Kisah Tintin dan Gagasan Mengabadikan Bandara Kemayoran

Kisah Tintin dan Gagasan Mengabadikan Bandara Kemayoran
info gambar utama

Jika mendengar nama Kemayoran, mungkin yang terlintas pertama kali dalam benak kita dalah Pekan Raya Jakarta (PRJ), sebuah event tahunan yang memang digelar di Kemayoran. Mungkin masih ada yang belum mengetahui, bahwa dulunya, Kemayoran terkenal karena tempat ini menjadi bandar udara internasional pertama di Indonesia.

Dilansir dari Wikipedia, landasan bandar udara ini dibangun pada tahun 1934 dan secara resmi dibuka pada tanggal 8 Juli 1940. Namun sebenarnya mulai tanggal 6 Juli 1940 tercatat bandar udara ini sudah mulai beroperasi dimulai dengan pesawat pertama yang mendarat jenis DC-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia Belanda, KNILM (Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maatschapij) yang diterbangkan dari Lapangan Terbang Tjililitan. Tercatat pesawat ini beroperasi di Kemayoran sampai akhir beroperasi.

Sekitar tahun 1975, penerbangan internasional untuk sementara waktu dialihkan ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma karena padatnya jadwal penerbangan kala itu. Lalu kemudian Bandar Udara ini perlahan mulai berhenti beroperasi pada tanggal 1 Januari 1983 dan resmi berhenti beroperasi pada tanggal 31 Maret 1985 tepatnya pukul 00:00 WIB dengan dimulainya pemindahan aktivitas penerbangan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang baru saja diresmikan, hingga sekarang.

Jika kita ke kawasan Kemayoran saat ini, memang tak terlihat bahwa kawasan tersebut adalah bekas bandar udara internasional, tak banyak lagi yang tersisa. Mungkin hanya bekas bangunan ATC 9 (Air Traffic Control) yang masih bisa kita lihat sampai sekarang.

Pesawat Concorde pun pernah mendarat di Kemayoran | (foto ilustrasi ) concordesst.com
info gambar

Padahal dulunya, bandara ini cukup terkenal di Asia Tenggara. Mulai dari pesawat sipil hingga pesawat militer pernah mendarat di sini, sebut saja pesawat jenis Fokker, DC-3 Dakota yang tercatat mendarat dan terbang dari sejak awal dan akhir dioperasikannya bandar udara ini. Bahkan saat hadirnya pesawat berbadan lebar generasi awal seperti Boeing 747 dan Airbus A-300.

Bahkan, bandara ini pernah didarati pesawat terbang komersial paling cepat di dunia, yakni Concorde.

Bandara Kemayoran tahun 70-an | Wikipedia
info gambar

Konon, Bandara Kemayoran ini pernah disebut sebagai bandara terbaik di timur kala itu. Yang menarik, Bandar Udara Kemayoran pernah menjadi salah satu setting latar komik Tintin yang terkenal, yakni penerbangan 714 ke Sydney, dengan menampilkan pemandu lalu lintas (tower) Kemayoran. Gambar yang ditampilkan pun benar-benar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Tintin di Kemayoran | pegipegi.com
info gambar

Tintin, Kapten Haddock, dan Prof. Calculus tiba di Jakarta Tintin, Kapten Haddock, dan Prof. Calculus tiba di Jakarta | pegipegi.com
info gambar
(foto kaskus.co.id)
info gambar
Pesawat Qantas di komik Tintin, tiba di Kemayoran | merdeka.com
info gambar

Bandar udara ini memiliki dua landasan pacu yang bersilangan, yakni landasan pacu utara-selatan (17-35) dengan ukuran 2.475 x 45 meter dan landasan pacu barat-timur (08-26) dengan ukuran 1.850 x 30 meter. Dua landasan pacu tetap dipertahankan sebagai jalan utama dengan median (pembatas jalan) yang tidak permanen. Pada bekas landas pacu utara-selatan diberi nama Jalan Benyamin Suaeb, nama seorang tokoh dan artis serba bisa kelahiran Jakarta yang merupakan warga asli Kemayoran, oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

Ratu Juliana dari Belanda di Kemayoran 1970 | wikipedia
info gambar

Karena bandar udara ini dinilai bersejarah dalam perkembangan kedirgantaraan Indonesia, maka banyak komunitas-komunitas pencinta kedirgantaraan Indonesia yang menginginkan agar bekas bandar udara ini segera dilestarikan, serta dimuseumkan.

Bekas bangunan ATC | wikipedia
info gambar

Gayung pun bersambut. Angkasa Pura I sebagai salah satu pengelola bandara di Indonesia, berencana untuk memulai pem gagasan pembangunan Museum Bandara Kemayoran Indonesia.

Bekas Landasan Pacu, dilihat dari udara | wikipedia
info gambar

“Kami menaruh perhatian besar untuk menyelamatkan cagar budaya bekas Bandara Kemayoran sebagai bandara komersial tertua di Indonesia. Selain itu, sejarah panjang Angkasa Pura Airports juga tak bisa lepas dari keberadaan tempat ini. Untuk itu kami bermaksud menginisasi sebuah upaya yang lebih konkret,” jelas Marketing & Business Development Director Angkasa Pura Airports, Moch. Asrori.

Jalan yang 'keras' dan bagus. Bekas landasan pacu | kompasiana.com/christiesuharto
Jalan yang 'keras' dan bagus. Bekas landasan pacu | kompasiana.com/christiesuharto

Tujuan awalnya adalah untuk menyelamatkan bangunan bekas terminal dan menara pengatur lalu lintas udara Bandara Kemayoran, lalu berkembang untuk menjadikannya sebagai sebuah Museum Bandara Kemayoran demi menyelamatkan cagar budaya ini.

Bandara Internasional Kemayoran | angkasapura.co.id
info gambar

“Kami telah mendapatkan ijin dari Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menggunakan lantai 2 dan lantai 3 bekas terminal Bandara Kemayoran. Kami sepakat untuk turut menjaga dan merawat cagar budaya ini,” kata Asrori lagi.

Menara Bandara Kemayoran telah dijadikan sebagai benda cagar budaya DKI Jakarta berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993 yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Soerjadi Soedirja. Menara ini merupakan bagian dari Bandara Internasional Kemayoran yang memiliki peran sentral dalam lalu lintas penerbangan komersial internasional.

__________________

Sumber:

wikipedia.com

Angkasapuramagz.com

Pegipegi.com

kompasiana.com/christiesuharto

Foto :

Wikipedia

kompasiana.com/christiesuharto

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini