Acara yang dibuka sejak 9 pagi tersebut tampak sangat diminati oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Antrian tampak mengular menjelang pintu dibuka. Dalam gelaran tahun ini ditargetkan kurang lebih 5.000 pengunjung akan memadati lokasi hingga konferensi usai pada pukul 18.00.
Di even ini, pengunjung mendapatkan berbagai informasi terbaru tentang perkembangan dunia digital dan startup di Indonesia. Salah satunya adalah menguatnya tren pertumbuhan startup di Indonesia berkat semakin meningkatnya investor yang mau untuk mendanai startup asal Indonesia. Meskipun dalam catatan Tech In Asia, pertumbuhan startup baru di kuratal kedua tahun 2017 mengalami penurunan hingga 23% dibandingkan dengan tahun 2016.

Selain itu, pengunjung juga dapat melihat bagaimana para pegiat startup di Indonesia melakukan speed dating (kencan singkat) untuk menggaet para investor. Para calon dan pengusaha muda digital yang mengikuti speed dating hanya diberikan waktu yang sangat terbatas untuk menarik perhatian para investor agar kemudian dapat melakukan perbincangan lebih lanjut.
Kegiatan lain yang disajikan oleh Tech In Asia Jakarta 2017 adalah adanya 6 panggung seminar singkat tentang bagaimana mengembangkan sebuah startup digital yakni Main Stage, Developer and Product Stage, Marketing Stage, Startup 101 Stage, Investor Stage dan satu panggung yang baru muncul di ajang tahun ini, Revenue Stage. Di setiap panggung tersebut tips dan trik disampaikan oleh para profesional yang berpengalaman di perusahaan digitalnya masing-masing.
"Kami melihat bahwa salah satu hal yang sering dilewatkan oleh para pegiat satartup di Indonesia adalah ketidaksiapannya dalam merencanakan startegi untuk meningkatkan revenue. Itu sebabnya kami ingin membantu para startup mengatasi tantangan tersebut dengan menghadirkan Revenue Stage," ujar Putra Setia Utama, COO Tech In Asia Indonesia.

Menariknya, dalam acara ini pameran tidak hanya dilakukan oleh startup dari Indonesia. Beberapa startup dan inkubator dari Asia Tenggara lain seperti dari Thailand, Singapura, dan Malaysia tampak turut berinteraksi dengan para pengunjung.
Sementara itu, Chief Executive Officer Tech In Asia Indonesia, Hendri Salim mengungkapkan bahwa pada gelaran tahun ini, startup yang mendominasi adalah perusahaan digital yang bergerak dalam bidang e-commerce. Kemudian diikuti oleh Fintech dan SaaS (Software as a Service). Meski mendominasi, jumlah e-commerce cenderung menurun dan diisi oleh startup dibidang lain seperti Education, ataupun Advertising Technology.
Konferensi Tech In Asia 2017 sendiri merupakan ajang tahunan yang diadakan selama dua hari di Singapura, Tokyo dan Jakarta. Konferensi ini merupakan konferensi teknologi terbesar di Asia yang diselerenggarakan untuk mengembangkan ekosistem teknologi, pengusaha digital, investor, media dan korporat yang tertarik dibidang startup.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News