Sebagaimana dikabarkan oleh Unair News, kapal berjenis phinisi tersebut dibuat di dermaga Galesong Kabupaten Kalakar, Sulawesi Selatan dan telah berada di Bawean sejak 27 Oktober yang lalu. Kapal berukuran 27 x 7,2 meter itu juga telah dikondisikan menjadi beberapa ruang pemeriksaan medis. Bahkan salah satu ruang terluas yang berukuran 3 x 4 meter disediakana untuk tindakan operasi pasien.
Kapten Kapal RS Terapung Ksatria Airlangga, Mudatsir mengungkapkan bahwa kapal ini akan beropreasi membantu pengobatan masyarakat di pulau-pulau terluar yang belum memiliki fasilitas rumah sakit. Menurutnya misi pelayanan perdana RS Terapung Ksatria Airlangga di Pulau Bawean merupakan momen uji coba dalam hal penyesuaian interior ruang medis. Karena menurutnya interior di dalam kapal masih dapat ditata ulang.
"Mungkin nanti kalau dokternya ada yang merasa kurang cocok berkaitan dengan penempatan alat-alat medis yang berhubungan dengan interiornya itu, bisa kembali lagi ke galangannya di Gresik untuk dibenahi agar lebih nyaman," kata Mudatsir.
Saat pelayanan perdana rumah sakit terapung ini dilakukan, warga pulau Bawean ternyata berdatangan untuk berobat. Menurut salah seorang warga, rumah sakit terapung ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Bawean.
"Tentu rumah sakit terapung ini sangat menguntungkan bagi kami. Sebab kalau sakit parah kami terpaksa berobat ke rumah sakit yang ada di Pulau Jawa. Kapan hari itu saya lama nunggui suami yang harus 'ngamar' di Rumah Sakit Bunder, Kota Gresik," kata Sulaimah, warga setempat.
Sulaimah merupakan salah seorang pasien yang hendak berobat karena adanya benjolan yang tumbuh di bagian tubuhnya. "Kata dokter ini tumor. Sudah dijadwalkan mau dioperasi di atas kapal ini," katanya.
Sementara itu, dari salah seorang Tim Dokter RS Terapung Ksatria Airlangga, dr Sulis Bayusentono, MKes, SpOT mengungkapkan bahwa semua orang dengan segala jenis penyakit bisa berobat di kapal ini. Bahkan untuk pengobatan yang membutuhkan tindakan operasi namun masih terbatas pasa operasi kecil.
"Terutama pasien-pasien yang minor sugery, seperti operasi tumor dan operasi mata juga bisa ditangani languns di kapal ini," ungkap dr Sulis.
Dokter Sulis juga menjelaskan bahwa setelah misi di Pulau Bawean usai, RS Terapung Ksatria Airlangga akan menuju pulau Masalembu yang juga masih di wilayah Jawa Timur. Di sana rumah sakit terapung akan melayani pengobatan masyarakat setempat hingga akhir tahun.
"Selanjutnya kami telah menjadwalkan mengarungi wilayah Indonesia Timur mulai bulan Mei tahun depan, yaitu dari Maluku dan terus menuju ke pulau-pulau terluar di wilayah perbatasan Indonesia," ujar dr Sulis.
Khusus untuk misi ke pulau-pulau terluar, Tim Dokter RS Terapung Ksatria Airlangga telah melakukan survei. Dan telah mengetahui dokter-dokter ahli apa saja yang akan dilibatkan dalam misi kesehatan tersebut. Tidak hanya, dokter spesialis, rumah sakit terapung juga akan membawa obat-obatan yang dibutuhkan di pulau tujuan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News