"Perusahaan Terbesar di Dunia Bukanlah Google atau Apple.."

"Perusahaan Terbesar di Dunia Bukanlah Google atau Apple.."
info gambar utama

Saya seringkali termangu sendirian kalau mendarat di bandara Changi Singapura, ukuran bandara yang megah ini sama sekali tidak mencerminkan ukuran geografis Singapura yang mungil. Yang tahu geografi pasti faham betul betapa kecilnya ukuran Singapura. Kalau mau dibandingkan, ukuran Singapura adalah 1/70 Kabupaten Merauke, 1/5 wilayah Kabupaten Malang, atau mungkin separuh ukuran Gunung Kidul di Yogyakarta. Tapi di bandara Changi, kesan ukuran Singapura yang kecil seakan hilang seketika melihat besar dan megahnya bandara kebanggaan Asia itu. Atrium yang besar, lobby yang besar, tiang-tiang raksasa, langit-langit yang begitu tinggi, dan semua hal nambah megah dan...besar.

Keluar bandara, kesan BESAR makin kentara. Singapura mungkin adalah kota dengan sistem transportasi paling sempurna di Asia (dan salah satu yang terbaik di dunia), bis bis panjang dan besar, dengan semua moda terintegrasi dengan akurat dan sempurna. Jalan-jalannya besar, lebar, lurus, halus, dengan trafic management paling maju. Di kanan kiri jalan, pohon-pohon trembesi berukuran besar berjajar rapi dan hijau. Gedung-gedung raksasa, menjulang tinggi.

Jalan-jalan yang besar, lebar, dan berkualitas baik di Singapura
info gambar

Kita pun cukup familiar dengan perusahaan-perusahaan raksasa Asia yang berasal dari Singapura, seperti Singapore Airlines, Osim, Creative, Singapore Ports, Gerena (Sea), Grab, Keppel, Seagate, Raffles Int'l, Starhub, DBS Bank, OCBC, UOB, Wilmar, dan lain lain, si Singa mini ini mempunyai tangan-tangan yang panjang yang menjalar ke seluruh dunia melalui investasinya.

Singapura, dan perusahaan-perusahaan raksasanya meramabah ke mana-mana
info gambar

Tentu kita juga mafhum, Singapore Armed Forces, TNI-nya Singapura, adalah kekuatan militer paling organized, dengan peralatan tempur yang cutting-edge, paling canggih di kelasnya dan di kawasan, dan disegani. Diakui atau tidak, suka atau tidak.

Satu hal lagi sebelum terlewat. Singapura "hobi" sekali mengumpulkan penghargaan2 dunia untuk excellence. Universitas2 terbaik, lingkungan terbersih, bandara terbaik, bank terbesar, ter ini dan ter itu. Lengkap. Inilah sebuah center of excellence.

Lalu, apa yang membuat Singapura seperti itu?

Tentu saja orangnya, SDM-nya. Karena selain itu, hampir-hampir Singapura tak punya apa-apa. Ketika kita berbicara tentang orang, berarti pemerintah, dan masyarakatnya, dan bagaimana mereka selalu yakin bahwa mereka bisa. Karena orang-orangnya itulah, Singapura juga sukses menangani event-event besar. Banyak yang dulu menyangsikan bahwa Singapore F1 yang berlangsung malam hari, mungkin akan menjadi sebuah kegagalan. Keraguan itu dijawab Singapura dengan menyelenggarakan F1 pada malam hari dengan penuh gegap gempita dan sangat megah. Saat ini, F1 di Singapura adalah yang paling ditunggu, seperti balapan Monte Carlo.

Percaya diri yang tinggi, keyakinan bahwa bersinergi akan menghasilkan sesuatu yang besar dibanding sendiri-sendiri, dan everyone takes responsibility, pemerintah yang cakap, rakyat yang mau diatur, dan elemen-elemen lain bekerja sinergis secara sempurna. Itulah sebenarnya tulang punggung kemajuan Singapura, dan negara-negara maju lain.

Seorang petinggi dari Jepang pernah mengatakan bahwa perusahaan terbesar di dunia bukanlah Google, Apple, a tau General Motors. Perusahaan besar tersebut bernama Republic of Singapore, dengan direktur dan karyawan, serta shareholder yang efisien dan kompeten.

Lalu..bisakah Indonesia menjadi Singapura Raksasa?

Bagaimana menurut anda?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini