan manfaat hadirnya listrik untuk kehidupan sehari-hari hingga hal-hal penting lainnya terkait enrgi listrik. Banyak sekali potensi yang bisa diberdayakan dari Desa Talibura apabila berhasil dilistriki. Selain kondisi alamnya yang sangat indah karena dekat dengan laut dan perbukitan, potensi kekayaan laut Desa Talibura tidak perlu diragukan lagi. Banyak penduduk yang mata pencahariannya nelayan, terlihat dari banyaknya kapal nelayan disekitar rumah penduduk. Jika listrik sudah dapat dinikmati, masyarakat Desa Talibura dapat mengembangkan hasil tangkapan ikannya, tidak hanya dijual mentah namun juga dapat diolah terlebih dahulu, agar ikan awet, dapat dimasukkan ke dalam kulkas dan masih banyak hal lain yang dapat dilakukan di Desa Talibura. Potensi wisata pun dapat dikembangkan disini. Membangun sarana dan prasarana yang dapat mengundang wisatawan lokal maupun turis asing tentu saja dapat lebih mudah dilakukan apabila listrik sudah mengalir.

Kami sampaikan pula mengenai pentingnya listrik untuk kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat khususnya anak-anak. Mereka berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar di malam hari sama seperti rekan-rekan seusianya yang mungkin sudah lihai bermain internet, memiliki wawasan melebihi apa yang sanggup mereka lihat di Desa Talibura, melihat betapa luasnya kesempatan untuk mereka merealisasikan mimpi, tidak hanya melulu berputar pada kebiasaan yang telah ada, namun perubahan untuk menjadi lebih baik bisa saja dicapai. Fasilitas kesehatan dapat lebih baik diaplikasikan di Desa Talibura, mengingat sulitnya akses ke Rumah Sakit besar, apabila listrik telah ada, Puskesmas ataupun Posyandu dapat didirikan untuk melayani warga desa. Bukan perkara yang mudah memang, namun bukan perkara yang mustahil pula.

Melihat realita seperti ini, tentu saja membuat saya sangat bersyukur dapat menikmati listrik sejak pertama kali lahir di dunia. Kontribusi yang dapat dilakukan untuk Indonesia yang lebih terang tidak boleh berhenti di pulau-pulau yang sudah kita anggap nyaman. Mana yang lebih butuh? Mana yang masih harus diperjuangkan? Listrik untuk kebutuhan primer masyarakat yang di bagian belahan Indonesia lain mungkin bukanlah perkara yang sulit. Sulit memang, siapa yang bilang semua ini mudah?

Semoga selalu dalam LindunganNya, insan kelistrikan nasional.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini