Mengenal Lebih Dekat Pesona Keelokan Batik Madura

Mengenal Lebih Dekat Pesona Keelokan Batik Madura
info gambar utama

Siapa yang tidak kenal batik madura. Ya, Madura memang tak hanya terkenal dengan daerah penghasil garam ataupun karapan sapinya, pulau ini juga terkenal dengan eksotika memikat dari batik tulisnya.

Tak kalah populer dari batik Yogyakarta, Solo atau Cirebon, batik Madura pun menawarkan kekhasannya sendiri. Perbedaan menarik yang menjadi ciri khas batik madura ini terletak pada motif maupun warnanya. Warna-warna yang digunakan terkesan kuat dan berani yang membuat batik madura menjadi batik favorit bagi pecinta kain batik. Dalam sebuah kain batik bisa terdapat dua atau lebih warna yang berpadu secara elok.

Merah, kuning, dan hijau muda, itulah warna ungulan batik madura. Untuk menciptakan warna khas yang indah itu, para pengrajin menggunakan bahan pewarna alami atau disebut soga alam. Misalnya warna merah yang dihasilkan dari buah mengkudu dan tingi. Warna biru diperoleh dari daun tarum. Dan untuk warna hijau diciptakan dari kulit mundu ditambah dengan tawas. Efek terang atau gelap yang dihasilkan bergantung pada lamanya perendaman kain itu sendiri, bisa 3 bulan bahkan hingga 1 tahun. Makin lama kain direndam, maka akan semakin tahan lama dan gelap pula warna yang akan dihasilkan.

Bermacam indahnya warna batik madura | Viva.co.id
info gambar

Tiap warna pada kain batik menyimpan makna tersendiri. Warna merah misalnya, warna ini melambangkan karakter masyarakat Madura yang kuat dan keras, sedangkan warna hijau melambang warna religi dimana beberapa kerajaan Islam didirikan dan berkembang di Madura, kuning melambangkan bulir-bulir padi yang ditanam oleh penduduk setempat.

Dilansir dari Binanalar.com, Maiyah selaku pengrajin batik asal kabupaten Pamekasan mengaku bahwa walaupun warna batik Madura didominasi warna terang, pelanggan tidak pernah sepi dari taun ke tahun. Pasalnya, kreatifitas pengrajin batik selalu menyuguhkan motif baru yang beragam serta harga yang variatif.

Para pengrajin di Madura saat membatik | Mister Pangalayo
info gambar

Berbicara mengenai motif, batik madura memiliki motif yang lebih bebas dan beragam. Para pengrajin bebas menentukan goresan canting apa yang akan digambar diatas kain. Ya, memang pembuatan motif batik didasarkan oleh naluri dan pikiran si pengrajin. Oleh karena itu, motif batik madura memiliki kisahnya maasing-masing.

Karaben sapeh, sakereh, kempeng salederih, padih kepa, dan manik-manik merupakan motif yang sudah dipatenkan. Selain itu, motif yang biasa dijumpai antara lain tumbuhan, binatang, sekarjagat, keong mas, daun memba, gorek basi, dan kombinasi bentuk-bentuk lain sesuai dengan kreativitas pembatiknya.

Primadona Batik Madura

Adalah Batik Gentongan, primadona dari batik Madura. Disebut gentongan karena proses pembuatannya melalui proses perendaman warna dalam gentong. Pengrajin batik akan mencelup-celupkan kain batik yang telah digambar kedalam gentong dan mendiamkannya selama 24 jam,lalu mengulang mencelup-celupkannya lagi. Hal ini dilakukan selama enam bulan sampai satu tahun.

Proses pembuatan batik Gentongan | Tempo.co
info gambar

Tak heran jika batik ini dapat berumur hingga puluhan tahun dengan warna yang masih tetap melekat. Itulah yang menyebabkan harga kain batik Gentongan mencapai dua hingga lima juta rupiah perpotongnya.Dibutuhkan dedikasi yang tinggi untuk membuatnya. Dalam tradisi di Madura, batik gentongan sendiri memiliki nilai lebih di mata masyarakatnya.

Gentong yang dipakai untuk merendam kain batik berbahan pewarna alami, seperti kulit mengkudu, buah jelawe, kulit pohon jati, kayu jambal, tawas, dan jirek. Uniknya gentong yang digunakan untuk membuat batik memiliki histori dan nilai magic. misalnya jika pembatiknya berkabung warnanya menjadi gelap. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Zainul, salah satu pegawai pesona batik Madura yang dilansir Republika.co.id.

Batik gentongan, produk andalan batik Madura| Republika.co.id
info gambar

Hal yang menarik dari batik Gentongan yang tidak terdapat pada kain batik dari daerah manapun juga yaitu jenis batik ini dilukis pada kedua sisi kain,bagian sisi luar dan dalam. Tehnik pewarnaannya dengan menggunakan malam sengaja dibuat tidak menutup sempurna sehingga membentuk retakan-retakan alami yang indah.

Bagaimana awal mula batik Madura?

Dicatat dari sejarahnya, batik Madura sendiri memang sudah ada sejak zaman kerajaan di abad ke 16 dan 17. Sudah lama memang. Kala itu diceritakan mengenai peperangan antar dua penguasa yakni Raden Azhar dengan Ke’ Lesap. Batik sendiri dipakai oleh Raden Azhar ketika berperang maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengenakan batik, penguasa tersebut terlihat gagah dan berwibawa.

Tak perlu heran, karena memang pada saat itu batik dijadikan sebagai simbol kerajaan yang memiliki nilai tinggi. Saat itu batik yang banyak digunakan oleh para pembesar kerajaan ialah motif parang atau dalam bahasa Madura sendiri disebut motif leres dengan garis melintang yang simetris. Pada saat itu pun, batik dengan motif ini diperkenalkan oleh Adipati Sumenep sendiri. Sehingga batik dengan motif parang mulai sangat popular di Madura.

Hingga sampai saat ini motif batik madura telah banyak mengalami perkembangan yang terbilang luar biasa.Dan tidak hanya populer diselingkup pulau Madura saja. Sebagai salah satu bentuk seni tinggi, batik Madura telah banyak diminati oleh para pencinta batik baik dari Indonesia maupun dari Mancanegara.


Sumber: Dirangkum dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini