Mengenal Kemegahan Gunung Agung di Bali Yang Kamu Perlu Tahu

Mengenal Kemegahan Gunung Agung di Bali Yang Kamu Perlu Tahu
info gambar utama

Merupakan gunung tertinggi di Bali dengan ketinggian 3.031 mdpl, Gunung Agung terletak di kecamatan Rendang, kabupaten Karangasem, Bali. Perubahan status yang bermula siaga dan kini menjadi awas, Gunung Agung marak menjadi pemberitaan di portal-portal berita Indonesia dan juga internasional. Tak urung, hal ini pun menarik perhatian para netizen, khususnya bagi teman-teman yang sudah terbiasa menjajaki Bali sebagai destinasi favoritnya. Namun, apa kawan GNFI sudah tahu fakta-fakta yang menarik dibalik raksasanya Gunung Agung ini?

Posisi Gunung Agung yang berada dalam barisan Ring of Fire

Ring of Fire atau yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik ialah daerah yang acapkali mengalami gempa bumi dan juga letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Cekungan atau daerah ini menyerupai tapal kuda dengan cakupan wilayahnya sepanjang 40.000 km.

Gunung Agung sebagai gunung api aktif dari 130 gunung api di Indonesia (geography.name)
info gambar

Gunung Agung dalam konstruksi spiritualitas umat Hindu di Bali

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa umat Hindu sangat erat hubungannya dengan alam. Kedekatan hubungan ini tak lain dan tak bukan merupakan refleksi spiritualitas mereka dengan dewa dimana Gunung Agung menjadi pusat koneksi antara manusia dengan para dewa.

Profesor kelahiran German dan juga seorang antropolog Thomas Anton Reuter dalam bukunya yang berjudul Custodians of the Sacred Mountains: Culture and Society in the Highlands of Balimengungkapkan bahwa orang pertama yang memimpin pelarian Majapahit ke Bali yaitu Maharishi Markandeya baru berhasil menetap di Bali datang ke kaki Gunung Agung. Gunung Agung, bagi umat Hindu merupakan tempat suci dimana Dewa Siwa bersemayam disana. Pendewaan gunung ini tertera dalam Kitab Purana dan dijadikan dasar serta simbol Lingga yang menjadi tempat Dewa Siwa berada.

Hubungan spiritualitas ini dapat dilihat dengan dibangunnya Pura Besakih di kaki Gunung Agung. Selain itu umat Hindu percaya bahwa di tempat-tempat tinggilah hidup para dewa, dimana dewa dianggap symbol keagungan penjaga alam semesta dan Pura Besakih merupakan Kahyangan Jagat (pura universal). Inilah mengapa masyarakat rela naik turun gunung dikarenakan mereka menganggap gunung-gunung ialah tempat para dewa bersemayam dan dalam sejarahnya, Pura Besakih dan Gunung Agung merupakan pondasi awal terciptanya masyarakat Bali.

Pura Besakih dikaki Gunung Agung (wikimedia commons))
info gambar

Daya tarik Gunung Agung sebagai destinasi wisata

Beberapa mungkin baru mengetahui eksistensi Gunung Agung dari maraknya pemberitaan saat ini, dan beberapa atau mungkin banyak dari kawan GNFI yang barangkali sudah akrab dengan Gunung Agung ini. Faktanya, Gunung Agung sudah akrab sekali di mata mancanegara. Negara mana sajakah itu?

Tiap tahunnya Gunung Agung ini dikunjungi kurang lebih oleh 800 orang. Pada tahun lalu misalnya, sekitar 800-1.000 pendaki termasuk warga lokal datang untuk memenuhi rasa keingintahuan mereka terhadap Gunung Agung. Sedangkan untuk pendaki asingnya sangatlah beragam, mulai dari Perancis, German, Malaysia, Belanda, India, Singapura, dan China.

Dua wisatawan berfoto dengan latar belakang Gunung Agung (ANTARA FOTO/NYOMAN BUDHIANA)
info gambar

Komang Kayun selaku Koordinator Pemandu Pendakian Gunung Agung menyatakan bahwa rata-rata wisatawan mancanegara tertarik dan gemar dengan Gunung Agung melihat statusnya sebagai gunung terbesar dan juga tertinggi di Bali. Hal ini beralasan karena wisatawan ingin melihat pemandangan dari puncak Gunung Agung itu sendiri.

menuruni puncak Gunung Agung (KOMPAS.COM/FIKRIA HIDAYAT)
info gambar


Sumber: diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini