Indonesia itu Kaya, Melalui Menjaga dan Memberi Sebagai Penangkal Korupsi

Indonesia itu Kaya, Melalui Menjaga dan Memberi Sebagai Penangkal Korupsi
info gambar utama

Hidup miskin di negeri ini tak membuat patah hati. Galau melanda memang sering terjadi, tapi lihatlah, kepuasan selalu menyelimuti. Memilih kehidupan, bukan menjadi hak insan ketika akan dilahirkan. Kewajiban satu-satunya adalah memilih kehidupan untuk menjaga dan memberi. Hidup dinegara dengan ragam budaya, kearifan lokal, dan kekayaan alam membuat tetangga iri ingin melihat, merasakan dan memilikinya. Tak heran jika lirik lagu yang mengatakan "Tongkat kayu dan batu jadi tanaman" memang benar adanya . Indonesia, surga dengan segudang titipan yang diberikan ilahi, telah membuat hati merasa cukup dan bangga. Negara kepulauan terbesar di dunia, penghasil gas alam cair terbesar didunia, jumlah suku dan bahasa terbanyak didunia, dan Negara dengan gudang prestasi terbanyak di dunia ada disini.

lalu apa yang perlu di pikirkan?

Tidak ingatkah ketika Soekarno berkata dengan yakin dan lantangnya "Beri aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia" . Keraguanpun sudah tak perlu dihiraukan lagi, bahwa ditangan pemuda lah rumah kita ini akan maju kedepan. Indonesia memang terbatas, tapi lihatlah, kekayaan Indonesia yang tak terbatas. Alam menyediakan semuanya disini, energi, sumberdaya, dan hiburan dapat kau temui, dengan kedaan mata dan hati terbuka lebar setelahnya. Satu-satunya yang dapat kita pilih adalah menjaga dan memberi

Manusia sebagai makhluk sosial, selalu membutuhkan orang lain untuk membantunya didalam melangsungkan hidup. Keluarga adalah salah satu contohnya. Kita tau jika keluarga hanya dihuni satu orang saja, apakah masih bisa disebut keluarga ? jawabanya adalah tidak, itulah makhluk sosial. Melalui keluarga kita dapat melakukan apapun, mengorbankan apapun demi terciptanya keluarga yang bahagia dan sejahtera. Begitupun dengan posisi kita hidup di negeri kaya ini. Kita hidup disini ibarat seorang anak dan pemuda didalam keluarga. Ayah kita telah memeberi dan menyediakan kekeyaan alam yang melimpah untuk nafkah hidup kita. ibu kita telah mendidik kita bagaimana cara untuk hidup melalui ribuan kearifan lokal dengan budaya luhur Indonesia . Lalu kita sebagai anak, apa yang harus kita lakukan, tidak lain hanyalah menjaga dan memberi.

Menjaganya untuk adik yang akan segera lahir lalu memberikanya agar adik kita bisa hidup dengan kehidupan yang lebih baik . Begitulah sifat dasar lahiriah kita. Akan tetapi perasaan manusia yang tidak pernah merasa puas membuat manusia semakin serakah hingga ayah dan ibu kita bersedih. Semua nafkah yang telah diberikan diambilnya tanpa kita menjaga dan memberi. Kebudayaan dan kearifan lokal yang telah ibu didik pun dewasa ini sudah mulai luntur. Itulah yang membuat keluarga kita semakin lama semakin tak terkendali.

Keserakahan ladalah alasan utama hancurnya keluarga kita, lalu apakah kita dapat memperbaikinya ? Jawabanya "bisa". Hanya mealalui menjaga dan memberi kita dapat memperbaiki semua hal yang telah terlanjur hilang. Lalu apakah kita masih akan terus hidup seperti ini ?


Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini