Sampah sering sekali menjadi masalah yang sulit terselesaikan. Kadang pun tidak bisa diselesaikan dan semakin menumpuk seperti gunung di tempat pembuangan sampah atau disembarang tempat. Terutama sampah sampah non organik seperti plastik, bekas botol minum, dan sampah yang berasal dari sisa-sisa barang manusia.
Namun semua masalah yang ditimbulkan oleh sampah dapat diatasi secara kreativ oleh warga di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Komunitas Trawas Trashion Carnival (TTC) mampu memanfaatkan sampah menjadi mahakarya kostum unik dengan mengambil tema fantasi Kerajaan Majapahit.
:strip_icc():format(webp)/liputan6-media-production/medias/1727163/original/004259900_1506990238-IMG_20171002_180851.jpg)
Berbagai bentuk kostum yang dikenakan oleh ribuan peserta memiliki keunikan, ada juga kostum mahakarya yang terinspirasi dari legenda seperti, Ratu Kencana Wungu, Surya Majapahit, Pohon Maja, Pusaka Majapahit, hingga burung Garuda telah diciptakan.
“Kami menampung semua limbah sampah masyarakat, dari sampah-sampah plastik, kardus, karton susu atau bungkus rokok bisa kita manfaatkan,” tutur Presiden TTC Tri Mulyanto, dikutip dari liputan6.com.

Sebelum menjadi sesukses seperti beberapa tahun belakangan,Tri dan kawan-kawan pernah menimba ilmu sampai ke daerah Banyuwangi dan Jember untuk belajar cara membuat aksesoris sayap, mahkota dan ekor. Hasilnya, kostum kolosal Majapahitan selalu mampu menghipnotis penonton di acara-acara parade dan festival di berbagai kota.
Dilansir dari liputan6.com, kerja keras Tri dan kawan-kawan membuat Kostum TTC pernah menjuarai berbagai perlombaan. Seperti, Parade Batik Kota Mojokerto di tahun 2015 dan 2017, Tretes Fashion Carnival 2016. Dari sinilah, kostum-kostum yang dimiliki TTC mulai dilirik para peminat yang tak hanya dari kalangan orang dewasa, melainkan kostum untuk karnaval Taman Kanak-kanak pun pernah dibuatnya.

Walaupuni semakin banyak pesanan yang diterima, Tri tak pernah meninggalkan identitas Mojokerto yakni Kerajaan Majapahit. Tema Majapahit selalu disisipkan mulai dari pusaka, artefak hingga pernak pernik lainnya.
"Ini identitas yang membedakan TTC dengan kostum karnaval lainnya. Ketika orang melihat, mereka akan tahu bahwa kami dari Mojokerto," ujarnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News