Tamu Kehormatan. Seni Budaya Indonesia Melenggang di Europalia Arts Festival 2017

Tamu Kehormatan. Seni Budaya Indonesia Melenggang di Europalia Arts Festival 2017
info gambar utama

Indonesia terpilih sebagai Guest Country atau Negara Tamu Festival Seni Europalia Indonesia 2017, berdasarkan Memorandum of Understanding Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Europalia International, tertanggal 14 Juli 2015, serta ditandatanganinya Framework Agreement Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Europalia International tertanggal 7 Desember 2015.

Sejumlah kesepakatan telah dicapai, terkait organisasi, program, pembiayaan, pembelanjaan, dan komunikasi. Terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan telah melalui seleksi ketat dan panjang. Di Asia baru ada 3 negara yang pernah menjadi Guest Country (Jepang – 1989, China – 2009, dan India – 2013).

Soft Launching Press Conference Europalia Arts Festival lndonesia 2017 (© bekraf.go.id)
info gambar

Sebuah kebanggaan Indonesia akan menjadi tamu kehormatan ajang festival kebudayaan terbesar di Eropa, yakni Europalia Arts Festival 2017. Selama empat bulan mulai Oktober 2017 hingga Januari 2018, Indonesia akan menjadi perhatian negara-negara Eropa. Masyarakat di tujuh negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Belagia, Jerman, Polandia, Prancis dan Austria akan dibuai dengan indahnya ragam budaya Indonesia. Dengan diboyongnya 460 seniman ke negara-negara tersebut, menunjukkan keseriusan anak bangsa mengangkat budaya Indonesia ke kancah Internasional.

Tampil dalam 228 agenda budaya, yang terbagi dalam 69 pertunjukkan tari dan teater, 71 pertunjukkan musik, 36 karya sastra, 38 karya film dan 14 pameran serta program arsitektur bertajuk “Specific-Generik-Tribe” dengan tema Heritage, Contemporary, Creation dan Exchange. Tak ketinggalan untuk menghadirkan pameran komik Indonesia, mengingat Brussels di Belgia adalah ibu kota komik dunia maka ini menjadi tantangan dan peluang emas untuk memperkenalkan tradisi seni grafis Indonesia yang luar biasa kaya.

Ragam Budaya Indonesia (© i0.wp.com)
info gambar

Bertajuk “Rampai Indonesia”, festival ini akan menjadi wadah menampilkan seni budaya tradisional dan kontemporer multidisiplin yang dipersembahkan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Terdapat tiga faktor sukses yang dipegang dalam berjalannya penyelenggaraan acara ini. Adalah sukses dalam penyelenggaraan, sukses dalam promosi dan sukses sesuai apa yang bisa didapat, mulai dari bidang perdagangan, pariwisata dan investasi setelah penyelenggaraan event besar ini. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang mempunyai potensi alam dan budaya beragam, dengan semangat Bhineka Tunggal Ika.

Terdapat tiga hal yang dalam dijual dalam dunia pariwisata. Adalah produk, proses dan filosofi. Sehingga penting untuk menghadirkan filosofi dari karya seni, agar publik Internasional, dalam hal ini masyarakat Eropa mengerti makna atas sajian budaya yang ditampilkan, mengingat bahwa culture dan nature resources yang dimiliki Indonesia sangat kuat.

Ilustrasi Ragam Suku Bangsa Indonesia (© 2.bp.blogspot.com)
info gambar

Ragam seni budaya yang ditampilkan nanti telah melalui hasil kurasi karya seni oleh kurator Europalia Indonesia dan Europalia internasional. Berbagai disiplin artis akan ditampilkan melalui dasar empat pilar. Yakni heritage, menampilkan warisan budaya Indonesia. Kedua contemporary, yaitu pertunjukan seni kontemporer Indonesia. Ketiga creation, menampilkan hasil kreasi baru karya para seniman Indonesia. Dan yang terakhir exchange, adalah kolaborasi seni yang dihasilkan secara persamaan oleh seniman Indonesia dan Eropa.

Dengan keseimbangan antara cultural dan commercial value, maka culture industry Indonesia akan semakin meningkat. Menteri pariwisata pun mengajak dengan semangat Indonesia Incorporated yang tertuang dalam pelaksanaan bersama.


Sumber: threevenue.com | lifestyle.liputan6.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini