Tahun ini menjadi tahun yang special bagi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karena pada tahun ini, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti RI) menunjuk ITS sebagai tuan rumah Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) di Surabaya, Jawa Timur yang digelar dari 7 – 11 November 2017. Adapun pendaftaran secara online telah dibuka sejak bulan Agustus lalu di situs resminya https://kmhe2017.its.ac.id.
Acara pada Rabu (8/11) kemarin dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Didin Wahidin.Seperti yang dituturkan beliau di jawa pos, dengan adanya helatan semacam ini bisa menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk memacu inovasi dan bertukar ide di bidang otomotif. Dan bahkan tidak hanya sebagai kompetisi, melainkan sebagai arena pertemuan mahasiswa pecinta otomotif juga.
Tahukah kamu, sebelumnya kegiatan ini diberi nama IEMC (Indonesia Energy Marathon Challenge) sejak tahun 2012 lalu dan tahun 2013 berganti nama menjadi KMHE. Dan tahun ini menjadi kontes yang kali keenam, diselenggarakan di Sirkuit Kenpark Surabaya. Ajang keren berskala nasional ini diikuti oleh 77 tim dari 43 perguruan tinggi se-Indonesia yang memamerkan mobil-mobil andalannya.
Berangkat dari keprihatinan partisispasi tim Indonesia yang tiap tahun semakin sedikit mengikuti ajang Shell Eco-Marathon (SEM), Fahmi Mubarok selaku Ketua Pelaksana KHME 2017 mengatakan bahwa harapannya agar lewat kontes berskala nasional ini memacu motivasi peserta untuk melibatkan dirinya juga ke tingkat internasional. Hal ini juga didukung dengan konsep dan regulasi yang digunakan pada KHME 2017 banyak mengadopsi dari SEM.
Pada kompetisi KMHE 2017 ini dibagi menjadi dua kategori kendaraan, yaitu Urban Concept dan Prototype. Kategori Urban Concept merupakan kendaraan roda empat yang mirip dengan mobil pada umumnya dan sesuai untuk kendaraan di jalanan. Sedangkan Prototype lebih kepada kendaraan masa depan dengan desain khusus memaksimalkan aspek aerodinamika untuk keperluan lomba.
Kedua kategori di atas dibagi lagi berdasarkan kelas bahan bakarnya yaitu Internal Combustion Engine, listrik, serta hybrid. Dalam perlombaan ini, tim dengan penggunaan energi paling sedikit atau hemat akan menjadi juara di setiap kategori kendaraan dan kelas bahan bakar. Tiap mobil harus menempuh race sepanjang delapan putaran dengan waktu maksimal 30 menit.
Selain berorientasi pada efisiensi energi, KMHE 2017 juga menyajikan Eco Race dalam serangkaian acaranya. Eco Race adalah kontes mobil yang berorientasi pada kecepatan dengan bahan bakar yang dibatasi untuk jarak tertentu. Dalam satu liter bahan bakar, mobil yang berhasil menempuh jarak terjauh keluar sebagai pemenang. Eco Race mengadopsi konsep dari kompetisi internasional Driver’s World Championship (DWC).
Dalam ajang bergengsi ini, ITS sendiri mengirimkan dua tim dalam empat kategori bahan bakar. Tim tersebut terdiri dari dua mobil dari tim Sapuangin dengan kategori urban kelas motor bakar (gasolin) dan kategori hybrid, dan tim Nogogeni mengirimkan dua mobil yang juga mengikuti kategori urban kelas motor bakar (ethanol) dan motor listrik. ITS menargetkan untuk juara pertama dengan masing-masing kategori tersebut.
Kontes ini menjadi tanda bahwa Indonesia terus memacu semangat anak bangsanya, agar terus memandang ke depan dan berinovasi tanpa takut bersaing. Semoga dari kontes ini, lahirlah karya-karya anak bangsa yang bermanfaat.
Sumber: media indonesia | antara news | ristekdikti.go.id
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News