Ukir Penghargaan di SVC Asia 2017. Startup Menuju Peningkatan Mutu Agraris Indonesia

Ukir Penghargaan di SVC Asia 2017. Startup Menuju Peningkatan Mutu Agraris Indonesia
info gambar utama

Bisnis startup di tanah air selama ini masih disandang oleh para startup yang bergerak di bidang e-commerce dan layanan on demand. Padahal Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia dengan penghasilan dari sektor pertanian yang sangat melimpah serta menyerap banyak tenaga kerja masyarakat Indonesia.

Melihat potensi tersebut, akhirnya mulai bermunculan beberapa startup yang membuat aplikasi untuk mengembangkan bisnis di bidang pertanian. Tak cuma mendapat produk pertanian berkualitas, startup dan aplikasi ini juga bisa membantu untuk mendapat informasi soal harga produk pertanian. Di sisi lain, startup dan aplikasi pertanian ini juga bisa menjadi sumber informasi bagi petani mengenai cara bercocok tanam, solusi masalah pertanian, dan sebagainya.

Petani Indonesia (© mongabay.co.id)
info gambar

Adalah salah satunya CROWDE, platform investasi urunan publik untuk permodalan petani, berhasil memboyong dua penghargaan, yakni SVC Asia Enterprise dan Syngenta Agriculture Social Enterprise Award di Social Venture Challenge Asia (SVC Asia) 2017 di Singapura awal Oktober ini.

CROWDE memenangkan penghargaan SVC Asia 2017 (© tekno.liputan6.com)
info gambar

Startup ini mewakili Indonesia di ajang yang diselenggarakan DBS Foundation dan National University of Singapore. Dari penghargaan ini, CROWDE membawa pulang uang tunai senilai SGD 40.000.

Chief Marketing Officer CROWDE, Dayang Melati, mengatakan tahapan perlombaan melibatkan para pengusaha sosial dari seluruh Asia yang berlangsung selama enam bulan, dan diikuti lebih dari 1.800 social enterprise.

Dari 30 negara peserta, CROWDE dan empat tim lainnya lolos ke-16 besar dan mewakili Indonesia di tahap final. Tiga anggota tim CROWDE, yaitu Yohanes (CEO), Andrew (Project Manager) dan Ivan (Financial Manager), berangkat ke Singapura untuk memperoleh pembekalan selama tiga hari sebelum kemudian berkompetisi dengan 15 tim lainnya.

"Kami memperoleh begitu banyak pembelajaran dan pengalaman dalam ajang ini. CROWDE juga menangkap peluang menjalin kerjasama dari berbagai tim pesaing yang berasal dari berbagai penjuru Asia, seperti Malaysia, Filipina, dan India," ujar Dayang, Senin (9/10/2017), dikutip dari tekno.liputan6.com.

Inspirasi juga datang dari peserta social enterprise lain yang melibatkan penyandang disabilitas untuk berkontribusi pada bangsa melalui bidang kerja khusus dan kreatif. Maka diharapkan dengan adanya inovasi sektor pertanian ini dapat meningkatkan mutu pekerja dan kualitas dari hasil pertanian Indonesia demi kesejahteraan bersama.

CROWDE bersama petani Indonesia (© 1.bp.blogspot.com)
info gambar

Sumber: tekno.liputan6.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini