Sebagaimana diberitakan Banjarmasin Post (5/10), Smart City se-provinsi tersebut nantinya akan bernama Banua Smart City yang menerapkan tata kelola pemerintahan efektif dan efisien. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Banjarmasin, Hermansyah mengungkapkan bahwa pihaknya akan meningkatkan kerja sama dengan Telkom Indonesia.
"Telkom menawarkan Banua Smart City, ini akan memudahkan pelayanan dan memberikan informasi yang jelas. Pemkot Banjarmasin sudah bekerjasama dengan Telkom tapi masih sebatas penyediaan internet, sedangkan aplikasi belum. Kami akan coba kolaborasi dengan punya Telkom supaya bisa lebih bagus dan dari sisi angaran bisa ditekan," jelas Hermansyah.
Sementara itu Manager Enterprise Government and Bussiness Service Telkom Indonesia, Hairudinor menjelaskan bahwa dengan adanya layanan dari Telkom maka untuk implementasi teknologi digital tidak perlu cari vendor dari pulau Jawa, tapi cukup dengan Telkom setempat. Beberapa implementasi yang dimaksud adalah dengan penyediaan komunikasi antara SKPD dengan menggunakan serat optik.
Selain itu, juga penerapan e-office yang mampu mengurangi penggunaan kertas hingga 80 persen. Hal ini bisa dilakukan karena aktifitas manual tidak lagi dilakukan. "Juga keamanan, kalau ada soft copy maka dokumen ada back up. Jika terjadi kebakaran maka file dokumen masih ada di database," jelas Hairudinor.
Banua sendiri merupakan sebutan untuk wilayah di Kalimantan Selatan berdasarkan wilayah Kesultanan Banjar. Meski secara luas wilayah istilah Banua mirip dengan administasi setingkat Kabupaten, namun sebutan Banua tidak melulu terbatas pada wilayah Kabupaten. Istilah ini juga sering digunakan untuk menyebut asal kampung halaman seseorang dari wilayah Kalimantan Selatan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News