Fajar Sidik Abdullah Kelana (mahasiswa lulusan Teknik Mesin UGM) salah satu delegasi negara Indonesia pada ajang internasional, YOUTH AG SUMMIT 2017 (YAS 2017), berhasil menjadi juara dalam kompetisi project ketahanan pangan pada 9-14 Oktober 2017 di Brussels, Belgia. Predikat juara pertama diraih usai mengalahkan 9 tim lain dari berbagai negara di dunia.
Fajar tergabung dalam Tim Agrikua yang beranggotakan 10 anak muda dari seluruh dunia. Mereka adalah Cassandra Hayward (Kanada), Diana Pamela Rico Campos (El Salvador), Juan Pablo Casadiego Guevara (Colombia), Magnus Lindhart (Denmark), Oleksandr Mazur (Ukraina), Sophie Healy Thow (Irlandia), Risper Njagi (Kenya), Ritchie Raphael (Tanzania), dan Apoorva Valli Shankar (India). Ide dan project mereka adalah membuat platform online professional yang mereka beri nama AGRIKUA untuk melakukan kampanye Sustainable Development Goals nomer 5 Gender Equality dalam bidang pertanian. Pilot project akan mereka lakukan di negara Kenya dengan target perempuan-perempuan muda di Kenya untuk turut berperan aktif dalam bidang pertanian dan menjadi agen yang menangani krisis pangan dunia.
Atas kemenangan tersebut, Tim Agrikua diberikan support dana sebesar €10000 dan diberikan kesempatan untuk melakukan kunjungan ke Jerman untuk mendapatkan pelatihan di Bayer CropScience International untuk menjalankan project Agrikua.

“Sangat bangga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” kata Fajar, Kamis (19/10).
Fajar menyampaikan perjalanannya menjadi delegasi dari Indonesia di ajang YOUTH AG SUMMIT 2017 ini sangat panjang. Di ajang yang diadakan oleh Bayer CropScience International ini Fajar menulis essay tentang project dan penelitiannya di UGM yakni MINO Microbubble Technology yang dikombinasikan dengan sistem pertanian Minapadi. Dengan project dan essay tersebut Fajar berhasil terpilih menjadi delegasi Indonesia dan terseleksi dari 1200 project dan essay dari seluruh dunia.

Selain Fajar, ada dua pemuda lagi yang menjadi delegasi Indonesia yakni Andy Alamsyah (Universitas Jenderal Soedirman) dan Ferry Fernando (Universitas Indonesia). Keberhasilan delegasi-delegasi Indonesia di ajang ini tidak lepas dari bimbingan mentor-mentor dari Bayer CropScience Indonesia, yakni Ibu Maria Magdalena Pakpahan dan Ibu Andi Dwi Mandasari dan juga dosen-dosen pembimbing di UGM, UI dan UNSOED.
Sumber: © Fajar Sidik Abdullah Kelana
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News